Keamanan dan kenyamanan jembatan bagi masyarakat pengguna jalan serta mahalnya pembangunan jembatan terutama jembatan dengan bentang panjang diperlukan peran serta para pakar untuk membangun jembatan dengan konstruksi yang tepat, murah dan effektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan perbandingan biaya konstruksi dan pemeliharaan jembatan selama umur jembatan 100 tahun, dengan analisis perhitungan struktur jembatan bentang panjang dengan prosedur optimasi, yaitu dengan cara menganalisis struktur jembatan yang tidak boros namun kuat dan awet dari dua alternatif type jembatan, yaitu girder danudbox. Istilah tidak boros, kuat, dan awet dimaksudkan bahwa dalam menganalisis jembatan menggunakan material beton maupun baja dengan mutu yang disesuaikan dengan peraturan – peraturan perencanaan jembatan. Kemudian menghitung seluruhudvolume yang dibutuhkan, analisis harga biaya item pekerjaan, melakukan rekapitulasi seluruh harga masing - masing rancangan jembatan, menyusun dalam tabel,udmerumuskan dan menyimpulkan alternatif jembatan yang paling murah dan bentang jembatan yang paling effektif. Obyek penelitian ini adalah pembangunan jembatan Bengawan Solo proyek pembangunan jalan tol Solo – Surabaya, lokasi proyek di Kabupaten Karanganyar desa Mojosongo. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pembangunan jembatan dengan bentang panjang (± 300m) menggunakan Box Girder lebih murah bila dibandingkan dengan menggunakan I Girder. Bentang Box Girder effektif yang dibutuhkan setiap segmen adalah 75 m. Uraian hasil optimasi sebagai berikut : untuk jembatan Box Girder dengan total bentang 300 m biaya total minimumudyang diperoleh Rp.155,057,694,985.35 dibutuhkan 2 abutment dan 3 pier bentang setiap segmen adalah 75 m, menggunakan mutu beton f’c = 60 MPa, biaya total maximum yang dipeoleh Rp.262.098.637.175,74 tanpa pilar dengan fungsi f(x,y) =ud7E+09x2 - 5E+10x + 3E+11 dengan y adalah total biaya konstruksi jembatan dengan pemeliharaan selama 100 tahun dan x adalah jumlah pilar (buah). Untuk Box Girderuddengan bentang 600 m total minimum yang diperoleh Rp.320,207,295,907.10 dibutuhkan 2 abutment dan 7 pier bentang setiap segmen adalah 75 m, menggunakan mutu beton f’c = 60 MPa, biaya total maximum yang dipeoleh Rp.648.066.861.348,43 tanpa pilar dengan fungsi f(x,y) = 5E+09x2 - 8E+10x + 6E+11 dengan y adalah total biaya konstruksi jembatan dengan pemeliharaan selama 100 tahun dan x adalah jumlah pilar (buah). Untuk Box Girder dengan bentang 900 m total minimum yang diperoleh Rp.472,919,644,189.14 dibutuhkan 2 abutment dan 11 pier bentang setiap segmen adalah 75 m, menggunakan mutu beton f’c = 60 MPa, biaya total maximum yang dipeoleh Rp.1.025.728.252.429,26 tanpa pilar dengan fungsi f(x,y) = 4E+09x2 - 9E+10x + 1E+12 dengan y adalah total biaya konstruksi jembatan dengan pemeliharaan selama 100 tahun dan x adalah jumlah pilar (buah). Dari hasil kesimpulan di atas menunjukan bahwa span bebas 75 m adalah span jembatanudbentang panjang yang efektif, awet, dan murah.
展开▼