首页> 外文OA文献 >CALON PERSEORANGAN DALAM SISTEM DEMOKRASI DELIBERATIF DI INDONESIA PASCA PUTUSAN MK NO 5/PUU-V/2007 JO PUTUSAN MK NO 60/PUU-XIII/2015 TENTANG CALON PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH
【2h】

CALON PERSEORANGAN DALAM SISTEM DEMOKRASI DELIBERATIF DI INDONESIA PASCA PUTUSAN MK NO 5/PUU-V/2007 JO PUTUSAN MK NO 60/PUU-XIII/2015 TENTANG CALON PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH

机译:印度尼西亚的决策民主体制中的准人在MK NO 5 / PUU-V / 2007年决定之后JO的MK NO 60 / PUU-XIII / 2015年决定中有关在选择区域负责人方面的准人

代理获取
本网站仅为用户提供外文OA文献查询和代理获取服务,本网站没有原文。下单后我们将采用程序或人工为您竭诚获取高质量的原文,但由于OA文献来源多样且变更频繁,仍可能出现获取不到、文献不完整或与标题不符等情况,如果获取不到我们将提供退款服务。请知悉。

摘要

ABSTRAKududUntuk melaksanakan demokrasi yang sesungguhnya diperlukan partai politik sebagai pilar atau elemen utama. Untuk itu, partai politik harus sehat dalam menjalankan fungsi dasar: (1) Rekrutmen Politik (termasuk promosi dan degradasi); (2) Pemenangan Politik (untuk berkuasa dan menata sumber daya alam, manusia, dan sosial, demi kepentingan publik); (3) Pendidikan Politik (bagi kader dan publik); serta (4) fungsi Komunikasi Politik dalam arti luas, namun esensinya mendengar aspirasi public, Untuk menjaga agar partai politik tetap sehat, maka disediakan mekanisme calon perseorangan yang dalam Pertimbangan Paradigmanya merupakan vaksin untuk menyehatkan partai politik. Bersamaan dengan paradigma 4 fungsi dasar partai politik itu, maka diperlukan logika rasional yang bisa diterima oleh publik untuk melakukan perubahan apa pun terhadap undang-undang, baik yang dilakukan atas inisiatif Pemerintah, DPR, atau pihak manapun termasuk partai politik di dalamnya. logika rasional ini selalu harus dibahas meluas secara deliberatif dengan langsung membandingkan terhadap keputusan mahkamah konstitusi, dan pada puncaknya dengan paradigma living constitution.udMetode yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif analitis dan metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif. Tahap penelitian yang digunakan adalah studi dokumen. Sesuai dengan metode pendekatan yang diterapkan, maka data yang diperoleh untuk penelitian ini dianalisis secara yuridis kualitatif.udMahkamah Konstitusi dalam Putusan Nomor 5/PUU-V/2007 dengan tegas mengembalikan hak konstitusional warga negara dalam pelaksanaan pilkada, dengan diperbolehkannya Pasangan Calon Kepala Daerah perseorangan untuk menjadi Kepala Daerah dengan persyaratan yang tidak boleh disamakan dengan Partai Politik apalagi lebih lebih berat dari Partai Politik. Jika sebelumnya syarat dukungan bagi calon independen mengacu ke jumlah penduduk, MK melalui putusanya Nomor 60/PUU-XIII/2015 menganulir syarat itu dengan menerapkan norma hukum baru bahwa syarat dukungan bagi calon independen mengacu ke daftar pemilih tetap (DPT) pada pemilu sebelumnya. Kemudian Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut mengubah syarat dukungan calon independen bahwa ketentuan Pasal 41 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang terhadap Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disebut UU Nomor 8 Tahun 2015), setelah di cermati dan diteliti justru persyaratan calon perseorangan lebih berat daripada persyaratan calon dari partai politik. Tentu hal demikian dapat menghambat adanya Calon Perseorangan atau Independen untuk dapat berpartisipasi dan atau menggunakan Hak Konstitusionalnya dalam Pemilu Kepala Daerah yang dijamin oleh UUD 1945, sehingga berefek pada menurunnya partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah.udKata Kunci:Calon Peseoranagn, Sistem Demokrasi Deliberatif, Pasca Putusan MK No 5/PUU-V/2007 jo Putusan MK No 60/PUU-XIII/2015.
机译:摘要实行政党真正需要的民主作为支柱或主要要素。因此,各政党必须在履行基本职能方面保持健康:(1)政治招聘(包括晋升和降级); (2)政治取胜(为了公共利益,为自然和人力资源提供动力和组织力量); (三)政治教育(干部和群众); (4)政治传播具有广泛意义,但其本质是听取公众的诉求,为了保持政党的健康,提供了一种个人候选人机制,在范式考虑中是滋补政党的疫苗。除了范式4政党的基本职能外,它还要求公众能够接受的合理逻辑,以对法律进行任何修改,无论是在政府,议会或包括政党在内的任何政党的倡议下进行的。这种理性逻辑必须始终通过直接比较宪法法院的判决,并在其最高峰时与现行宪法范式进行仔细的讨论,作者使用的方法是描述性的分析研究方法,使用的方法是规范性的法律方法。使用的研究阶段是文献研究。根据所采用的方法,本研究获得的数据以定性的司法方式进行了分析,第5号决定/ PUU-V / 2007年宪法法院在区域性准个人首长的允许下坚定地恢复了公民在执行选举中的宪法权利成为地区负责人,其要求不应等同于一个政党比一个政党还要重。如果以前对独立候选人的支持条件是指人口,那么宪法法院将通过第60 / PUU-13 / 2015号法令,通过应用新的法律规范废除条件,新法律规范规定,对独立候选人的支持条件在上次选举中涉及永久选民名单(DPT)。然后,宪法法院的决定更改了对独立候选人的支持条款,即2015年第8号法律第41条第(1)款和第(2)款有关修订第1号法律的2015年第1号法律(关于建立政府法规)的规定2014年关于州长,摄政和市长的选举成为印度尼西亚共和国1945年宪法的法律(以下简称为2015年第8号法律),经审查后,个人候选人的要求比政党候选人的要求更为严格。当然,这可能会妨碍个人候选人或独立候选人的存在,使其能够参加和/或使用其1945年《宪法》所保障的地区人头选举中的宪法权利,因此这将对减少社区对地区人头选举的参与产生影响。 MK第5号决定/ PUU-V / 2007年MK第60号决定/ PUU-XIII / 2015年。

著录项

相似文献

  • 外文文献

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号