Perkembangan pabrik di Indonesia yang sangat pesat menjadikan Indonesia sebagai salah satu kawasan industri di Asia, khususnya untuk pabrik pupuk, karena di Indonesia kebutuhan pupuknya sangatlah tinggi sedangkan bahan baku pembuatan pupuk yaitu asam fosfat masih di impor dari luar negeri. Selain sebagai bahan baku pembuatan pupuk, asam fosfat juga digunakan dalam industri kimia seperti pada industri Sodium Tri Poly Phosphat (STPP), industri minyak goreng, industri cat dan di industri farmasi. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang masih harus diimpor dari luar negeri dan adanya peluang ekspor yang masih terbuka, maka dirancang pabrik asam fosfat dengan kapasitas 150.000 ton/tahun dengan bahan baku asam sulfat 27.409,5853 kg/jam dan batuan fosfat 33.108,6080 kg/jam. Asam fosfatuddibuat dengan mereaksikan batuan fosfat dan asam sulfat dalam reaktor yang berpengaduk dan ada jaket pemanas, dijalankan pada suhu 85 oC dan tekanan 1 atm dengan waktu reaksi 0,8 jam. Reaksi ini terjadi secara endotermis. Selainudasam fosfat sebagai produk utama, ada juga produk sampingnya berupa SiF4 dan juga Gypsum. Pabrik ini direncanakan berdiri di kawasan industri Mojokerto,udJawa Timur pada tahun 2016 dengan luas 5.830 m2.udDari hasil analisis ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment) sebelum dan sesudah pajak sebesar 32,48% dan 22,73%, POT (Pay Out Time) sebelum dan sesudah pajak selama 2,35 tahun dan 3,15 tahun, BEP (Break-even Point) 41,73%, dan SDP (Shutdown Point) 25,08%. Sedangkan DCF (DiscountedudCash Flow) sebesar 21,06%. Jadi dari segi ekonomi, pabrik asam fosfat ini layak untuk dipertimbangkan pendiriannya.
展开▼