首页> 外文OA文献 >Analisis model bisnis ekowisata di taman nasional laut bunaken dengan pendekatan business model canvas
【2h】

Analisis model bisnis ekowisata di taman nasional laut bunaken dengan pendekatan business model canvas

机译:使用商业模型画布方法分析布纳肯海洋国家公园的生态旅游商业模型

摘要

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km2 dan sekitar 70 % wilayahnya merupakan perairan dengan panjang garis pantai sekitar 95.181 Km (KKP 2013). Menurut Kemenpar, sepanjang periode 2005-2012, pariwisata kawasan ini mampu tumbuh rata-rata 8,3% per tahun, jauh di atas rata-rata pertumbuhan global yang hanya 3,6%. Pada tahun 2013, arus kunjungan wisatawan ke negara-negara ASEAN sudah mencapai 92,7 juta atau meningkat 12% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pertumbuhan global hanya 5%. Salah satu ekowisata bahari yang sedang berkembang saat ini adalah Taman Nasional Laut (TNL) Bunaken. Secara keseluruhan TNL Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektar dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Nain. Adanya potensi sumber daya alam di kawasan TNL Bunaken yang belum didayagunakan secara optimal, menunjukkan bahwa manajemen strategi pengembangan di kawasan ini belum efektif dalam mengatasi permasalahan yang sangat kompleks. Untuk itu dibutuhkan strategi yang dapat memberikan solusi dan kontribusi bagi pengembangan kawasan TNL Bunaken. Salah satu pendekatan dalam membuat suatu pengembangan adalah dengan menggunakan pendekatan business model canvas. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi stakeholders dan menganalisis model bisnis yang ada lalu melakukan perbaikan dengan beberapa program kegiatan.udMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pendekatan penelitian ini berdasarkan 9 elemen business model canvas. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara kuesioner dan kegiatan observasi di lapangan. Wawancara terstruktur berpedoman pada kuesioner. Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan TNL Bunaken, baik dari pihak pengelola, masyarakat lokal, maupun wisatawan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pihak-pihak yang berkepentingan serta mendapatkan gambaran model bisnis TNL Bunaken saat ini. Kemudian dilakukan analisis SWOT pada setiap elemen business model canvas dan membuat perbaikan business model canvas. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka instansi dan literatur terkait lainnya.udBerdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap sejumlah informan kunci diketahui bahwa terdapat beberapa stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan TNL Bunaken antara lain Balai Taman Nasional Bunaken (BTNB), Dewan Pengelolaan TN Bunaken (DPTNB), pemerintah setempat, North Sulawesi Watersport Association (NSWA), Himpunan Pengusaha Wisata Lokal Bunaken (HPWLB), Association Travel Agency (ASITA), Himpunan Angkutan Laut (HAL), Dive Centre dan Resort, perguruan tinggi, Forum Masyarakat Peduli TNB (FMPTNB), kepala-kepala desa di kawasan TNL Bunaken, polisi air dan udara.udDari hasil penelitian di TNL Bunaken dengan pendekatan business model canvas, didapat bahwa customer segment yang ada adalah wisatawan lokal dan mancanegara. Value proposition yang ditawarkan berupa wisata bahari berbasis alam. Customer relationship yang dibangun pihak pengelola melalui mitra dan secara langsung dengan komunitas. Pendapatan diperoleh dari tarif masuk, APBN/APBD, serta donasi. Key resources yang ada berupa taman laut, fasilitas ekowisata, serta sumber daya manusia pihak pengelola. Key activities yang ada antara lain kegiatan pemeliharaan dan pengawasan ekosistem, serta kegiatan pelayanan ekowisata. Key partnerships saat ini adalah instansi pemerintah, pengusaha lokal, dan masyarakat lokal. Struktur biaya berupa kegiatan operasional kantor, pengawasan ekosistem, promosi, dan pemberdayaan masyarakat. udPerbaikan yang perlu diperhatikan adalah penambahan segmen baru yakni pelajar dan perusahaan. Value propositions perlu dilakukan penambahan fasilitas penunjang ekowisata disertai perbaikan dan pemeliharaan. Pada customer relationship perlu dioptimalkan dalam pemanfaatan teknologi informasi. Perbaikan pada channels yaitu memperbaiki kerja sama dengan agen travel lokal serta mengaktifkan kembali website resmi pihak pengelola. Pendapatan dapat ditambah melalui pemasangan iklan dan pembentukan endowment fund. Pada Key resources dilakukan pelatihan untuk mendapatkan SDM yang berkompeten sesuai bidangnya. Sedangkan pada key partnership perlu dilakukan penambahan investor baik asing maupun lokal. Struktur biaya terdapat penambahan berupa investasi teknologi informasi dan pelatihan SDM.udProgram perbaikan yang dapat dilakukan di TNL Bunaken antara lain perlu adanya kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah pada penawaran ekowisata seperti penambahan paket wisata bagi pelajar, penambahan dan pemeliharaan fasilitas penunjang ekowisata, serta menarik lebih banyak investor. Kualitas pelayanan dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan sesuai bidangnya. Alternatif pendanaan dapat diperoleh melalui kolaborasi setiap pemangku kepentingan (stakeholders) untuk membentuk endowment fund. Selain itu pemerintah daerah dapat melakukan perubahan paradigma pengelolaan kawasan melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan komersil yang terkait dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan TNL Bunaken, sehingga dapat lebih bernilai dan berdaya saing internasional.
机译:印度尼西亚被称为群岛国家,陆地和海洋面积为±580万平方公里,其领土的约70%为海岸线长度约为95,181公里的水域(KKP 2013)。根据旅游和文化部的数据,在2005年至2012年期间,该地区的旅游业能够以每年8.3%的平均速度增长,远高于仅3.6%的全球平均增长速度。 2013年,对东盟国家的游客访问量达到9270万,比上一年增长12%,而全球增长仅为5%。布纳肯国家海洋公园(TNL)是目前正在开发的一种海洋生态旅游。总体而言,布纳肯国家公园占地75,265公顷,其中有五个岛屿,即万鸦老大亚岛,布纳肯岛,西拉登岛,曼特哈格岛以及其中的几个岛屿和纳因岛。布纳肯国家公园地区尚未充分利用的自然资源潜力表明,该地区发展战略的管理在解决非常复杂的问题方面没有有效的管理。因此,需要一种可以提供解决方案并有助于布纳肯国家公园地区发展的策略。进行开发的一种方法是使用业务模型画布方法。本研究的目的是确定利益相关者并分析现有的业务模型,然后通过几个计划活动进行改进,本研究中使用的方法是采用案例研究方法的描述性-定性方法。该研究方法基于业务模型画布的9个元素。使用的数据类型是主要数据和辅助数据。主要数据来自问卷调查和实地观察活动。结构化访谈基于问卷。采访了与布纳肯国家公园管理相关的各方,包括管理层,当地社区和游客。目的是找出有关方面,并概述当前的布纳肯TNL业务模式。然后,对业务模型画布的每个元素执行SWOT分析,并对业务模型画布进行改进。二级数据是从机构图书馆研究和其他相关文献中获得的,根据对许多关键信息提供者的观察和访谈,我们知道布纳肯国家公园的管理涉及多个利益相关者,包括布纳肯国家公园办公室(BTNB)​​,布纳肯国家公园管理委员会。 (DPTNB),地方政府,北苏拉威西水上运动协会(NSWA),布纳肯地方旅游企业家协会(HPWLB),旅行社协会(ASITA),海洋运输协会(HAL),潜水中心和度假村,大学,TNB社区护理论坛(FMPTNB),布纳肯国家公园地区的村长,水上和空中警察,从布纳肯国家公园的商业模式画布研究结果发现,现有的客户群是本地和外国游客。提供的价值主张是基于自然的海洋旅游。客户关系由经理通过合作伙伴并直接与社区建立。收入来自入场费,APBN / APBD和捐赠。现有的关键资源包括海岸公园,生态旅游设施和管理层的人力资源。关键活动包括生态系统维护和监测活动,以及生态旅游服务活动。今天的主要合作伙伴是政府机构,本地企业家和本地社区。费用结构采取办公室业务活动,生态系统监测,促进和赋予社区权力的形式。需要考虑的改进是增加了新的部分,即学生和公司。需要在生态旅游支持设施中增加价值主张,并进行维修和保养。在使用信息技术时,需要优化客户关系。渠道的改善正在改善与当地旅行社的合作,并重新启动管理层的官方网站。可以通过广告和设立捐赠基金来增加收入。在关键资源中,进行培训以根据其领域获得称职的人力资源。对于重要的伙伴关系,需要增加其他外国和本地投资者。还有一种额外的成本结构,包括信息技术投资和人力资源培训,可以在布纳肯国家公园实施的改善计划包括可以增加生态旅游产品附加值的活动,例如增加学生的旅游套餐,增加和维护生态旅游支持设施,并吸引更多的投资者。通过使用信息技术可以提高服务质量,并可以通过对其领域的培训来提高人力资源的质量。可以通过每个利益相关者(利益相关者)的协作获得替代资金,以形成捐赠基金。此外,地方政府可以通过与参与布纳肯国家公园地区开发和管理的商业公司合作来改变区域管理的范式,从而使其更具价值并具有国际竞争力。

著录项

  • 作者

    Bagindo Mawardi;

  • 作者单位
  • 年度 2015
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号