Indonesia merupakan negara produsen dan pengekspor kelapa sawit terbesar di dunia yang memiliki tiga kawasan klaster industri kelapa sawit yaitu yaitu kawasan Sei Mangkei (Sumatera Utara), Duma (Riau), dan Maloy (Kalimantan Timur). Ketiga kawasan tersebut saat ini belum terkoneksi dengan baik dengan pasar domestik dan pasar internasional. Sehingga, untuk melakukan pengiriman harus dilakukan transhipment yang menyebabkan produk-produk kelapa sawit Indonesia kalah bersaing dengan produk kelapa sawit Malaysia terutama untuk produk-produk hilir kelapa sawit. Berdasarkan hal ini, diperlukan suatu strategi untuk mengembangkan klaster industri kelapa sawit Indonesia yang berbasiskan perdagangan internasional. udPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi aktual KIKS Indonesia (Sei Mangkei, Dumai, dan Maloy), khususnya infrastruktur pendukung dan konektivitas di ketiga wilayah tersebut, menentukan faktor-faktor (internal dan eksternal) yang mempengaruhi pengembangan KIKS Indonesia, dan merumuskan prioritas strategi yang tepat untuk mengembangkan KIKS Indonesia sehingga dapat bersaing di pasar global dan Indonesia dapat menjadi pintu masuk perdagangan global khususnya Asia. Penelitian ini menggunakan Model “Berlian” Porter yang telah diadopsi sesuai dengan kondisi di ketiga wilayah KIKS Indonesia, menggunakan analisis kesenjangan, dan Analytical Hierarchi Process (AHP). udBerdasarkan hasil analisis faktor lingkungan prioritas penentu utama dalam pengembangan klaster industri kelapa sawit adalah Infrastruktur Pendukung (jalan raya, rel kereta api, dan fasilitas pelabuhan serta akses menuju pelabuhan dan KIKS di ketiga wilayah). Aktor penentu utama dalam pengembangan klaster industri kelapa sawit di adalah pemerintah. dengan tujuan prioritas penentu yang utama adalah menciptakan konektivitas internasional. Terdapat tiga strategi yang dapat dikembangkan dalam upaya pengembangan klaster industri kelapa sawit di Indonesia pada masa yang akan datang. Strategi utama yang dibutuhkan dalam pengembangan klaster industri kelapa sawit yaitu peningkatan infrastruktur. Strategi tersebut dapat dilakukan jika pemerintah, pihak swasta, akademisi, dan masyarakat mampu bekerjasama dan terintegrasi. Pemerintah dalam konteks terdiri dari kementrian perekonomian, kementrian perindustrian dan perdagangan, kementrian perhubungan laut, PT PELINDO, dan Pemda setempat. Pihak swasta dalam konteks ini yaitu perusahaan yang memproduksi dan mengelola kelapa sawit dan perusahaan shipping line.ud
展开▼