Salah satu sarana untuk melayani aktifitas manusia adalah penyediaanudfasilitas angkutan umum bus. Kinerja angkutan umum yang baik harus mampuudmenghasilkan pelayanan yang efektif dan efisien, serta mampu memenuhiudtuntutan penumpang dan kegiatan masyarakat. Tolak ukur yang digunakan adalahudkecepatan perjalanan, waktu sirkulasi, faktor muat (load factor), waktu antaraudkendaraan, waktu tunggu, jumlah penumpang, tarif dan BOK (Biaya OperasiudKendaraan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja bus yangudmeliputi kecepatan perjalanan, waktu sirkulasi, faktor muat (load factor), waktuudantara (time headway), serta biaya operasional kendaraan dan tarif.ud Data yang digunakan terdiri dari data primer, yang berupa waktu tempuh,udkapasitas angkutan, jumlah penumpang, waktu henti naik turun penumpang, danudwaktu henti di terminal. Serta data sekunder, yang berupa komponen BOK, ruteudangkutan, jumlah angkutan, tarif, jarak trayek serta peta rute. Pengumpulan dataudprimer dilakukan pada hari Senin 24 April 2006, Selasa 25 April 2006 dan Sabtuud29 April 2006 sedangkan data sekunder dilakukan pada Tanggal 04 Mei 2006.udSetelah data lengkap, dilakukan analisa perhitungan yang meliputi kecepatanudperjalanan, waktu sirkulasi, avaibility, jumlah penumpang, faktor muat (loadudfactor), waktu antara kendaraan (time headway), tarif dan BOK (Biaya OperasiudKendaraan).ud Hasil analisa menunjukkan bahwa kinerja Bus Sumber Rahayu berdasarkanudfaktor pelayanan secara umum sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dariudkecepatan bus 20,849 km/jam dan 20,850 km/jam untuk masing-masing rute,udwaktu sirkulasi 122,62 menit, nilai Avaibility 80-90%, load factor rata-rata diudlapangan 21%, time headway rata-rata 8,58 menit, jumlah kendaraan khusus untukudbus Sumber Rahayu berdasarkan kondisi di lapangan adalah 13 kendaraan,udsedangkan menurut evaluasi 3 kendaraan, BOK bus Sumber Rahayu sebesar Rp.ud1.570,10 /bus-km. Berdasarkan load factor 70% sebesar Rp. 1.945,37 /bus-km,uddan tarif berdasarkan load factor 21 % di lapangan diperoleh Rp. 6.808,75/bus-udkm, tarif di lapangan sebesar Rp. 2.000 . Hasil ini menunjukan bahwa secaraudumum pihak operator rugi, Hal ini disebabkan karena kecilnya nilai load factorudPO. Sumber Rahayu.ud
展开▼