首页> 外文OA文献 >Penguatan Nilai Kearifan Lokal sebagai Basis Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance) (Studi Kasus di Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta)
【2h】

Penguatan Nilai Kearifan Lokal sebagai Basis Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance) (Studi Kasus di Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta)

机译:加强当地智慧作为善政基础的价值(Purwakarta区域政府案例研究)

代理获取
本网站仅为用户提供外文OA文献查询和代理获取服务,本网站没有原文。下单后我们将采用程序或人工为您竭诚获取高质量的原文,但由于OA文献来源多样且变更频繁,仍可能出现获取不到、文献不完整或与标题不符等情况,如果获取不到我们将提供退款服务。请知悉。

摘要

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sejumlah permasalahan yang muncul dalam praktik pembangunan di Indonesia. Pertama, perjalanan demokrasi yang sudah berjalan belum mampu secara maksimal menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik; Kedua, peran pemerintah dalam melaksanakan pembangunan berbasis potensi dan kondisi sosial kultural masyarakat masih minim. Ketiga, tergerusnya nilai-nilai kearifan lokal yang ada dalam masyarakat seiring terjadinya tarik-menarik antara nilai lokal dan global; Keempat, berpikir global dan berperilaku lokal (think globally, act locally) yang sering digemborkan dalam menjawab tantangan global masih sebatas konsep semata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Lokasi penelitian terletak di Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Purwakarta yang beralamat di Jl. Gandanegara No. 25 Purwakarta dan wilayah administratif Kabupaten Purwakarta. Subjek penelitian terdiri dari tiga elemen, meliputi pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukan; (1) implementasi pembangunan daerah berbasis nilai kearifan lokal di Kabupaten Purwakarta dilakukan atas dasar kecintaan dan penghargaan terhadap lingkungan dan alam tempat hidup manusia yang dimanifestasikan dalam wujud pembangunan infrastruktur (tata ruang kota) dan suprastruktur (pemberdayaan masyarakat); (2) kekuatan utama pembangunan berbasis nilai kearifan lokal terletak pada prinsip “sauyunan”, disertai dengan penerapan konsepsi silih asah, silih asuh, silih asih, serta mengkolaborasikan antara kekuatan pikiran, badan, dan batin (cing caringcing pageuh kancing dan set saringset pageuh iket); (3) Tantangan dalam menempatkan nilai kearifan lokal sebagai basis tata kelola pemerintahan yang baik, meliputi; perbedaan cara berpikir terhadap orientasi pembangunan, banyaknya anggapan bahwa pembangunan berwawasan lokal merupakan suatu kemunduran demokrasi, kedaerahan, dan cenderung tradisional (kuno), pembangunan kurang mempertimbangkan karakteristik masyarakat religius (muslim) yang ada di Kabupaten Purwakarta, serta kurangnya sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam melaksanakan pembangunan; (4) model pembangunan daerah berbasis kearifan lokal harus mampu mensinergiskan pemerintah, swasta, dan masyarakat yang menempatkan prinsip “sauyunan” sebagai dasar dalam pembangunan daerah. Karena itu, rekomendasi yahng ditawarkan adalah; (1) internalisasi dan pelembagaan prinsip “sauyunan”perlu dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara; (2) Perlu peningkatan kegiatan advokasi dan komunikasi dengan masyarakat dan swasta untuk menumbuhkan komitmen serta kesepahaman mengenai orientasi pembangunan di Kabupaten Purwakarta; (3) Masyarakat hendaknya lebih responsif terhadap setiap program yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Purwakarta.----------This research is motivated by a several problems that arise in practice of development in Indonesia. First, existing democratic journey has not been able to create good governance optimally; Second, the role of government to implementation of development based on social and cultural potential is still minimal. Third, degradation of local wisdom values in the community as attraction between local and global values; Fourth, think globally and act locally is often advocated in responding to global challenges is still a mere concept. This study used a qualitative approach with case study method. Data collected through interviews, observation, and documentation study. Research location in The Office of Purwakarta Government is located at Jl. Gandanegara No. 25 Purwakarta and administrative area of Purwakarta. Research subjects consisted of three elements, including government, academia, and society. The results showed; (1) implementation of regional development based on the value of local wisdom in Purwakarta carried out on the basis of love and respect for the natural environment and place of human life that manifested in the form of infrastructure development (urban planning) and superstructure (empowerment); (2) The main strength of development based on local wisdom value lies in the principle of "sauyunan", accompanied by implementation concept of silih asah, silih asuh, silih asih, and collaborate between the power of mind, body, and inner (cing caringcing pageuh kancing and set saringset pageuh iket); (3) The challenge in putting the local wisdom values as a basic of good governance, include; the differences paradigm of development orientation, many assumption that the local development minded is a setback democracy, regionalism, and traditional (outmoded), the development of less characteristics of religious communities (muslim) in Purwakarta, as well as the lack of government, communities and the private sector synergy in implementing development; (4) model of regional development based on local wisdom to be able to synergize government, private sector, and community that puts the principle of "sauyunan" as a basis for regional development. Therefore, recommendations are offered; (1) internalization and institutionalization the principle of "sauyunan" needs to be done in the social life of nation and state; (2) Increase advocacy and communication with the public and private sectors to foster commitment and understanding of the orientation development in Purwakarta is needed; (3) The community should be responsive to government program are implemented Purwakarta local government.
机译:这项研究的动机是印度尼西亚发展实践中出现的许多问题。首先,一直在进行的民主之旅无法最佳地创造善政;第二,政府在根据社区的潜力和社会文化条件进行发展方面的作用仍然很小。第三,社会上存在的当地智慧价值观的侵蚀以及地方和全球价值观之间的吸引力;第四,全球化思考并在本地行事(全球化思考,在本地行事),在应对全球挑战时常被预言仍然只是一个概念。本研究采用定性方法和案例研究方法。数据收集是通过访谈,观察和文献研究进行的。研究地点位于Jl的Purwakarta摄政地区政府。 Gandanegara号25 Purwakarta和Purwakarta摄政区。研究主题包括三个要素,包括政府,学者和社区。研究结果表明; (1)在Purwakarta摄政区基于当地智慧的价值来实施区域发展是在对环境和人类生活的自然环境的热爱和尊重的基础上,以基础设施发展(城市空间规划)和上层建筑(赋予社区权利)的形式表现出来的; (2)以价值为基础的本地智慧发展的主要力量在于“ sauyunan”原则,伴随着对监护,监护,监护的概念的应用,以及心,身和心的力量之间的协作(强迫关怀)。 ); (3)将地方智慧的价值作为善治基础的挑战包括:面向发展的思维方式上的差异,许多以地方为导向的假设是民主,区域主义的衰落,并且往往是传统的(古老的),发展并未考虑普尔瓦卡塔宗教团体(穆斯林)的特征,以及政府,社会和政府之间缺乏协同作用私营部门进行发展; (4)建立在地方智慧基础上的区域发展模式必须能够使政府,私营部门和社区协同合作,从而将“ sauyunan”原则作为区域发展的基础。因此,提供的建议是: (1)“ sauyunan”原则的内部化和制度化需要在国家和国家社会的生活中进行; (2)需要增加与公共和私营部门的宣传和交流活动,以促进对普瓦卡塔摄政区发展方向的承诺和理解; (3)社区应该对Purwakarta摄政政府实施的每个计划都更加敏感。----------这项研究的动机是印度尼西亚发展实践中出现的几个问题。首先,现有的民主历程无法最佳地建立良好的治理;第二,政府在实施基于社会和文化潜力的发展方面的作用仍然很小。第三,社区中本地智慧价值观的退化是本地价值观与全球价值观之间的吸引力;第四,在应对全球挑战时,经常提倡以全球思考和在当地采取行动仍然是一个新概念。本研究采用定性方法与案例研究方法。通过访谈,观察和文献研究收集的数据。 Purwakarta政府办公室的研究地点位于Jl。 Gandanegara号25 Purwakarta和Purwakarta行政区域。研究主题包括政府,学术界和社会三个要素。结果表明; (1)在对爱国的尊重和对自然环境和人类生活场所的尊重的基础上,以对基础设施发展(城市规划)和上层建筑(赋权)的形式表现出来,在Purwakarta实施基于当地智慧价值的区域发展); (2)以地方智慧为基础的发展的主要力量在于“ sauyunan”原则,伴随着对监护权,监护权,监护权的概念的实施,以及心,身和内在力量之间的协作照顾pageuh按钮并设置saringset pageuh iket); (3)将当地智慧价值观作为善治的基础所面临的挑战包括;发展取向的差异范式,地方发展的许多假设是民主,区域主义和传统(过时的)的挫折,普尔瓦卡塔的宗教社区(穆斯林)特征较少的发展以及政府,社区的缺乏私营部门在实施发展方面的协同作用; (4)基于地方智慧的区域发展模型,以使政府协同,私营部门和社区,将“ sauyunan”原则作为区域发展的基础。因此,提供了建议; (1)内部化和制度化“ sauyunan”的原则需要在国家和国家的社会生活中完成; (2)需要加强与公共和私营部门的宣传和沟通,以促进对普瓦卡达定向发展的承诺和理解; (3)社区应响应政府的计划,实行普瓦卡达地方政府。

著录项

  • 作者

    Rahmawati Lusiana;

  • 作者单位
  • 年度 2015
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号