Percepatan pembangunan telah dicanangkan oleh pemerintah untuk membuka pembangunan di daerah terisolir. Beberapa daerah terisolir tersebut mengalami kesulitan air bersih dan material sungai, sehingga dicoba untuk memanfaatnkan air laut dan material laut sebagai bahan penyusun beton. Dilain pihak, akibat polusi udara dari pabrik-pabrik dapat menyebabkan hujan asam yang secara tidak langsung mempengaruhi kekuatan konstruksi yang tebuat dari beton. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kuat tarik belah beton yang terbuat dari air laut, pasir laut, dan semen Portland komposit serta pada kondisi yang telah mengeras (hardening concrete) dirawat pada larutan sulfat. Material yang digunakan adalah semen Portland komposit, batu pecah, pasir laut dan air laut yang bersumber dari pantai Barombong-Makassar, dan superplasticizer berbasis polycarboxylate. Nilai faktor air semen yang digunakan adalah 22,5% dengan jumlah air yang konstan 135 liter. Perawatan (Curing) dilakukan dengan menggunakan larutan sulfat dengan variasi konsentrasi asam sulfat 0% dan 0,2% Pengujian beton menggunakan metode kuat tarik belah. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan kuat tarik belah beton yang terawat dalam larutan asam sulfat dari beton yang tidak terendam larutan asam sulfat. Penurunan nilai kuat tarik belah beton yang terendam pada larutan 0,2% asam sulfat sebesar 8,60% dari kuat tarik belah beton yang tidak terendam larutan asam sulfat.
展开▼