Sistem penilaian kinerja adalah suatu mekanisme penting yang dapat dilakukan untuk menjelaskan tujuan dan standar kinerja bagi karyawan. Sistem penilaian kinerja juga dapat memotivasi dan meningkatkan kinerja karyawan. Sistem penilaian kinerja yang kurang baik akan menimbulkan ketidakpuasan karyawan. Berdasarkan observasi dan wawancara pra penelitian dengan pihak manajemen dan karyawan, permasalahan yang dihadapi Balai Penelitian Sungei Putih adalah sistem penilaian kinerja yang belum sempurna sehingga diduga ada ketidakpuasan karyawan. Ketidakpuasan karyawan berdampak buruk bagi perusahaan, sehingga mengakibatkan kinerja karyawan belum maksimal. Untuk mengetahui kinerja karyawan, Balai Penelitian Sungei Putih memiliki sistem penilaian kinerja yang dilengkapi indikator penilaian antaralain faktor kehadiran, faktor prestasi dan faktor sikap kerja. Pada kenyataannya indikator penilaian tersebut masih belum memiliki tolok ukur yang jelas sehingga menyebabkan penilaian yang diberikan cenderung subjektif karena tidak dapat membedakan karyawan yang berkinerja baik dan yang kurang baik.udBalai Penelitian Sungei Putih perlu memperbaiki sistem penilaian kinerja untuk dijadikan acuan dalam pengembangan SDM. Salah satu pendekatan untuk menyusun indikator kinerja yang dapat mengaitkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi adalah metode Balanced Scorecard. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis persepsi karyawan terhadap penilaian kinerja yang digunakan oleh Balai Penelitian Sungei Putih dan (2) menentukan Key Performance Indicator (KPI) untuk mengukur kinerja karyawan Balai Penelitian Sungei Putih. Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Sungei Putih – Pusat Penelitian Karet, alamat di Kecamatan Galang-Kabupaten Deli Serdang, Po. Box 1415, Medan 20001. Waktu penelitian selama empat bulan yaitu bulan Januari 2012 hingga April 2012, dengan menggunakan pendekatan studi kasus dan metode deskriptif. udTeknik pengumpulan data untuk memperoleh data primer dilakukan dengan Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara. FGD bersama pihak manajemen dilakukan pada tanggal 10 April 2012 untuk menentukan Key Success Factor (KSF) dan menetapkan KPI. Wawancara menggunakan kuesioner pada 72 responden, bertujuan untuk mengetahui persepsi responden mengenai sistem penilaian kinerja. Berdasarkan hasil diskusi dengan narasumber peserta FGD diperoleh enam KSF yang harus mendapat perhatian khusus demi kelangsungan hidup organisasi yaitu: pendapatan, inovasi teknologi, kepuasan pelanggan, brand image, SDM, dan efisiensi. udHasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penilaian kinerja belum cukup baik untuk menggambarkan kinerja karyawan. Tolok ukur sistem penilaian kinerja tidak jelas dan belum memberikan kepuasan bagi karyawan. Belum ada sosialisasi dari pihak manajemen mengenai sistem penilaian kinerja. Sistem penilaian kinerja cenderung subjektif. Penilaian yang diberikan kepada karyawan merupakan keputusan bersama pada saat rapat kenaikan periodik. KPI yang ditentukan untuk pengukuran kinerja karyawan Balai penelitian Sungei Putih berdasarkan empat perspektif dalam Balanced Scorecard yaitu: KPI Perspektif Pelanggan dan Pemangku Kepentingan terdiri dari: tingkat kepuasan pelanggan, jumlah teknologi yang dihasilkan, dan jumlah penelitian yang dilakukan, jenis dan jumlah teknologi yang dibutuhkan pelanggan, pengujian produk sebelum dipasarkan, membentuk unit usaha baru, jumlah perusahaan yang mendapatkan pelayanan/jasa, jumlah pelatihan yang dilakukan, dan jumlah jurnal dan warta yang terbit. KPI Perspektif Keuangan yaitu: penurunan biaya produksi, laporan keuangan secara berkala, pengecekan rekening koran dan transaksi keuangan, serta efisiensi anggaran. KPI perspektif Proses Bisnis Internal adalah umur masa TBM yang dicapai, tidak ada pembelian alat, dan jumlah produksi yang dihasilkan. KPI perspektif Kapsitas Karyawan dan Organisasi antara lain: memeriksa ceklok karyawan, jumlah pelayanan birokrasi yang dilaksanakan, pemahaman tupoksi masing-masing karyawan, jenjang pendidikan peneliti, jumlah karyawan yang terampil, dan menciptakan komunikasi dua arah. udSaran perbaikan sistem penilaian kinerja di Balai Penelitian Sungei Putih adalah: (1) Sistem penilaian kinerja lebih jelas dan terukur, (2) sosialisasi formulir, waktu dan prosedur penilaian kinerja, (3) sistem penilaian kinerja lebih transparan, sehingga lebih memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja, (4) pencabutan peraturan direktur mengenai pembatasan kenaikan periodik maksimal dua strip agar terlihat jelas kinerja setiap karyawan, dan (5) penilaian kinerja karyawan sebaiknya dilakukan oleh orang yang berinteraksi aktif agar hasil penilaian yang diberikan lebih objektif. Untuk penelitian lanjutan disarankan membuat rancangan KPI berdasarkan jobdescription masing-masing karyawan dengan pendekatan Balanced Scorecardud
展开▼