Keamanan pangan sangat penting dalam komponen sebuah usaha produksi pangan. Para produsen hendaknya memperhatikan semua aspek-aspek yang telah ditetapkan untuk menjaga keamanan pangan. Beberapa produsen dengan usaha skala kecil sering kali kurang memperhatikan pentingnya keamanan pangan dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka tentang proses pengolahan yang benar. Bakso merupakan produk gel dari protein daging, baik daging sapi, ayam, ikan maupun udang. Bakso dibuat dari daging giling dengan bahan tambahan utama garam dapur, tepung tapioca, dan bumbu, berbentuk bulat seperti kelereng dengan berat yang kecil 25 g dan yang besar 30 g perbutir. Setelah dimasak bakso memiliki tekstur yang kenyal sebagai ciri spesifiknya. Borak dan formalin merupakan bahan berbahaya non pangan yang biasanya ditambahkan pada bakso oleh beberapa produsen untuk membuat dagangannya lebih tahan lama, kenyal, serta mempunyai kenampakan yang bagus. Beberapa produsen kurang memahami tentang kedua bahan berbahaya ini sehingga mereka tidak tahu kalau bahan ini tidak boleh ditambahkan pada makanan. Dari hasil survey keamanan pangan terhadap penggunaan bahan berbahaya non pangan pada bakso di sekitar kampus III Universitas Muhammadiyah Malang didapatkan hasil bahwa semua bakso positif mengandung borak antara 300 – 500 mg/100 gram, semua bakso negatif mengandung formalin serta memiliki nilai TPC di atas rata-rata standart SNI yaitu 1x105 sehingga semua sampel bakso tidak layak konsumsi.
展开▼