Problem-Based Learning on Air Pollution Topicudto Improve Senior High School Students’ Concept Mastering and Critical Thinking

摘要

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap peningkatan penguasaan konsep dan berpikir kritis siswa pada topik pencemaran udara. Penelitian menggunakan model penelitian dan pengembangan dengan model 4-D yaitu, define, design, develop, dan disseminate. Desain penelitian yang digunakan pada tahap develop adalah pretest-posttest control group design. Subyek penelitiannya, siswa kelas X salah satu SMA Swasta di kota Bandung tahun pelajaran 2010/2011 yang terdiri atas dua kelas kelompok eksperimen, masing-masing berjumlah 32 dan 37 orang, dan satu kelas kelompok kontrol berjumlah 36 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan model PBL dapat meningkatkan penguasaan konsep pencemaran udara dan keterampilan berpikir kritis siswa. Rata-rata presentase N-Gain penguasaan konsep kelompok eksperimen I (53,92%), eksperimen II (54,80%) lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (32,28%). Peningkatan penguasaan konsep tertinggi terjadi pada sub konsep pemanasan global dan terendah pada sub konsep sumber polusi. Rata-rata presentase N-Gain berpikir kritis kelompok eksperimen I (54,48%), eksperimen II (54,06%) lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (35,71%). Peningkatan keterampilan berpikir kritis tertinggi terjadi pada indikator memberikan penjelasan sederhana, sedangkan yang terendah pada indikator membangun keterampilan dasar, (2) pembelajaran dengan model PBL pada topik pencemaran udara mendapat tanggapan positif dari guru dan siswa, dan (3) karakteristik model PBL pada topik pencemaran udara dalam tahapan pembelajaran yaitu diawali dengan pemberian dua kasus berupa wacana mengenai penggunaan energi fosil dari sektor transportasi dan industri dan mengapa bumi semakin panas. Siswa dibuat berkelompok yaitu masing-masing kelompok mengerjakan setiap masalah, siswa melakukan penyelidikan dengan percobaan menggunakan alat dan bahan sederhana, siswa dapat belajar dari temannya melalui presentasi dan dapat membangun kemampuan siswa untuk berkomunikasi dan berargumentasi.