Berdasarkan uji laboratorium menunjukkan bahwa limbah cair yang berasal dari kegiatan RSUP Sanglah di Denpasar Bali, termasuk jenis limbah cair domestik. Limbah cair domestik didominasi kandungan bahan organik berupa protein dan karbohidrat yang ditunjukkan oleh parameter BOD (22,63 mg/l), COD (47 mg/l), TSS (25.83 mg/l), amonia (0,17 mg/l), nitrat (4 mg/l) dan nitrit (0,20 mg/l). Bahan–bahan ini bersumber dari kegiatan medis dan non medis RSUP Sanglah. Bahan baku pupuk harus mengandung bahan organik berupa karbohidrat dan protein (Caldwel, 2001) udHasil analisis terhadap tahapan proses perlakuan teknologi biodetox menunjukkan bahwa teknologi tersebut sudah memenuhi standar operasional yaitu menekankan prinsip biologi dengan konsep pemanfaatan dan hasil kualitas limbah aman, efisien, ramah lingkungan. Hal ini terlihat dari kualitas limbah cair yang dihasilkan sudah memenuhi standar baku mutu dan aman dimanfaatkan terutama pada tahap stabilisasi (stasiun C) dan tahap akhir pembuangan (stasiun D) melalui Permenkes RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 dan standar mutu air golongan D Kepmen KLH No -02/MENKLH/1/ 1988, juga karakteristik limbah cair yang dihasilkan sudah memenuhi standar bahan baku pupuk yang ditetapkan terutama pada tahap stabilisasi. Menurunnya nilai kekeruhan, padatan terlarut dan padatan tersuspensi (Gambar 4.2a, 4.2b) diakibatkan perlakuan tahapan proses (pretreatment, treatment dan stabilisasi) dimana terjadi penurunan kandungan zat padat dan pemisahan komponen partikel dari zat cair. Penurunan kandungan zat padat dan pemisahan akan berpengaruh terhadap tingkat sidementasi dan bentuk komponen partikel yang lebih sederhanan ( Gegner, 2002). Penurunan nilai parameter BOD,COD (Gambar 4.5) diikuti parameter amonia, nitriat (Gambar 4.4) disebabkan proses, perlakuan fisik dan biologi secara terpadu dan perlakuan teknis operasional teknologi. Perlakuan teknologi yang diberikan pada tahap treatment dan stabilisasi (Tabel 4.2) bertujuan untuk mempercepat proses, dan mengatur jumlah komponen dan menjaga kondisi lingkungan. Perlakuan aerasi 3,3 jam akan berpengaruh terhadap bioaktivitas dan biodegradasi bahan organik oleh mikroorganisme terutama bakteri aerob. Perlakuan F/M 0,24-0,5 g/BOD/hari/g/MLSS akan berpengaruh terhadap keseimbangan jumlah makanan dan populasi mikroorganisme berdasarkan kebutuhan energi seperti: bakteri hetrotrof dan autrotrof. Perlakuan waktu tinggal limbah 2-4 hari dan aliran limbah cair sebesar 35% berpengaruh terhadap ketersediaan oksigen, jumlah zat makanan (bahan organik), waktu tinggal limbah dan akhirnya berpengaruh terhadap jumlah dan komponen unsur.
展开▼
机译:根据实验室测试显示,液体废物源自Sanglah Hospital在巴厘岛登巴萨的活动,其中包括家庭液体废物的类型。生活污水主要由BOD参数(22.63 mg / l),COD(47 mg / l),TSS(25.83 mg / l),氨(0.17 mg / l)指示的蛋白质和碳水化合物形式的有机物含量占主导。 ,硝酸盐(4 mg / l)和亚硝酸盐(0.20 mg / l)。这些材料来自Sanglah医院的医学和非医学活动。化肥原料必须包含碳水化合物和蛋白质形式的有机物(Caldwel,2001) 。从符合质量标准并且可以安全使用的废水质量可以看出这一点,尤其是在稳定阶段(C站)和最终处置阶段(D站)通过印度尼西亚共和国卫生部长第416 / MENKES / PER / IX / 1990号法规和水质标准D类Kepmen KLH No -02 / MENKLH / 1/1988,所产生废水的特性也达到了肥料原料标准,尤其是在稳定阶段。浊度,溶解固体和悬浮固体的减少(图4.2a,4.2b)归因于处理过程(预处理,处理和稳定化),其中固体含量减少且颗粒成分与液体分离。减少固体含量和分离将影响发酵的水平和更简单的颗粒成分的形状(Gegner,2002)。 BOD,COD参数值的降低(图4.5)之后是氨,硝酸盐参数(图4.4),这归因于该工艺的集成过程,物理和生物处理以及技术操作。在处理和稳定阶段提供的技术处理(表4.2)旨在加快过程,调节组件数量并保持环境条件。曝气3.3小时会影响微生物特别是好氧细菌的生物活性和有机物的生物降解。 F / M处理量从0.24到0.5 g / BOD /天/ g / MLSS将根据能量需求(如营养细菌和营养型细菌)影响食物和微生物种群的平衡。处理2-4天的废物停留时间和35%的液体废物流量会影响氧气的可用性,食物物质(有机物)的量,废物的停留时间,并最终影响废物的数量和组成元素。
展开▼