首页> 外文OA文献 >HAMBATAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ANTARA ETNIK TIONGHOA DENGAN ETNIK JAWA PADA KALANGAN MAHASISWA DI STIE MALANGKECECWARA
【2h】

HAMBATAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ANTARA ETNIK TIONGHOA DENGAN ETNIK JAWA PADA KALANGAN MAHASISWA DI STIE MALANGKECECWARA

机译:maNGaNGKECECWaRa学生中的中国民族与JaVa伦理文化的沟通障碍

摘要

Penelitian ini mendeskripsikan proses berkomunikasi berbeda budaya dengan etnik Tionghoa dan etnik Jawa di STIE MalangKececwara. Dimana individu maupun kelompok melakukan proses berkomunikasi di dalam lingkungan yang sama tentu akan menambah keakraban antara budaya lain. Perbedaan budaya yang berbeda menuntut mahasiswa etnik Tionghoa dan mahasiswa etnik Jawa harus membaur satu sama yang lain, selain itu adanya juga prasangka-prasangka yang terdapat di dalam individu manusia itu sendiri sangat berpengaruh dengan cara berkomunikasi mereka. Mahasiswa etnik Tionghoa dan etnik Jawa melakukan komunikasi dengan proses yang ada seperti bahasa, perilaku dan nilai-nilai budaya mereka yang sudah di anut sejak kecil. Dalam hal ini menimbulkan kemungkinan untuk seseorang akan mempertahankan identitas budaya mereka yang dimiliki atau ada kemungkinan untuk tidak menonjolkan identitas budayanya yang dimiliki. Proses berkomunikasi dikatakan berhasil jika mahasiswa etnik Tionghoa dan etnik Jawa merasa nyaman dalam berkomunikasi dan saling menghargai satu sama lain serta adanya komunikasi yang efektif antara kedua belah pihak. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa hambatan dalam komunikasi antarbudaya antara etnik Tionghoa dengan etnik Jawa di kalangan mahasiswa STIE MalangKececwara.ududPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif dengan dasar penelitian mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat dan tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu. Terdapat sebelas subjek penelitian yaitu enam etnik Tionghoa dan lima etnik Jawa yang menjadi subjek penelitian, penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. Proses pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan menggunakan teori hambatan komunikasi antarbudaya, akomodasi serta teori interaksi dan hal-hal yang diperhatikan dalam melangsungkan komunikasi antarbudaya. Teknik analisis data yang digunakan adalah Miles dan Huberman (proses teknik analisis data, penyajian data, dan verifikasi data) dan dengan menggunakan teknik triangulasi data dalam penelitian ini.ududHasil penelitian ini sesuai dengan teori hambatan komunikasi antarbudaya Deddy Mulyana (2000) yang dilakukan oleh mahasiswa etnik Tionghoa dan etnik Jawa di STIE MalangKececwara. Dimana semua subjek pada penelitian ini menggunakan bahasa Indonesia dalam melakukan berkomunikasi. Cara proses subjek melakukan komunikasi dengan budaya lain adalah mereka selalu menggunakan bahasa Indonesia, menjaga kata-kata yang bersifat kotor agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap budaya lain, saling menghargai satu sama yang lain walaupun mereka berbeda budaya, tidak membeda-bedakan budaya lain dengan budaya yang mereka anut, dan nilai budaya yang mereka anut selalu dijaga agar tidak terjadi perkelahian antarbudaya walaupun kita semua berbeda budaya tetapi kita tetap saling menghargai, menghormati, dan saling menjaga sikap terhadap budaya lain agar tidak terjadi perkelahian antarbudaya. Selain itu subjek dapat mengetahui dan paham mengenai adanya perbedaan budaya, serta sadar untuk dapat menerima kebudayaan yang berbeda. Beberapa simbol komunikasi digunakan juga oleh para subjek untuk menunjukan identitas mereka dalam berkomunikasi dengan baik. Hasil dari penelitian ini dalam judul skripsi hambatan komunikasi antarbudaya antara etnik Tionghoa dan etnik Jawa pada kalangan mahasiswa STIE MalangKececwara para subjek tidak ada yang menentang dengan adanya budaya lain di lingkungan yang sama, semua subjek memiliki keinginan untuk mempelajari budaya baru yang ada di STIE MalangKececwara, serta mementingkan nilai kesopanan dan adanya rasa dihargai, dihormati, dan menjalin keakraban dan harmonis dalam menjalin hubungan antarbudaya dengan mahasiswa etnik Tionghoa dan etnik Jawa di STIE MalangKececwara.
机译:这项研究描述了在STIE Malang Kecwara与华人和爪哇人交流不同文化的过程。个人和团体在同一环境中进行交流的过程肯定会增加其他文化之间的亲密关系。不同的文化差异要求华裔学生和爪哇族学生必须相互融合,此外,存在于个人自身中的偏见在交流方式上也具有很大的影响力。中国和爪哇族裔学生与从童年开始就采用的现有过程进行交流,例如语言,行为和文化价值观。在这种情况下,这增加了某人维护其拥有的文化身份的可能性,或者存在不强调其文化身份的可能性。如果中国人和爪哇人的学生在交流和互相尊重方面感到自在,并且两党之间进行有效的交流,那么交流过程就会成功。因此,本研究的目的是找出STIE Malang Kecwara学生在华人与爪哇人之间的跨文化交流中遇到的障碍,在研究社会问题和现行程序的基础上,采用描述性的定性方法。在某些社区和情况下。有11个研究主题,即6个华裔和5个爪哇族研究主题,本研究使用了基于预定标准选择的有目的抽样技术。使用跨文化交际障碍,适应以及互动理论和进行跨文化交际的理论,通过深入访谈收集数据的过程。本研究中使用的数据分析技术是Miles和Huberman(数据分析技术,数据表示和数据验证的过程),并且通过使用数据三角测量技术进行的,该研究的结果与跨文化交际障碍理论Deddy Mulyana(2000)相一致。由STIE Malang Kececwara的华裔学生和爪哇人进行。本研究中所有受试者使用印尼语进行交流的地方。主题过程与其他文化交流的方式是,他们总是使用印尼语,保持脏话以避免对其他文化的误解,即使他们是不同的文化也要相互尊重,不要歧视其他文化和文化。他们自称,即使我们都是不同的文化,他们的文化价值观也始终受到保护,以免发生跨文化斗争,但我们仍然尊重,尊重和维护彼此对其他文化的态度,以避免发生跨文化斗争。此外,受试者可以了解和了解文化差异的存在,并意识到能够接受不同的文化。主体还使用一些交流符号来表明他们在良好交流中的身份。这项研究的结果是在STIE Malang的学生中,中国人和爪哇人之间的跨文化交流障碍的论文题目。学科的学科没有人反对在相同环境中存在其他文化,所有学科都渴望在STIE Malang Kecwara学习新文化,以及在STIE Malang Kecwara与中国和爪哇族裔学生建立跨文化关系时,要优先考虑礼貌的价值以及被重视,尊重和建立亲密与和谐的感觉。

著录项

  • 作者

    Ramdhani Dwi Yari;

  • 作者单位
  • 年度 2017
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号