PENERAPAN PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : Penelitian dengan Pendekatan Mixed Methods terhadap Guru dan Siswa Kelas XI SMAN 1 Tegalwaru Kabupaten Purwakarta

摘要

Judul penelitian ini yaitu “Penerapan Pembelajaran Make a Match dan Kontribusinya terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian dengan Pendekatan Mixed Methods terhadap Guru dan Siswa Kelas XI SMAN 1 Tegalwaru Kabupaten Purwakarta)”. Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh guru sejarah apabila akan mengembangkan metode make a match, memperoleh gambaran kontribusi pembelajaran make a match terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah, dan bertujuan untuk menemukan faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan pembelajaran make a match. Hal ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi bahwa pembelajaran sejarah cenderung hanya memanfaatkan fakta sejarah, sehingga terasa kering, tidak menarik, dan tidak member kesempatan kepada anak didik untuk belajar menggali makna dari sebuah peristiwa sejarah. Untuk itu, guru terus berusaha menyusun dan menetapkan berbagai pendekatan yang bervariasi. Salah satu metode yang diterapkan yaitu make a match atau mencari pasangan. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Tegalwaru, dengan pertimbangan bahwa di sekolah ini telah diterapkan metode make a match. Untuk mengamati masalah yang diteliti, peneliti menggunakan Mix Method Problem Formulation (mengkombinasikan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif yang digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable danobyektif) dengan desain penelitian yaitu Exploratory Research Design, di sini pads tahap awal, peneliti melakukan "collects and analyzes qualitatative data and then followed by a quantitative phase". Untuk itu, peneliti melakukan penelitian dengan mengumpulkan data kualitatif terlebih dahulu dan kemudian ditindaklanjuti dengan penelitian kuantitatif. Metode kualitatif dilaksanakan untuk menemukan persepsi guru tentang profit guru sejarah yang ideal, juga menemukan faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan pembelajaran make a match. Sedangkan untuk pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis kontribusi pembelajaran make a match terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah. Data penelitian ini diungkap dengan menggunakan observasi, wawancara, angket atau kuesioner, dan dokumentasi. Hasil temuan dilapangan diperoleh gambaran bahwa penerapan metode make a match di kelas membuat pembelajaran sejarah menjadi lebih inovatif dan kreatif, antuasias siswa juga relatif tinggi, dan tidak terlihat siswa yang mengantuk di kelas. Namun apabila melihat pada hasil belajar siswa pads kelas XI IPS ternyata pembelajaran dengan metode make a match tidak memberikan kontribusi yang besar, karena masih banyak siswa yang mendapatkan nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk itu kompetensi atau kemampuan guru sangat diperlukan, terutama dalam penerapan metode make a match di kelas. Selain itu, pihak sekolah harus mengupayakan dan membuat perencanaan anggaran yang dapat memenuhi semua kebutuhan guru yang bersangkutan, sehingga dapat membantu guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar secara maksimal.