Industri makanan dan minuman (termasuk tembakau) di Indonesia terus menunjukan perkembangan yang positif dan memberikan konstribusi yang semakin besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Disisi lain, pertumbuhan industri makanan dan minuman terhambat oleh penurunan subsidi bahan bakar, ekspor yang melamban, tingginya impor bahan mentah, menurunnya daya beli masyarakat akibat melemahnya harga komoditi dan pelemahan mata uang rupiah. Dinamika perkembangan dan perluasan pasar menuntut kekuatan daya saing yang tinggi sehingga tidak mudah terkalahkan dengan adanya pemain baru di industri makanan, persaingan harga, kompetisi biaya produksi, perluasan pasar baru dan hal lainnya yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan. Model berlian Porter mempertimbangkan berbagai faktor di dalam peningkatan daya saing, khususnya dalam menggali dan memanfaatkan keuntungan komparatif dan keuntungan kompetitif dalam pasar yang tumbuh dan berubah.udIndustri makanan dan minuman Indonesia didominasi oleh sedikit perusahaan, dimana 1 grup perusahaan mewakili 20 persen pangsa pasar, 3 perusahaan mewakili 10 persen, dan 124 perusahaan mewakili 35 persen (L.E.K. Consulting 2013). Kondisi ini terlihat juga pada adanya 15 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebagai sub sektor industri makanan dan minuman. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk atau lebih dikenal dengan TPS Food adalah salah satu di dalamnya yang bergerak di industri makanan olahan, dan juga bergerak dalam pengolahan beras, serta agro bisnis di bidang perkebunan kelapa sawitudTujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi persaingan industri makanan olahan di Indonesia, menganalisis daya saing TPS Food terhadap para pesaingnya di sektor industri makanan olahan yang tercatat di BEI, dan memberikan usulan strategi bisnis untuk meningkatkan daya saing TPS Food dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang pasar yang terus bertumbuh. Alat analisis yang digunakan adalah model berlian Porter, Penciptaan Nilai Perusahaan dan AHP.udHasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi persaingan industri makanan olahan di Indonesia berdasarkan model berlian Porter adalah ketersediaan produk yang berkualitas dan inovatif, jumlah permintaan pasar, pengambilan keputusan dengan tujuan yang jelas, penciptaan nilai (value creation) dan hubungan kerja yang bagus baik secara internal maupun eksternal. Strategi alternatif terpilih dalam peningkatan daya saing TPS Food adalah peningkatan standar mutu dalam sistem yang terintegrasi oleh CEO (pemilik) dan Direktur Marketing sebagai aktor utama dalam pengambilan keputusan yang jelas.
展开▼