Tujuan Penelitian ini untuk (1) menganalisis kondisi internal dan eksternal perusahaan yang meliputi kondisi politik, ekonomi, sosial dan teknologi (PEST), (2) mengkaji status komponen dan kemampuan teknologi yang dimiliki oleh PT. Subafood Pangan Jaya (SPJ) agar mampu menghasilkan bihun jagung secara optimal, (3) memformulasikan strategi bisnis dan teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan inovasi dan daya saing. Ruang lingkup penelitian (1) penerapan manajemen teknologi produksi bihun jagung yang meliputi technoware, humanware, inforware dan orgaware dan kemampuan teknologi yang meliputi kemampuan operatif, suportif, akuisitif dan inovatif (2) formulasi strategi bisnis dan teknologi untuk meningkatkan inovasi dan daya saing.udPenelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada kegiatan penerapan teknologi di PT. SPJ. Kajian dilakukan dengan mempelajari pengelolaan teknologi yang dimilikinya, terutama yang berhubungan dengan kajian komponen dan kemampuan teknologi. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan manajemen teknologi dilaksanakan oleh PT. SPJ, pada tahap akhir, dilakukan formulasi strategi bisnis dan teknologi untuk meningkatkan inovasi dan daya saing.udBerdasarkan hasil kajian transformasi teknologi, perangkat keras (technoware) perusahaan menggunakan mesin bermotor, mesin khusus dan mesin otomatis. Perangkat manusia (humanware) pada posisi memproduksi, mengadaptasi dan menyempurnakan. Pada kajian perangkat informasi (inforware) saat ini perusahaan memiliki kemampuan untuk menghayati fakta, menyimpulkan dan mengkaji fakta. Perangkat organisasi (orgaware) posisi perusahaan pada kemampuan untuk melindungi, menstabilkan, dan memapankan pola kerja. Hasil kajian ini menunjukkan status komponen teknologi perusahaan pada teknologi menengah sedangkan harapannya pada teknologi tinggi. Sedangkan pada kajian kemampuan teknologi perusahaan sebanding dengan usaha sejenis di Indonesia dan harapannya terbaik di ASEAN. udDari hasil pemetaan dengan matriks IE, diperoleh posisi perusahaan pada sel II yaitu posisi tumbuh dan kembangkan dan berdasarkan hasil QSPM, didapat strategi bisnis yang memiliki prioritas adalah (1) pengembangan produk, (2) integrasi kebelakang (3) pengembangan pasar, (4) integrasi horizontal (5) integrasi kedepan, dan (6) penetrasi pasar. Kemudian dikaji keterkaitan antara status teknologi dan strategi bisnis yang diperoleh untuk membantu dalam menentukan implikasi manajerialnya. Keterkaitan antara strategi bisnis dan teknologi adalah teknologi yang sesuai untuk bisnis, strategi bisnis yang membutuhkan teknologi, sumber teknologi, teknologi inti untuk bisnis, bagian teknologi yang membutuhkan riset dan pengembangan, dan pilihan untuk menyediakan teknologi.udBeberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran kepada PT. SPJ maupun saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikutnya : (1) membangun kemitraan teknologi dengan lembaga litbang dan lembaga pendidikan untuk mengembangkan produk makanan berbasis jagung, (2) melakukan subtitusi bahan baku impor dengan bahan baku lokal secara bertahap, (3) memberikan pelatihan kepada karyawan/teknisi secara teratur untuk meningkatkan kemampuannya, (4) membangun kerjasama dengan industri sejenis untuk meningkatkan kapasitas produksi, (5) melakukan riset pasar untuk mengindentifikasi peluang pasar baru untuk meningkatkan kapasitas produksi bihun jagung, (6) mempertimbangkan membangun/menyewa gudang atau bekerjasama dengan pihak agen untuk menyediakan tempat persediaan untuk mengantisipasi permintaan dan mempercepat pengiriman produk serta membangun jaringan informasi untuk memudahkan pengecekan ketersediaan produk, (7) mengoptimalkan fungsi website yang dimiliki sebagai media promosi dan penjualan produk, (8) perlu komitmen yang kuat dari pemerintah untuk pengembangan produksi tepung/pati jagung dan (9) perlunya penelitian QFD (quality function deployment) untuk melihat mutu yang dimiliki perusahaan dan harapan yang diinginkan konsumen.ud
展开▼