Usaha kuliner yang makin berkembang pesat membutuhkan energi alternativ yang ramahlingkungan dan bertemperatur tinggi. Indonesia sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia mempunyaipotensi untuk pengembangan biobriket. Limbah yang dihasilkan dari produk kelapa sangat banyak, salahsatunya adalah tempurung kelapa. Berawal dari hal tersebut, maka penelitian ini ditujukan untuk untukmengetahui mutu dan nilai kalor dari briket arang tempurung kelapa. Penelitian ini dilakukan dengan carauji laborat terhadap produk briket tempurung kelapa, dan hasilnya dibandingkan dengan batubra, jerami,dan ampas tebu. Dari hasil penelitian, briket tempurung kelapa mempunyai kadar air 14,31% dan abu 2,02%. Walaupun nilai Volatile matter tidak begitu tinggi 16,53%, tetapi dengan kadar air yang rendah, briketini mudah terbakar. Dengan nilai kalor (5655 cal/g) yang tinggi sangat cocok digunakan sebagai bahanbakar alternative dalam USAha kuliner. Namun apabila dibandingkan dengan ampas tebu, jerami, maupunbatu bara mempunyai fixed carbon yang sangat tinggi, sehingga diperlukan pencampuran dengan bahanlain untuk mengurangi polusi yang timbul.
展开▼