首页>
外文OA文献
>PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN LEMURU, MINYAK KELAPA udSAWIT, DAN BUNGKIL KELAPA SAWIT TERPROTEKSI TERHADAP udKECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, PROTEIN, udpH DAN NH3 CAIRAN RUMEN SAPI PO BERFISTULA
【2h】
PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN LEMURU, MINYAK KELAPA udSAWIT, DAN BUNGKIL KELAPA SAWIT TERPROTEKSI TERHADAP udKECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, PROTEIN, udpH DAN NH3 CAIRAN RUMEN SAPI PO BERFISTULA
Perkembangan usaha peternakan, khususnya ternak ruminansia cukup udpesat seiring dengan meningkatnya permintaan bahan pangan berkualitas tinggi uddiantaranya adalah daging sapi maupun susu. Sapi dikategorikan sebagai ternak udruminansia dimanfaatkan dagingnya untuk dikomsumsi oleh manusia. Proses udpercernaan makanan pada rumansia relatif lebih kompleks dibandingkan dengan udternak lainnya. Ternak Ruminansia mengunakan karbohidrat sebagai sumber udenergi utamanya, sedangkan energi cadangan berasal dari lemak. Sumber lemak udyang dapat di berikan ke ternak ruminansia berasal dari minyak hewani dan udminyak nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengunaan udminyak ikan lemuru, minyak kelapa sawit, dan bungkil sawit terproteksi terhadap udkecernaan bahan kering, bahan organik, protein kasar, pH dan NHud3udcairan rumen udsapi PO berfistula. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan mulai tanggal 17 udNovember 2009 sampai 16 Januari 2010, di Kandang Sapi Pecobaan Fakultas udPeternakan Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Materi sapi PO berfistula betina uddengan bobot badan rata–rata 289.33 ± 28.34 kg sebanyak 3 ekor. Penelitian ini udmengunakan Bujur Sangkar Latin terdiri dari 3 perlakuan.udRansum yang diberikan terdiri dari jerami padi fermentasi (JPF), udkonsentrat basal UNS 1 (KJ), minyak ikan lemuru (MIL), minyak kelapa sawit ud(MKS), dan bungkil kelapa sawit (BS) terproteksi. Perlakuan yang diberikan udmeliputi : P1 = JPF 40% + KJ 60 % (KJ 95% + MKS 5%) ; P2 = JPF 40% + KJ ud60% (KJ 95 % + MIL 5%) ; P3 = JPF 40% + KJ 60 % (KJ 90% + BS 10%). udParameter yang diamati adalah konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, konsumsi protein kasar, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, udkecernaan protein kasar, Digestible Nutrient Bahan Organik (DN BO), Digestible udNutrient Protein kasar (DN PK), pH dan NH3ud. Analisis variansi yang digunakan udyaitu Bujur Sangkar Latin. udHasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata perlakuan yaitu P1, P2, P3 udmasing – masing adalah, untuk konsumsi bahan kering 6108.77; 5965.87; 5686.78 ud(gram/ekor/hari), konsumsi bahan organik 5658.19; 5569.29; 5603.11 ud(gram/ekor/hari), konsumsi protein kasar 690.58; 829.84; 818.15 (gram/ekor/hari), udkecernaan bahan kering 54.55; 54.00; 54.23 (%), kecernaan bahan organik 66.09; ud66.59; 64.00 (%), kecernaan protein kasar 81.77; 80.48; 79.73 (%), DN BO 61.33; ud62.06; 63.06 (%), dan DN PK 10.69; 10.34; 10.82 (%), pH 6.69; 6.66; 6.52 dan udNH3 ud12.03; 11.61; 9.29 (mg/100 ml).udHasil analisis variansi menunjukan untuk konsumsi bahan kering, udkonsumsi bahan organik, konsumsi protein kasar, kecernaan bahan kering, udkecernaan bahan organik, kecernaan protein kasar, DN BO, DN PK, pH dan NHud3udpada masing-masing perlakuan adalah berbeda tidak nyata (P > 0,05). udKesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengunaan udminyak ikan lemuru pada level 5 %, minyak kelapa sawit pada level 5 %, dan udbungkil sawit pada level 10 %, terproteksi tidak menganggu proses pencernaan udsapi PO berfistula khususnya di rumen, sehingga didapatkan hasil yang setara udantara kecernaan bahan kering, bahan organik, protein, pH dan NHud3ud.
展开▼