Internet tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya hotspot gratis yang banyak dibangun. Bagi masyarakat yang tinggal jauh dari area free hostpot, wajan bolic dan antena kalengudmerupakan solusi murah untuk jaringan wireless LAN. Tugas Akhir ini menitikberatkan pada pembuatan dan perbandingan kinerja wajan bolic dan antena kaleng yang beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz untuk jaringan wireless LAN, menganalisis kuat sinyal, penurunan sinyal pada saat menemui hambatanudpohon, serta menghitung nilai gain dari kedua antena tersebut. Sesuai dengan namanya, antena wajan bolic ini menggunakan reflektor dari wajan, dengan waveguide dari pipa paralon yang dilapisi dengan lakban alumunium, dan wireless USB adapter sebagai penerima sinyal. Sementara itu,udantena kaleng hanya menggunakan waveguide yang berasal dari kaleng bekas dan wireless USB adapter sebagai penerima sinyal. Penelitian ini menggunakan Software Prolink WN2000 sebagai instalasi wireless USB, Software Cantennatorudsebagai perhitungan pada pembuatan antena kaleng, dan Software WirelessMon sebagai penelitian kuat sinyal.udHasil pengukuran dan analisis diperoleh hasil bahwa antena wajan bolic dan antena kaleng Mempunyai rata–rata sinyal yang sama yaitu -60 dB pada jarak 100 meter. Namun wajan bolic lebih stabil dalam penangkapan sinyal. penurunanudsinyal pada saat menemui hambatan pohon dari kedua antena tersebut juga sama yaitu sebesar 13 dB pada jarak 100 meter. Nilai gain wajan bolic dan antena kaleng juga mendapatkan hasil yang sama yaitu sebesar 12,15 dB. Rekomendasi dari penulis sendiri adalah menggunakan antena kaleng jika jarak sinyal yang akan ditangkap tidak terlalu jauh, jika jarak sinyal yang akan ditangkap jauh atauudsinyal yang ditangkap kurang stabil maka disarankan menggunakan wajan bolic.
展开▼