PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAKudTUNARUNGU KELAS DASAR I MELALUI MEDIAudPERMAINAN SCRABBLE DI SLB WIYATAudDHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA

摘要

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulisudpermulaan anak tunarungu kelas dasar 1 melalui media permainan Scrabble diudSLB Wiyata Dharma 1 Sleman.udPenelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatanudkuantitatif. Subjek penelitian berjumlah 4 orang di kelas dasar 1 yang terdiri dari 2udsiswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Penelitian dilakukan dalam dua siklus.udTeknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes menulis permulaan,uddan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yakni teknik komparatif yaituudmembandingkan hasil pre tes kemampuan awal dan hasil pos tes siklus 1 dan 2.udProses peningkatan menulis permulaan dilakukan dari melakukan pre tesuduntuk mengetahui kemampuan awal, pre tes menunjukkan bahwa subjek belumudmencapai KKM yang ditentukan yaitu 70, kemudian dilakukan tindakan siklus 1.udTindakan dilakukan dengan menjelaskan dan mencontohkan susunan alphabetudmenggunakan media permainan Scrabble. Pos tes siklus 1 menunjukkanudpeningkatan namun masih terdapat siswa yang belum mencapai KKM 70 denganuddemikian dilakukan tindakan siklus 2 dan pos tes siklus 2 dengan tindakan yangudberbeda yaitu guru memberi contoh untuk bermain menyusun alphabetudmenggunakan media permainan Scrabble dan merangkai menjadi kata di atasudpapan permainan Scrabble. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mediaudpermainan Scrabble dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan anakudtunarungu kelas dasar 1. Hal itu dibuktikan dengan adanya peningkatan dariudkemampuan awal subjek AL yang mendapat skor 62, LT mendapat skor 56, MRudmendapat skor 53, dan BN mendapat skor 52. Setelah dilakukan tindakan padaudsiklus 1 menunjukkan peningkatan pada subjek AL sebesar 19% dengan skor 81,udsubjek LT sebesar 20% dengan skor 76, subjek MR sebesar 18% dengan skor 71,uddan subjek BN sebesar 16% dengan skor 68. Kemudian setelah diberi tindakanudsiklus 2 dan dilakukan pos tes siklus 2 menunjukkan peningkatan pada subjek ALudsebesar 5% dengan skor 86, subjek LT sebesar 6% dengan skor 82, subjek MRudsebesar 8% dengan skor 79, dan subjek BN sebesar 10% dengan skor 78. Hasiludtindakan siklus 2 menunjukkan bahwa hasil masing-masing subjek meningkat danudmencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sebesar 70udsehingga tindakan dihentikan.