Menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari, mustahil jika manusia tidakudbersinggungan dengan mitos. Mitos berkembang dan hidup di lingkunganudmasyarakat Jawa dengan persepsi dan kepercayaan masing-masing. Keberadaanudmitos di sekeliling masyarakat menjadi sulit dibuktikan secara riil dan rasional diudtengah perkembangan zaman yang semakin modern. Berkaca denganudperkembangan zaman, perkawinan merupakan salah satu bentuk fenomena yangudmengalami perubahan pola pikir masyarakat. Zaman dahulu masyarakat mengenaludmenikah adalah hal yang sangat penting, kini hal tersebut tidak lagi menjadiudsebuah keharusan.udMelalui hal tersebut, tercipta sebuah Karya Seni “Penerapan RelationaludConflict Dalam Fenomena Nglangkahi Perkawinan Pada Skenario Film TelevisiudPancagati” yang menggunakan perkawinan nglangkahi sebagai objek penciptaanudKarya Seni ini. Nglangkahi merupakan larangan yang diindahkan masyarakatudJawa untuk tidak mendahului begitu saja seorang saudara tua baik laki-lakiudmaupun perempuan bila seseorang ingin kawin. Nglangkahi berkaitan denganudmitos, karena apabila larangan ini dilanggar dipercaya akan mendapatkan mitosud“sial” bagi yang dilangkahi.udKarya seni berbentuk skenario film televisi. Skenario adalah karya dalamudbentuk tertulis, dan menjadi bahan acuan dalam pembuatan film. Konsep estetikudpenciptaan karya seni ini menggunakan tipe konflik Relational Conflict, bertujuanudmeningkatkan dramatik cerita dengan konflik yang diciptakan bukan hanyaudberasal dari tokoh utama. Relational Conflict ditempatkan pada Sub Plot yangudmengiringi jalannya plot utama. Penggunaan Sub Plot bertujuan untukudmemberikan informasi dan memperkuat karakter tokoh dalam cerita.udKata Kunci : Mitos, Nglangkahi, Skenario, Relational Conflict, Sub Plot
展开▼