Semakin banyaknya perguruan tinggi yang ada membuat persaingan di antara perguruan tinggi semakin ketat. Kondisi persaingan yang semakin kompetitif mendorong perguruan tinggi untuk dapat meningkatkan kualitas output yang dihasilkan agar dapat mampu bertahan sebagai perguruan tinggi berkualitas. Perguruan tinggi selain dituntut untuk dapat bersaing dalam hal kualitas praktek akademiknya juga diharapkan memiliki kinerja manajerial yang baik. Keberhasilan manajemen diukur berdasar fungsi-fungsi manajerial, salah satunya yang paling mendasar yaitu fungsi perencanaan dan pengelolaan anggaran. Dalam hal perencanaan dan pengelolaan anggaran, perguruan tinggi negeri mengikuti peraturan yang telah ditetapkan pemerintah melalui dana APBN, sedangkan perguruan tinggi swasta memiliki kewenangan masing-masing untuk menentukan sistem perencanaan dan penganggarannya. Dengan demikian, perguruan tinggi swasta dituntut untuk menerapkan pendekatan penyusunan anggaran yang baik guna mengembangkan organisasinya seefisien dan seefektif mungkin sehingga mampu bersaing dan mempertahankan eksistensinya. Pendekatan penyusunan anggaran partisipatif merupakan pendekatan yang baik karena menggabungkan dua pendekatan (top-down dan bottom-up) untuk menghilangkan kelemahankelemahanudpendekatan tersebut.udPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan anggaran parsitipatif pada tiga perguruan tinggi swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta.udHasil analisis menunjukkan nilai rata-rata jawaban responden Universitas I sebesar 5,521, Universitas II sebesar 5,457, Universitas III sebesar 5,491 untuk item pertanyaan dengan skala 1-7.Nilai rata-rata jawaban seluruh responden sebesar 5,49. Nilai rata-rata jawaban pada setiap indikator berada pada rentang 5,402-5,675. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga universitas sudah menerapkan anggaran partisipatif.
展开▼