首页>
外文OA文献
>Partisipasi Politik Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 di Surat Kabar Harian Kompasud(Analisis Framing Pemberitaan tentang Partisipasi Politik Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 di Surat Kabar Harian Kompas edisi Oktober 2003-September 2004 dan Oktober 2008-September 2009)
【2h】
Partisipasi Politik Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 di Surat Kabar Harian Kompasud(Analisis Framing Pemberitaan tentang Partisipasi Politik Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 di Surat Kabar Harian Kompas edisi Oktober 2003-September 2004 dan Oktober 2008-September 2009)
Indonesia adalah negara dengan beragam etnis. Keberagaman etnis tersebutlahudyang terkadang menjadi isu dan membuahkan konflik. Salah satu etnis yang banyakudterdapat di Indonesia adalah etnis Tionghoa. Etnis ini terus berkembang di Indonesiauddan turun-temurun hidup di Indonesia, tetapi keberadaan etnis Tionghoa di Indonesiaudmasih dibedakan dengan etnis lain yang ada di Indonesia. Terdapat banyak peraturanudyang mendiskriminasi etnis Tionghoa di Indonesia terutama dalam bidang politik.udPenelitian ini ingin melihat bagaimana partisipasi politik etnis Tionghoauddalam Pemilu 2004 dan pemilu 2009. Penelitian ini melihat institusi media massauddalam membingkai berita tentang partispasi politik etnis Tionghoa dalam Pemiluud2004 dan Pemilu 2009. Institusi media yang diteliti adalah Kompas. Alasan pemilihanudmedia yaitu Harian Umum Kompas dalam penelitian mengenai Partisipasi PolitikudEtnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 dikarenakan Kompasudmerupakan surat kabar yang mempunyai latar belakang pendirinya salah satunyaudadalah seorang Tionghoa yang bernama Peng Koen Auw Jong atau Petrus KanisiusudOjong yang kemudian popular dengan nama PK Ojong. Penelitian ini menggunakanudmetode analisis isi kualitatif dan dengan teknik analisis data yaitu analisis framingudmodel Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki.udHasil dari penelitian ditemukan bingkai Kompas mengenai pemberitaanudtentang partisipasi politik etnis Tionghoa pada Pemilu 2004 dan Pemiu 2009 yaituudpada Pemilu 2004 Kompas lebih menonjolkan masalah diskriminasi terhadap etnisudTionghoa terkait dengan adanya peraturan SBKRI. Sedangkan pada Pemilu 2009,udKompas menonjolkan diskriminasi sudah tidak lagi menjadi masalah besar danudpartisipasi politik etnis Tionghoa dianggap sudah mulai aktif. Kompas tetap bersikapudnetral dan tetap memegang teguh prinsip independensi dalam memberitakan tentangudpartisipasi politik etnis Tionghoa pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.
展开▼