Seiring dengan berkembangnya industri konstruksi di Indonesia, makaudpermasalahan yang timbul dalam suatu proyek konstruksi semakin beragam, salahudsatunya adalah klaim. Pada umumnya klaim terjadi akibat adanya perubahanperubahanuddan ketidaksepakatan dalam menerjemahkan kontrak yang telahuddisepakati oleh para pihak yang membuat perjanjian. Penelitian ini bertujuanuduntuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang sering timbul dan dapatudmenyebabkan terjadinya klaim dan metode penyelesaian seperti apa yang palingudsering digunakan pihak-pihak terkait untuk mengatasi perselisihan klaim tersebut.udDalam penelitian ini, alat yang digunakan untuk mengumpulkan dataudadalah dengan kuesioner. Kuesioner disebar kepada perusahaan-perusahaanudkontraktor di Daerah Istimewa Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Denpasar, danudDKI Jakarta. Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan persentase, nilai ratarataud(mean), dan nilai simpangan baku (standard deviation). Analisis yanguddigunakan adalah analisis pemeringkatan nilai rata-rata (means ranking analysis),udanalisis perbandingan nilai rata-rata (compare means analysis) dengan uji-tudsampel bebas.udHasil yang diperoleh melalui analisis faktor-faktor penyebab klaim secaraudkeseluruhan adalah hujan lebat dan cuaca yang tidak memungkinkan dinilai olehudkontraktor sebagai faktor penyebab klaim yang paling sering terjadi. Kemudianudhasil analisis pada tiap-tiap bagian menunjukkan bahwa pemberi order melakukanudperubahan dalam rencana proyek sebagai faktor penyebab klaim yang seringudterjadi yang berasal dari pihak owner / perwakilan owner. Kontraktor menanganiudlebih dari satu proyek dalam waktu yang bersamaan adalah faktor penyebab klaimudyang sering terjadi dan merupakan faktor penyebab klaim yang berasal dari pihakudkontraktor. Faktor dari luar yaitu hujan lebat dan cuaca yang tidak memungkinkanudmenghambat proyek konstruksi adalah faktor penyebab klaim yang paling seringudterjadi disetujui oleh sebagian besar responden. Dari hasil uji-t sampel bebas dapatuddiketahui bahwa pada faktor-faktor penyebab klaim dari pihak owner dan dari luarudtidak terdapat perbedaan pandangan yang cukup berarti antara kontraktor besaruddan menengah, sedangkan faktor-faktor penyebab klaim dari pihak kontraktorudterdapat perbedaan penilaian yang cukup berarti antara kontraktor besar danudmenengah. Sedangkan metode negosisasi dipilih oleh kontraktor sebagai metodeudyang paling tepat dan paling sering digunakan untuk menyelesaikan sengketaudakibat terjadinya klaim. Berdasarkan hasil uji-t yang dilakukan, diperoleh hasiludbahwa tidak terdapat perbedaan penilaian yang cukup berarti antara kontraktorudkelas besar dengan menengah.
展开▼