STUDENTS’ SELF-EFFICACY IN SPEAKING ENGLISH :A Study of Students’ Self-Efficacy in A Senior High School in Bandungud

摘要

The purpose of this study is to find out the students’ self-efficacy level in speaking English and to investigate the factors influencing the students’ self-efficacy. This study involved sixty one students of eleventh grade in a senior high school in Bandung. In this study, the data were gathered in two ways, namely the questionnaire and interviews. The questionnaire, adapted from Bandura’s “children's perceived academic self-efficacy questionnaire” (2001), was used to determine the levels of the students’ self-efficacy in speaking English, namely very high, high, medium, low, and very low self-efficacy. It was followed by an interview to ten students of those different levels of self-efficacy in order to see the factors influencing their self-efficacy level.. The analysis of the data was done within the theoretical frameworks of self-efficacy by Bandura (1982) and the theory of factors affecting students’ self-efficacy by Schunk and Meece (2005). udThe findings indicated that five students (8.20%) had very high self-efficacy and thirteen students (21.31%) had high self-efficacy in speaking English. Almost half of the participants (42.62%) had medium self-efficacy belief in their speaking ability in English. Meanwhile, there were fourteen students (22.95%) who had low self-efficacy and three students (4.92%) who had very low self-efficacy in speaking English. Families and peer networks were revealed as the influencing factors to increase students’ self-efficacy in speaking English. This study is recommended for teachers and parents, so that they can take advantages of this study to improve the students’ confidence and self-belief to speak English.udKey words: Self-efficacy, speaking, English subject, family, peer networks, students’ confidence, self-belief.udTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat rasa berdaya siswa dalam berbicara bahasa Inggris dan menginvestigasi faktor-faktor yang mempengaruhi rasa berdaya siswa. Penelitian ini melibatkan enam puluh satu siswa dari kelas sebelas disebuah sekolah menengah pertama di Bandung. Ada dua cara yang digunakan dalam pengumpulan data, yaitu melalui kuesioner dan interview. Quesioner yang diadaptasi dari Bandura “children's perceived academic self-efficacy questionnaire” (2001) digunakan untuk menentukan tingkat rasa berdaya siswa dalam berbicara bahasa Inggris, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Lalu proses ini diikuti dengan interview kepada sepuluh siswa dari tingkat rasa berdaya yang berbeda-beda untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat rasa berdaya mereka. Analisa data menggunakan kerangka teori tentang rasa berdaya oleh Bandura (1982) dan teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi rasa berdaya siswa oleh Schunk dan Meece (2005).udPenemuan menunjukkan bahwa lima siswa (8.20%) memiliki rasa berdaya yang sangat tinggi, dan tiga belas siswa (21.31%) memiliki rasa berdaya yang tinggi terhadap berbicara bahasa Inggris. Hampir setengah dari seluruh peserta (42.62%) atau setara dengan dua puluh enam siswa memiliki tingkat rasa berdaya yang sedang terhadap kemampuan mereka dalam berbicara bahasa Inggris. Sementara itu, ada empat belas siswa (22.95%) yang memiliki rasa berdaya yang rendah, dan tiga siswa yang memiliki rasa berdaya yang sangat rendah dalam berbicara bahasa Inggris. Keluarga dan teman diakui sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi untuk meningkatkan rasa berdaya siswa dalam berbicara bahasa Inggris. Penelitian ini direkomendasikan untuk para guru dan orangtua agar mereka dapat mengambil keuntungan untuk meningkatkan rasa percaya terhadap diri siswa untuk berbicara bahasa Inggris.udKata Kunci: Rasa Berdaya Diri, berbicara, Mata Pelajaran Bahasa Inggris, Keluarga, Teman, Rasa Percaya Diri Siswa.ud