Penelitian ini dilatarbelakangi pemikiran untuk memanfaatkan kembali limbah styrofoam (bekas pembungkus monitor) yang banyak terdapat di lapangan yang selama ini tidak bisa dimusnahkan ataupun didaur ulang. Pemanfaatan limbah ini dimaksudkan agar tidak mengotori lingkungan dan bahkan bisa bernilai komersial. Selain itu, penelitian ini merupakan upaya untuk mencari bahan alternatif lain pengganti batu bata. Salah satunya yaitu dengan menggunakan campuran semen portland, pasir silika dan styrofoam untuk pembuatan beton ringan non struktur.Pasir silika dihaluskan menjadi serbuk yang tertahan 22,44 % pada saringan no. 325 dan styrofoam yang digunakan dalam bentuk butiran-butiran kecil yang lolos saringan 9,5 mm. Penelitian ini diawali dengan tes mortar dengan kadar pasir silika 0%, 30%, 40 %, 50 % dari berat pasir silika+semen. Kemudian salah satu komposisi campuran mortarnya diambil yang akan dikombinasikan dengan styrofoam untuk tes beton dengan kadar styrofoam 3%, 3,5 %, 4 % dari berat pasir silika+semen.Dari hasil pengujian mortar, komposisi campuran yang diambil adalah pasir silika 40 % dan semen 60 %. Pada pengujian beton, semakin besar kadar styrofoam maka semakin kecil berat volume, kuat tekan, kuat tarik dan kuat lentur betonnya. Komposisi campuran beton dengan kadar styrofoam 3,5 % dan 4 % yang dapat dikatagorikan sebagai beton ringan non struktur untuk dimanfaatkan sebagai bahan dinding panel/isolasi.
展开▼