首页> 外文OA文献 >Tindak Tutur Ilokusi Guru Berlatar Belakang Budaya Jawa Sebagai Bentuk Keteladanan Kesantunan Berbahasa Siswa Di Sekolah: Perspektif Gender
【2h】

Tindak Tutur Ilokusi Guru Berlatar Belakang Budaya Jawa Sebagai Bentuk Keteladanan Kesantunan Berbahasa Siswa Di Sekolah: Perspektif Gender

机译:具有爪哇文化背景的教师言语行为作为学校学生语言谦虚建模的模型:性别视角

摘要

Penelitian ini mempunyai 3 tujuan yang ingin dicapai. 1) Mendeskripsikanudbentuk tindak tutur ilokusi guru berlatar belakang budaya Jawa di sekolah. 2)udMendeskripsikan strategi dan teknik kesantunan berbahasa guru berlatar belakangudbudaya Jawa di sekolah. 3) Mendeskripsikan pemakaian tindak tutur ilokusi guruudberlatar belakang budaya Jawa berdasarkan perspektif gender. Penelitian iniudmerupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode penyediaan data menggunakanudmetode simak dengan menggunakan teknik simak bebas libat cakap, teknikudrekam, dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan ekstralingual.udBerdasarkan hasil analisis data dapat diambil 4 kesimpulan. Pertama,udsemua tindak tutur ilokusi kategori Searle ditemukan dalam kegiatan formal padaudpenelitian ini. Sementara itu, dalam kegitan non formal hanya ditemukan tigaudkategori. Kedua, dalam kegiatan formal maupun non formal,strategi bertutur yanguddigunakan guru adalah strategi langsung dan strategi tidak langsung. Adapunudteknik yang digunakan adalah teknik literal dan teknik tidak literal. Selain itu,udditemukan pula kombinasi antara strategi dan teknik bertutur. Ketiga, berdasarkanudperspektif gender, ada tiga hal yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini. (a)udsecara umum, tindak tutur direktif merupakan tuturan yang paling dominanuddigunakan. Pemakaian sub-tuturan menyuruh, meminta, memberi petunjuk, danudmenasihati, dalam kegiatan formal lebih dominan digunakan nGP dibandingkanudnGL. Akan tetapi, pada sub-TTD memerintah pemakaian tuturan nGL lebih tinggiuddibandingkan nGP. Pada tindak tutur asertif, pemakaian tuturan nGP lebih tinggiuddaripada nGL. Dominasi sub-tuturan berjanji pada TTK dan sub-tuturanudmembenarkan pada TTE paling banyak digunakan nGL daripada nGP. Adapunudpemakaian TTDe antara nGP dan nGL seimbang. Dalam kegiatan non formal,udsub-tuturan menyuruh lebih banyak digunakan nGL dibandingkan nGP.udPemakaian tindak tutur asertif nGP pada sub tindak tutur memberitahu lebihudtinggi dibandingkan dengan nGL. Adapun tindak tutur ekspresif digunakan olehudnGP. (b) Strategi bertutur yang dominan digunakan nGL dan nGP adalah strategiudbertutur langsung. (c) Guru berlatar belakang budaya Jawa cenderung memilihudteknik literal dalam tuturannya. (d) kombinasi strategi dan teknik yang palinguddominan digunakan adalah strategi bertutur langsung dan teknik literal.ud
机译:这项研究有3个目标要实现。 1)描述学校中具有爪哇文化背景的教师口语演讲行为的形式。 2)描述学校中具有爪哇文化背景的老师所讲语言的礼貌策略和技巧。 3)基于性别观点,描述基于爪哇文化的教师口语演讲行为的使用。这项研究是定性的描述性研究。提供数据的方法通过使用独立,称职和记笔记的技术来使用审计方法。使用语外等效方法进行数据分析,基于数据分析的结果可以得出四个结论。首先,在这项研究的正式活动中发现了塞尔类的所有言外行为。同时,在非正式活动中只有三类。其次,在正式和非正式活动中,教师使用的言语策略是直接和间接策略。使用的技术是文字和非文字技术。此外,还发现了策略和口语技巧的结合。第三,基于性别观点,本研究讨论了三件事。 (a)一般而言,指示性言语行为是使用的最主要话语。在正式活动中,使用子语音命令,请求,指示和建议,与使用英语相比,使用NGP更具优势。但是,sub-TTD要求使用nGL语音高于nGP。在主观言语行为中,使用nGP言语的能力要高于nGL。亚语音对TTK和亚语音的主导地位证实了TTE是使用最广泛的nGL,而不是nGP。在nGP和nGL之间使用TTDe是平衡的。在非正规活动中,子语音指令使用的NGL数量要多于nGP,而在子语音行为中使用自信的nGP语音动作的效果要高于NGL。 UGP使用富有表现力的言语行为。 (b)nGL和nGP使用的主导语音策略是直接语音策略。 (c)来自爪哇文化背景的教师在演讲中倾向于选择文字工程。 (d)最常用的策略和技术的组合是直接语音策略和文字技术。

著录项

  • 作者

    Kentary Ardina;

  • 作者单位
  • 年度 2014
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号