Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas parameter yang dominan dapat mempengaruhi unjuk kerja motor induksi yang di¬akibatkan perlakuan tegangan sumber masukan yang bervariasi, frekuensi sumber masukan yang bervariasi, dan efisiensi motor in¬duk¬si akibat perlakuan tegangan dan frekuensi sumber masukan yang bervariasi tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen de¬ngan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian. Obyek pe¬ne¬litian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah motor in¬duk¬si tiga fasa yang ada di Laboratorum Mesin Listrik dan Labora¬to¬rium Elektronika Daya, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakul¬tas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Tegangan sumber masuk¬an yang dapat diatur diperoleh dari ac regulator tiga fasa je¬nis bidirectional menggunakan dua SCR yang dihubungkan anti¬paralel pada setiap fasanya, dan menggunakan rangkaian pemicu jenis modulasi lebar pulsa (pulse width modulation) dengan IC 785. Sumber tegangan dengan frekuensi yang dapat diatur diperoleh dari alat buatan Telemecanique dengan nama Altivar 18. Parameter yang diamati dalam penelitian ini, meliputi: tegangan masukan mo¬tor, arus masukan motor, daya motor (daya nyata (watt), daya reaktif (VA), dan daya semu (AVR)), faktor daya, total harmonik tegangan (THD tegangan), total harmonik arus (THD arus), putaran poros motor, dan torsi. Analisis data dilakukan dengan deskripsikan data yang dihasilkan dari pengamatan dan pengukuran. Sumber tegangan tiga fasa yang bervariasi berbentuk sinusoida dengan frekuensi yang relatif konstan jika digunakan untuk mencatu motor induksi dengan arus beban yang relatif konstan menyebabkan total harmonik tegangan semakin turun dan harmonik arus semakin naik seiring dengan kenaikan tegangan sumbernya. Harmonik arus dan tegangan yang dominan muncul dengan sumber tegangan ini adalah harmonik ke-5 saja. Tetapi, jika sumber tegangan tiga fasa yang bervariasi berbentuk non-sinusoida (menggunakan AC regulator) dengan perlakuan yang sama menyebabkan total harmonik tegangan dan arus semakin turun seiring dengan kenaikan tegangan sumbernya. Harmonik tegangan yang dominan muncul adalah harmonik ke-3, 5, 7, 9, 11, dan ke-15, sedangkan harmonik arus yang dominan adalah harmonik ke-3, 5, 7, dan ke-9. Selanjutnya, jika sumber tegangan yang relatif konstan dengan frekuensi yang dapat diatur dengan sumber inverter (Altivar) digunakan untuk mencatu motor induksi dengan arus beban yang relatif konstan menyebabkan total harmonik tegangan semakin naik dan harmonik arus semakin turun yang masing-masing nilainya kecil seiring dengan kenaikan frekuensi sumbernya. Harmonik tegangan yang dominan muncul dengan sumber inverter (Altivar) adalah harmonik ke-3, sedangkan harmonik arus yang dominan muncul adalah harmonik ke-3 juga. Efisiensi motor dengan menggunakan sumber tiga fasa dengan variac mencapai optimum ketika tegangan masukan per fasa sekitar 150 volt, yaitu sebesar 87,4%. Dengan perlakuan tegangan AC regulator pada motor induksi, efisiensi motor mencapai optimum (66,5%) ketika tegangan per fasa mencapai nilai tertinggi sekitar 170 volt. Jika menggunakan sumber tiga fasa dengan Altivar, efisien motor mencapai nilai optimum ketika frekuensi sumber antara 50 Hz sampai dengan 52 Hz. Kata kunci: motor induksi, harmonik FT, 2007 (PEND. TEK. ELEKTRO)
展开▼