Seiring dengan perkembangan pembangunan, salah satu industri yang menjanjikan di bidang Teknik Kimia adalah kloroform. Saat ini di Indonesia belum ada pabrik kloroform yang berdiri, maka prospek pembangunan pabrik kloroform menguntungkan. Kloroform banyak digunakan dalam industri kimia seperti sebagai bahan baku pada pembuatan polytetraflouroethylene, zat pengekstrak untuk penicillin, bahan baku fungisida dan germisida, dan obat bius dalam bidang kedokteran.udUntuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang masih harus diimpor dari luar negeri dan adanya peluang ekspor yang masih terbuka, maka dirancang pabrik kloroform dengan kapasitas 25.000 ton/tahun dengan bahan baku aseton 1.739,424 kg/jam dan kaporit 17.394,237 kg/jam. Kloroform dibuat dengan mereaksikan aseton dan kaporit dalam reaktor batch still yang berpengaduk dan berkoil pemanas pada suhu 50oC dan tekanan 1 atm dengan waktu reaksi 2 jam. Reaksi ini terjadi secara eksotermis. Selain kloroform sebagai produk utama, didalam reaktor batch still juga menghasilkan kalsium asetat (Ca(CH3COO)2), kalsium hidroksida (Ca(OH)2), dan kalsium klorida (CaCl2). Pabrik direncanakan berdiri di Kawasan Industri Cilegon, Banten pada tahun 2015 dengan luas 48.732 m2.udDari hasil analisis ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment) sebelum dan sesudah pajak sebesar 78,486% dan 54,940%, POT (Pay Out Time) sebelum dan sesudah pajak selama 1,13 tahun dan 1,54 tahun, BEP (Break-even Point) 41,97%, dan SDP (Shutdown Point) 32,36%. Sedangkan DCF (Discounted Cash Flow) sebesar 33,21%. Jadi dari segi ekonomi, pabrik kloroform ini layak untuk dipertimbangkan pendiriannya.
展开▼