首页> 外文OA文献 >Penerapan Metode Numbered Heads Together (Nht) Untuk Meningkatkan udMinat Dan Hasil Belajar Geografi Pada Kompetensi Dasar Menganalisis udHidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Di Muka Bumi Siswa udKelas X-2 Sma Negeri 6 Surakarta Tahun 2009/2010
【2h】

Penerapan Metode Numbered Heads Together (Nht) Untuk Meningkatkan udMinat Dan Hasil Belajar Geografi Pada Kompetensi Dasar Menganalisis udHidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Di Muka Bumi Siswa udKelas X-2 Sma Negeri 6 Surakarta Tahun 2009/2010

机译:头数加总(Nht)方法的应用增加基本能力分析中的地理兴趣和学习成果水圈及其对学生生活的影响2009/2010年泗水6所X-2级高中

代理获取
本网站仅为用户提供外文OA文献查询和代理获取服务,本网站没有原文。下单后我们将采用程序或人工为您竭诚获取高质量的原文,但由于OA文献来源多样且变更频繁,仍可能出现获取不到、文献不完整或与标题不符等情况,如果获取不到我们将提供退款服务。请知悉。

摘要

Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dan tidak dapat uddipisahkan dari pembangunan nasional. Oleh karena itu pembangunan di bidang udpendidikan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan sumberdaya udmanusia agar mampu bersaing dalam menghadapi perkembangan zaman. Karena udpentingnya bidang pendidikan tersebut maka komponen yang terkait dalam dunia udpendidikan baik keluarga, masyarakat, dan juga pemerintah terus melakukan udberbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. udMeningkatkan kualitas pembelajaran merupakan salah satu hal penting udyang harus diperhatikan dalam suatu proses belajar mengajar untuk meningkatkan udmutu pendidikan. Hal ini merupakan tugas bagi masing-masing sekolah dan yang udpaling utama adalah bagi guru sebagai tenaga pengajar. Guru harus selalu kreatif uddan inovatif dalam melakukan pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami udmateri yang disampaikan dan antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar, udsehingga pembelajaran yang dilaksanakan berkualitas dan prestasi yang dicapai udsiswa memuaskan. Metode pembelajaran yang dipilih harus sesuai dengan materi udpelajaran yang akan disampaikan, karena pemilihan metode pembelajaran yang udtepat akan membantu tercapainya tujuan pembelajaran. udSeiring dengan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ud(KTSP) mulai tahun 2006 lalu, guru tidak bisa lagi mempertahankan paradigma udlama yaitu guru merupakan pusat kegiatan belajar di kelas (teacher center). Hal udini nampaknya masih banyak diterapkan di ruang-ruang kelas dengan alasan udpembelajaran seperti ini merupakan pembelajaran yang paling praktis dan tidak udmenyita waktu. Hal ini menyebabkan siswa cenderung jenuh, bosan dan akhirnya udkurang tertarik terhadap pembelajaran yang berlangsung. Hal ini berpengaruh udterhadap capaian hasil belajar siswa. udSecara umum keberhasilan proses belajar mengajar dapat ditinjau dari uddua faktor, yaitu: 1. Faktor guru uda. Penggunaan metode mengajar yang sesuai dengan materi yang diajarkan udb. Penguasaan guru terhadap materi yang disampaikan udc. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan. ud2. Faktor siswa uda. Seberapa besar minat dan kemampuan siswa dalam belajar udb. Kemampuan siswa untuk mempelajari buku-buku bacaan sebagai sumber udbelajar udBerdasarkan pengamatan dan observasi yang telah dilakukan di SMA N 6 udSurakarta, pembelajaran geografi yang dilakukan guru masih menggunakan udmetode pembelajaran konvensional ceramah dan pembelajaran berpusat pada udguru. Guru geografi tidak menyadari bahwa metode pembelajaran konvensional udyang dilakukan monoton dan membosankan sehingga para siswa menjadi kurang udantusias, cenderung pasif, dan kurang tertarik dalam kegiatan belajar mengajar. udSelain itu dalam pembelajaran guru juga tidak menggunakan media yang menarik. udHal inilah yang menyebabkan hasil belajar yang dicapai siswa cenderung rendah. udKenyataannya di lapangan, guru merasa kesulitan dalam menerapkan metode udpembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran geografi karena guru sudah terbiasa uddengan metode ceramah yang dirasa paling mudah dilaksanakan. udSelain dari faktor guru, rendahnya hasil belajar siswa juga dapat uddisebabkan karena faktor dari siswa, salah satunya yaitu minat belajar. Pada saat udpelajaran geografi berlangsung siswa cenderung pasif di dalam kelas, hanya udbeberapa siswa yang terlihat mencatat penjelasan guru, sedikit yang mempunyai udbuku literatur, dan sedikit siswa yang bertanya. Hal ini menunjukkankan bahwa udsiswa kurang berminat dalam mengikuti pelajaran geografi. Kurangnya minat udsiswa terhadap pelajaran geografi dapat menyebabkan hasil belajar siswa kurang udmaksimal dan ketidaktertarikan siswa terhadap pelajaran yang bersangkutan. Hal udini sesuai dengan pendapat Slameto ( 2003: 57) yang mengemukakan: ud“Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan udmengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar udkarena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik udbaginya. Ia segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari udpelajaran itu.” udReber dalam Syah (1995:136) menyatakan bahwa minat banyak udbergantung pada faktor-faktor internal seperti: pemusatan perhatian, udkeingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Minat mempengaruhi kualitas udpencapaian hasil belajar dalam bidang-bidang studi tertentu. Misalnya seorang udsiswa menaruh perhatian besar terhadap mata pelajaran geografi akan udmemusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian karena udpemusatan perhatiannya lebih intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan udsiswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang uddiinginkan. udBerdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu diadakan perbaikan udterhadap strategi pembelajaran yang berkaitan dengan model pembelajaran yang uddigunakan guru, yaitu dengan menerapkan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran udkooperatif merupakan salah satu dari banyak model pembelajaran yang dapat uddipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif lebih udmelibatkan siswa secara langsung untuk aktif dalam pembelajaran. Jadi dengan udditerapkannya model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan udhasil belajar siswa terhadap pelajaran geografi. udBerdasarkan informasi dari guru, siswa menganggap bahwa materi pada udKompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan uddi Muka Bumi merupakan materi yang sulit untuk dipelajari dan dipahami. Guru udjuga merasa kesulitan dalam menyampaikan materi karena keterbatasan waktu dan udbanyaknya materi yang tercakup dalam KD tersebut yang meliputi siklus udhidrologi, berbagai macam perairan darat, dan perairan laut. Luasnya cakupan udmateri tersebut dengan hanya diterapkan metode ceramah saja menjadikan siswa udsangat sulit memahami materi tersebut. Hal ini ditunjukkan pula dengan perolehan udnilai siswa pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya udterhadap Kehidupan di Muka Bumi yang cenderung rendah dari tahun ke tahun uddan lebih rendah pula dibandingkan dengan KD lain pada semester genap. Berikut ini adalah data nilai rata-rata hasil belajar siswa pada materi hidrosfer pada tahun ud2007 dan 2008. udTabel 1. Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan udDampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi pada Tahun 2007 dan ud2008. ud udTahun Nilai rata-rata Keterangan ud2007 60, 4 Siswa yang mencapai batas ketuntasan udhanya sebesar 50% atau sekitar 20 udsiswa dalam satu kelas. ud2008 59, 95 Siswa yang mencapai batas ketuntasan udhanya sebesar 30% atau sekitar 12 udsiswa dalam satu kelas. udSumber: Dokumen Guru pengampu pelajaran Geografi kelas X udApabila dibandingkan dengan Kompetensi Dasar lain pada semester udgenap, nilai rata-rata siswa pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan udDampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi juga lebih rendah pada tahun ud2008. Berikut ini adalah perbandingan nilai rata-rata siswa kelas X semester udgenap pada tiap Kompetensi Dasar. udTabel 2. Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa Kelas X pada tiap Kompetensi Dasar udTahun 2008. ud udNo. Kompetensi Dasar Nilai Rata-rata ud1 Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan udlithosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap udkehidupan di muka bumi ud62,34 ud2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap udkehidupan di muka bumi ud67,41 ud3 Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap udkehidupan di muka bumi ud59,95 udSumber: Dokumen guru pengampu pelajaran Geografi kelas X ud Dari data tersebut menunjukkan masih rendahnya hasil belajar siswa udSMA Negeri 6 Surakarta pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan udDampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi. Oleh karena itu perlu diadakan udsuatu penerapan metode pembelajaran baru untuk meningkatkan hasil belajar udsiswa pada Kompetensi Dasar tersebut. udBerdasarkan nilai siswa pada ulangan mid semester genap yang diperoleh uddari guru geografi kelas X SMA N 6 Surakarta menunjukkan bahwa nilai rata-rata udtiap kelas X adalah sebagai berikut: udTabel 3. Nilai rata-rata ulangan mid semester genap kelas X SMA N 6 Surakarta udTahun 2009. ud udKelas X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9 udNilai rata-rata 65,9 59,7 62,5 66,7 60,3 64,9 60,6 68,5 70,3 udSumber: Dokumen guru pengampu pelajaran Geografi kelas X ud udBerdasarkan nilai ulangan pada mid semester genap tersebut udmenunjukkan bahwa kelas X-2 mempunyai nilai rata-rata kelas yang paling udrendah dibanding dengan kelas lain. Oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan udpada kelas X-2. udDi dalam pembelajaran kooperatif dikenal berbagai metode pembelajaran udsalah satunya adalah metode Numbered Heads Together (NHT). NHT merupakan udpendekatan struktur informal dalam cooperative learning. NHT merupakan udstruktur sederhana dan terdiri atas 4 tahap yaitu Penomoran (numbering), udMengajukan Pertanyaan (Questioning), Berpikir Bersama ( Heads Together), dan udMenjawab (Answering) yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan udinformasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi para siswa. udPrinsipnya metode ini membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, uddan setiap siswa dalam kelompok akan mendapatkan nomor, nomor inilah yang uddigunakan sebagai patokan guru dalam menunjuk siswa untuk mengerjakan udtugasnya. Selain itu pembagian kelompok juga dimaksudkan agar setiap siswa uddapat bertukar pikiran dalam menyelesaikan semua permasalahan yang ditugaskan udoleh guru secara bersama-sama sehingga diharapkan setiap siswa akan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Metode ini berupaya meningkatkan aktivitas siswa uduntuk aktif dalam belajar secara kelompok, sehingga akan menimbulkan minat uddan motivasi yang tinggi dalam belajar baik secara individu maupun kelompok. udPenerapan metode NHT ini sesuai dengan karakteristik pada KD udMenganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi udkarena dengan melakukan diskusi siswa dapat bertukar pikiran mengenai materi udyang dipelajari, sehingga siswa tidak diibaratkan sebagai botol kosong yang udkemudian diisi oleh guru. Dengan metode ini semua siswa mempunyai udkesempatan yang sama untuk melaporkan hasil diskusi, sehingga semua anggota udkelompok dituntut untuk memahami materi yang dipelajari. Metode NHT udmenuntut siswa untuk berdiskusi dengan sungguh-sungguh, tidak hanya udmengandalkan pada siswa yang pandai, sehingga memungkinkan siswa untuk udmemahami materi dan hasil belajar siswa meningkat. udDalam upaya peningkatan minat dan hasil belajar siswa tersebut, maka udperlu dilaksanakan tindakan perbaikan berkaitan dengan penggunaan metode udpembelajaran geografi, khususnya pada Kompetensi Dasar Menganalisis udHidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi. Dengan udperumusan judul penelitian sebagai berikut: “Penerapan Metode Numbered Heads udTogether (NHT) untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Geografi pada udKompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan uddi Muka Bumi Siswa Kelas X-2 SMA Negeri 6 Surakarta Tahun 2009/2010”
机译:教育是非常重要的部分,离不开国家发展。因此,教育领域的发展是增加人力资源以能够与时俱进的努力之一。由于教育部门的重要性,家庭,社区和政府在教育领域的相关组成部分都在继续努力提高教育质量。提高学习质量是在教学过程中要提高教育质量必须考虑的重要内容之一。这是每所学校的一项任务,最重要的是作为教师的教师。教师在进行学习时必须始终保持创新性,使学生更容易理解所介绍的材料,并热衷于教学过程,从而使学习质量高,取得的成就令人满意。选择的学习方法必须与要交付的主题相一致,因为正确学习方法的选择将有助于实现学习目标。随着2006年开始实施的“教育单位水平课程”(KTSP),教师不再能够维持原来的范式,因为教师是课堂学习活动的中心(教师中心)。由于这种学习是最实际,最耗时的学习,因此似乎仍在课堂上广泛应用。这会使学生变得无聊,无聊,最后对持续学习的兴趣降低。这对学生的学习成果有影响。一般而言,教与学过程的成功可以从两个因素来考察,即:1.教师因素。使用与所讲授材料相符的讲授方法。老师对资料的掌握程度 udc。开展教学活动开展。 ud2。学生因素。学生的学习兴趣和能力是多少?学生学习阅读书籍作为学习来源的能力根据SMA N 6 Surakarta的观察和观察,教师的地理学习仍在使用以教师为中心的常规学习方法和讲座。地理老师没有意识到传统的学习方法是单调乏味的,因此学生变得不那么热情,倾向于被动,对教学活动也没有兴趣。另外,在学习中老师也不会使用有趣的媒体。这就是导致学生获得的学习成果偏低的原因。在实际情况中,教师发现很难为地理学科应用适当的学习方法,因为教师熟悉被认为是最容易实施的讲授方法。除教师因素外,学生学习成绩偏低还可能是由学生因素引起的,其中之一是对学习的兴趣。上地理课时,学生往往在课堂上比较被动,只能看到很少的学生在老师的讲解上做笔记,很少有文学书籍,很少有学生问问题。这表明学生对上地理课没有兴趣。学生对地理课的兴趣不足会导致学生的学习成绩达不到最佳水平,并且使学生对主题没有兴趣。这符合Slameto(2003:57)的观点,该观点指出:“兴趣是一种不断关注和记住某些活动的趋势。最大的兴趣在于对学习的影响,因为如果学习的学习材料与学生的兴趣不符,那么学生将无法获得尽可能好的学习,因为他们对他们没有吸引力。他不愿学习,也没有从课程中获得满足。” Reber in Shah(1995:136)指出,很多兴趣取决于内部因素,例如:注意力,好奇心,动机和需求。兴趣会影响某些学习领域的学习成就质量。例如,一个非常关注地理学科的学生会比其他学生更加关注。然后,因为正是人们更加注重材料的重点,才使学生能够更加努力地学习,并最终取得理想的成绩。基于这些问题,有必要改进与教师使用的学习模型有关的学习策略,即通过实施合作学习。合作学习是可以选择实现学习目标的众多学习模型之一。合作学习更直接地要求学生积极学习。因此,通过实施这种学习模型,可以提高学生对地理的兴趣和学习成果。根据老师的信息,学生们认为“分析水圈及其对地球生命的影响的基本能力”中的材料是很难学习和理解的材料。由于时间限制和不列颠哥伦比亚省所覆盖的大量资料(包括水文学循环,各种内陆水域和海水),老师还感到难以交付资料。仅通过应用演讲方法,材料范围很广,使学生很难理解材料。取得学生分析水圈及其对地球生命影响的基本能力的成绩也证明了这一点,该成绩逐年降低,甚至在整个学期都低于其他KD。以下是2007年和2008年学生在水圈材料上学习成果的平均值的数据。表1. 2007和2008年分析水圈及其对地球生命的影响的基本能力的学生学习成果。信息备注的年均值备注60、60达到精通限制的学生只有50%或大约20个学生。 59 59,95达到精通限制的学生只有30%,或者大约12名学生。资料来源:支持X班地理课的教师文档如果与本学期的其他基本能力相比,分析水圈及其对地球生命影响的基本能力学生的平均成绩在2008年也会更低。以下是每个基本能力的X学期学生平均成绩的比较。表2. 2008年每个基本能力的X年级平均学生成绩比较。基本能力平均值 ud1分析大气和平流层变化的动态和趋势及其对地球生命的影响,ud62,34 ud2分析大气及其对地球生命的影响 ud67,41 ud3分析水圈和地球其对地球生命的影响59,95资料来源:从这些数据为地理X类老师提供支持的文件表明,苏拉卡塔州立大学6号苏拉卡尔塔关于分析水圈和对地球生命的影响的基本能力的学生学习成绩较低。 。因此,有必要保持一种新的学习方法的应用,以改善这些基本能力中的学生学习成果。根据X班地理老师SMA N 6 Surakarta在均匀的期中考试中获得的学生分数,显示X班的平均成绩如下:表3.甚至在X班高中的期中考试的平均值N 6 Surakarta年2009年.2009年.X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9 X-9等级平均评级65.9 59.7 62 ,5 66.7 60.3 64.9 60.6 68.5 70.3资料来源:支持X级老师的文件地理课程根据甚至在学期中期的考试成绩显示,X-2级的成绩与其他班级相比,最低的平均成绩。因此,这项研究是在X-2类中进行的。在合作学习中,有多种学习方法,其中之一是“一起数头”(NHT)方法。 NHT是合作学习中非正式结构的一种方法。 NHT是一个简单的结构,包括四个阶段,即编号,提问(Questioning),一起思考(共同思考)和回答(答案),用于复习事实和基本信息,以规范学生的互动。原则上,此方法将学生分成几个小组,小组中的每个学生都会得到一个数字,该数字用作指定学生进行作业的教师基准。此外,分组的目的还在于使每个学生可以交流思想,共同解决老师分配的所有问题,从而希望每个学生都能够积极地进行教与学活动。这种方法旨在增加学生的活动以使其活跃于小组学习中,从而在个人和小组学习中都将产生很高的动机和动机。 NHT方法的应用符合BC分析水圈及其对地球生命的影响的特征,因为通过进行讨论,学生可以就所研究的材料交换想法,因此学生不会被比作一个空瓶子,然后由老师装满。使用这种方法,所有学生都有机会报告讨论的结果,因此该小组的所有成员都必须了解所研究的材料。 NHT方法要求学生认真讨论,而不仅仅是依靠聪明的学生,从而使学生了解材料并提高学生的学习成果。为了提高学生的兴趣和学习成果,有必要采取与使用地理学习方法有关的纠正措施,尤其是在分析水圈及其对地球生命的影响的基本能力方面。研究标题的制定如下:“在2009年面对SMA Negeri 6 Surakarta的X-2级学生时,应用数字头方法(NHT)来提高地理基础知识的兴趣和学习成果,以分析水圈及其对生活的影响。 / 2010“

著录项

  • 作者

    Suwatik;

  • 作者单位
  • 年度 2010
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 {"code":"id","name":"Indonesian","id":20}
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号