Tari Gandrung Marsan merupakan tari garapan baru yangudterinspirasi dari tradisi lisan masyarakat Banyuwangi terhadap ceritaudtutur Gandrung lanang pada masa Gandrung Marsan. Ketertarikan padaudobyek penelitian ini yakni pada bentuk visual tari Gandrung Marsanuddimana para penari laki-laki berdandan menggunakan rias dan busanaudGandrung perempuan pada umumnya. Permasalahan yang dikaji dalamudpenelitian ini adalah bentuk sajian karya tari Gandrung Marsan danudproses kreativitas yang dilakukan pengkarya dalam karya tari GandrungudMarsan.Penelitian yang berjudul Kreativitas Subari Sufyan Dalam KaryaudTari Gandrung Marsan ini menggunakan pendekatan etnokoreologiuddengan metode penelitian etnografi tari. Metode ini adalah jenis metodeudpenelitian lapangan dengan sumber data bersifat kualitatif. Etnografi tariudmendapatkan data penelitian dengan observasi langsung dan wawancaraudtidak teratur. Hal ini digunakan untuk mempresentasikan secara lazimuduntuk pengolahan data dalam pendeskripsian secara analitis maupunudinterpretatif pada penelitian etnografi tari.Tahap penelitian yanguddilakukan pertama kali diantaranya tahap pengumpulan data yangudmeliputi observasi, wawancara, dan studi pustaka, yang selanjutnya tahapudanalisis dengan menggunakan empat landasan teori yakni grand teoriudgagasan kreativitas oleh Utami Munandar, grand teori gagasan bentukudvisual oleh Susan K Langer, teori pembentukan gerak oleh Allegra Snyder,uddan teori pendeskripsian gerak oleh Peggy Choy.Secara bentuk penyajianudtari Gandrung Marsan masih berpijak pada tari Banyuwangi lainnyaudseperti Seblang, Gandrung, Podho nonton, Jaran Dawuk dan Bali-balian.udTari Gandrung Marsan sendiri tidak terlepas dari unsur kreativitasudpengkarya, dimana pengkarya masih menggunakan kemampuannyauddalam mengkombinasi dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya,uddirangkai menjadi kesatuan elemen-elemen pembentuk struktur tariudGandrung Marsan sehingga dapat menjadi bentuk tari secara utuh.udKata kunci : Gandrung Marsan, Kreativitas, Bentuk Tari.
展开▼