PROSES BRANDING “COKRO TELA CAKE” DALAM MEMBENTUKudPOSITIONING SEBAGAI MAKANAN OLAHAN KETELA YANG MODERN PADAudTAHUN 2009 – 2014

摘要

Cokro Tela Cake, merupakan salah satu toko oleh-oleh khas Yogyakarta yang menyediakanudcake yang berbahan baku tepung ketela atau “wokaf”. Kota Yogyakarta, merupakan salahudsatu penghasil ketela terbesar di Indonesia. Sayangnya, ketela tidak memiliki image yangudcukup baik di Kota Yogyakarta. Masyarakat Yogyakarta, sering menganggap ketela sebagaiudmakananan yang kampungan atau “ndeso”, padahal gizi yang terkandung pada ketela sangatudbaik untuk kesehatan. Maka dari itu, Cokro Tela Cake hadir untuk mengangkat citra dariudketela. Jumlah produksi ketela dan gizi yang terkandung di dalamnya merupakan strengthudatau kekuatan serta peluang untuk mem – branding Cokro Tela Cake sehingga menghasilkanudpositioning sebagai makanan olahan ketela yang modern. Penelitian ini menggunakan teoriudDuane E. Knapp yang disebut Doktrin Brand Strategy, adalah lima langkah pedomanudtindakan merek tertulis Cokro Tela Cake untuk menentukan brand promise, menciptakanudperubahan paradigma merek dan mendapatkan keunggulan kompetitif yang terus-menerusuddan pada akhirnya keseluruhan proses branding ini akan membentuk posisi tertentu di dalamudbenak target market yang disebut dengan positioning. Penelitian ini bertujuan untukudmengetahui proses branding yang sedang dilakukan oleh manajemen Cokro Tela Cake dalamudmembentuk positioning sebagai makanan olahan ketela yang modern. Penelitian ini bersifatuddeskriptif kualitatif bertujuan untuk mengenal, mendapatkan serta memberikan gambaranudatau paradigma mengenai suatu gejala. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengumpulanuddata, in-depth interview/ wawancara dan observasi. Narasumber merupakan pihak dariudmanajemen Cokro Tela Cake yang memiliki keterkaitan dengan fokus penelitian. Wawancaraudjuga dilakukan dengan target market branding Cokro Tela Cake untuk mengetahuiudpositioning yang terbentuk. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa branding yanguddilakukan oleh Cokro Tela Cake dengan posisi sebagai makanan olahan ketela yang modernudsangat terkait dengan faktor image. Referensi utama dalam branding ini adalah visi dariudowner yaitu Firmansyah Budi Prasetyo. Implementasi branding dilapangan, manajemenudmenggunakan berbagai media komunikasi yang dibuat oleh tim dalam manajemen itu sendiri.udPeningkatan kualitas Cokro Tela Cake dari berbagai aspek terus dilakukan, agar terciptaudnuansa branding tersebut. Keberhasilan branding ini menarik perhatian media massa dalamudmempublikasikan dan membantu menguatkan promosi Cokro Tela Cake sebagai makananudolahan ketela yang modern. Saat ini Cokro Tela Cake telah memiliki kelangkapan brandingudyang cukup baik dan juga memiliki masterplan lima tahunan. Cokro Tela Cake telahudmenyadari bahwa strategi komunikasi atau promosi sifatnya penting, namun implementasi diudlapangan belum maksimal karena belum adanya divisi khusus yang menangani fokus padaudbranding ini.udHasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen Cokro Tela Cake menyadariudpentingnya strategi komunikasi pemasaran, namun implementasinya belum maksimal. Saranudyang dapat diberikan untuk manajemen adalah membentuk tim yang menangani khususudbranding Cokro Tela Cake, baik dari segi online dan offline agar komunikasi di lapanganuddapat terjalin dengan baik dengan target market.