Penelitian ini melihat bagaimana pemaknaan pemerintah Kota Yogyakarta atas pesan keringnya sumur warga yang disinyalir akibat pembangunan dalam film dokumenter “Belakang Hotel”. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah pemerintah Kota Yogyakarta. Alasan pemilihan informan lebih pada karena film ini adalah sebuah kritik sosial terhadap pembangunan yang dianggap kurang manusiawi di Kota Yogyakarta. Pemerintah dipilih, karena dalam pendirian bangunan dibutuhkan sebuah izin yang dikeluarkan oleh pemerintah kota. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah mereka yang memiliki hubungan dengan hal penerbitan izin pembangunan hotel di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara informal (tak terstruktur). Objek pada penelitian ini adalah film dokumenter “Belakang Hotel” dan subjeknya adalah pemerintah Kota Yogyakarta. Pada rangkaian proses komunikasi pemaknaan (decoding) merupakan sebuah proses yang penting. Tanpa makna yang ditangkap, media tidak akan dapat memengaruhi penontonnya. Decoding di sini digunakan sebagai pendekatan untuk melihat bagaimana penonton memaknai dan mengintepretasi sebuah teks media. Ini didapatkan dari teori dan model komunikasi encoding decoding wacana televisual Stuart Hall (2011). Di penelitian ini, peneliti fokus pada momen decoding penonton terhadap sebuah pesan media. Menurut teori ini momen encoding dan decoding dapat diteliti secara terpisah, karena menurut Hall masing-masing momen memiliki mosalitas dan batas dominasinya sendiri. Keringnya sumur warga yang disinyalir akibat pembangunan sumur dalam hotel merupakan pesan utama dalam film ini. Ketiga informan mempercayai kode yang ditampilkan,tetapi tidak semuanya mempercayai bahwa keringnya sumur warga sepenuhnya diakibatkan oleh pembangunan sumur dalam oleh hotel. Pemaknaan masing-masing informan atas pesan dalam film dokumenter ini menempatkan mereka pada posisi decoding yang berbeda-beda. Dari tiga informan, satu informan,berada pada posisi dominan-hegemonikadalah anggota DPRD, dua yang lain yakni Dinas Perizinan dan BLH berada padaposisi negosiasi. Pemaknaan ketiga informan paling banyak dipengaruhi oleh frameworks of knowledge yang mereka dapatkan dari lingkungan pekerjaan dan konsumsi media massa.
展开▼
机译:这项研究着眼于日惹市政府关于据称是由于纪录片“ Rear Hotel”中的修建而造成居民井干燥的信息的含义。在这项研究中选择的线人是日惹市政府。选择线人的原因更多是因为这部电影是对发展的社会批判,在日惹市被认为是不人道的。之所以选择政府,是因为建筑施工需要市政府签发的许可证。在这项研究中选择的线人是与日惹市酒店建筑许可证的发放有关系的人。本研究采用描述性定性方法,采用非正式(非结构化)访谈数据收集技术。本研究的对象是纪录片“ Belakang Hotel”,主题是日惹市政府。在意思交流的过程中(解码)是一个重要的过程。没有捕捉到的意义,媒体将无法影响其受众。这里的解码用作查看观众如何解释和解释媒体文本的方法。这是从对电视话语进行编码解码的理论和通信模型中获得的(Stuart Hall,2011年)。在这项研究中,研究人员集中于受众解码媒体消息的时刻。根据此理论,可以分别检查编码和解码的时刻,因为根据霍尔,每个时刻都有其自身的共同性和主导地位。据称这是电影中的主要信息,原因是居民在酒店修建水井而使水井干燥。三名线人相信所示的密码,但并非所有人都认为居民井的干燥完全是由酒店建造的深井造成的。在此纪录片中,每个信息提供者的含义将其置于不同的解码位置。在三名被告中,一名被告是DPRD的霸主地位,另外两人即许可服务局和BLH处于谈判地位。三位线人的解释受工作环境和大众媒体消费所获得的知识框架的影响最大。
展开▼