首页>
外文OA文献
>PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DAN SALIN MELAL U I PERAKITAN GENOTIPE JAGUNG TOLERAN KEKERINGAN DAN SALINITAS DENGAN DETEKSI MOLEKULER
【2h】
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DAN SALIN MELAL U I PERAKITAN GENOTIPE JAGUNG TOLERAN KEKERINGAN DAN SALINITAS DENGAN DETEKSI MOLEKULER
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan genotipe unggul jagung yang mampuudberadaptasi pada lahan kering dan salin dengan produktifitasudtinggi.Hasil penelitian diharapkanudmemberi konstribusi dalam pengembangan lahan di sekitar pantai.Target khusus penelitian iniudadalah diperoleh tolok ukur ketahanan, metode induksi mutasi, metode seleksi ketahanan mutanudjagung terhadap salinitas dan kekeriudngan, serta pewarisan sifat dan heritabilitas dari karakterudketahanan jagung hasil induksi mutasi dengan dengan sinar gamma terhadap kekeringan danudsalinitas.Peningkatan keragaman genetik dilakukan dengan induksi mutasi melalui penyinaranudsinar gammauddariud3udkultivarudjagungudyaitu Sukmaraga, Lamuru dan Bisma. Benih tersebutuddiirudauddiasi dengan 6 dosisudradiasi,udyaitu 0 Gy, 100 Gy, 200 Gy, 300 Gy, 400 Gy dan 500 Gyud.udPenelitian dilaksanakanudsecara bertahap, yaitu seleksi dan pengujian pada fase kecambah, seleksiuddan pengujian pada tingkat fase vegetatif serta seleksi dan pengujian pada tingkat produksi.udPenelitian tahun kedua dilaksanakan di rumah kaca Jurusan Budidaya Pertanian, FakultasudPertanian, Universitas Hasanuddin mulai April sampai dengan Novembar 2013. Pudenelitian dalamudbentuk percobaan dengan menggunakan petakud-udpetak terpisah dalam kelompok.udHasil penelitian sementara menunjukkan bahwa:udpada pemberian air dan kultivar yangudsama, tanpa konsentrasi air laut menunjukkan respon terbaik pada semua perlakuan. Pauddaudkonsentrasi air laut dan pemberian air yang sama, semua kultivar memberikan respon terbaikudpada pengamatan tinggi tanaman jagung. Pada kultivar dan konsentrasi air laut yang sama,udperlakuan ketersediaan air 60% dan ketersediaan air 80% menunjukkan hasiludterbaik pada tingkatudpengujian. Rataud-udrata jumlah daun terbaik pada perlakuan ketersediaan air 60% dan berbeda nyatauddengan perlakuan lainnya. kultivar Bisma dan Lamuru memperlihatkan hasil terbaik pada semuaudperlakuan pemberian air. Pada pengujian kultivaudr yang sama, pemberian konsentrasi air laut 50%udmemperlihatkan hasil terbaik kecuali pada perlakuan kultivar Lamuru. Konsentrasi air laut 50%udmemperlihatkan hasil terbaik pada perlakuan ketersediaan air 100% dan berbeda nyata denganudperlakuan lainnya. Padaudpengujian konsentrasi air laut yang sama, ketersediaan air 100%udmemperlihatkan hasil terbaik pada semua perlakuan. Rataud-udrata tinggi letak tongkol terbaik padaudperlakuan ketersediaan air 100% dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Indeks klorofiludterbudaik pada kultivar Bisma adalah pada perlakuan konsentrasi air laut 50% dan ketersediaan airud80% sebesar 158.376,77 sedangkan terendah pada kultivar keturunan Bisma 200 gy denganudperlakuan konsentrasi air laut 50% dan ketersediaan air 60% sebesar 118.994,77
展开▼