Sistem Tenaga Listrik (STL) tidak terlepas dari gangguan, baik gangguan internal maupun gangguan eksternal, salah satu gangguan eksternal yang paling sering terjadi adalah petir. Geografis Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa, menjadikan Indonesia beriklim tropis, hal ini mengakibatkan Indonesia memiliki hari guruh rata-rata per tahun yang sangat tinggi. Berdasarkan data dari BMKG Bandung, pada tahun 2013-2014 terdapat peningkatan jumlah hari guruh yang cukup tinggi, yaitu 199 hari guruh pada tahun 2013 dan 477 hari guruh pada tahun 2014. Kenaikan hari guruh tersebut berdampak pada kerapatan jumlah sambaran petir. Sambaran petir pada saluran transmisi tegangan tinggi dapat menyebabkan terganggunya penyaluran tenaga listrik yang berakibat terjadinya lompatan api pada isolator di menara transmisi. Terganggunya isolator dapat disebabkan oleh kegagalan perisaian (Shielding Failure) dan backflashover (tegangan api balik) pada menara transmisi. Kegagalan suatu sistem perisaian dapat diketahui dengan menggunakan metode elektrogeometris sedangkan back flashover menggunakan metode gelombang berjalan. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi pada menara tipe AA SUTT 150 kV Rancaekek-Cikasungka, hasilnya diperoleh nilai gangguan perisaian 0,07 gangguan/100km/tahun, dan jumlah sambaran kilat/km/tahun yaitu 425 sambaran/100 km/tahun. Dari hasil evaluasi diperoleh bahwa menara SUTT 150 kV yang terpasang saat ini sudah terproteksi secara baik dan termasuk dalam kategori baik.udThe Electric Power System can not be separated from disturbances, both internal and external. One of The most often external disturbance is lightning. Indonesia which geographically passed by the equator has a tropical climate that causing Indonesia has a high thunderstorm days per year. Based on the data from BMKG Bandung, in 2013-2014 there is an increasing number of thunderstorm days, 199 thunderstorm days in 2013 and 477 thunderstorm days in 2014. The increasing days of thunderstorm make an impact on the density number of lightning strikes. Lightning strikes on high-voltage transmission line can cause disturbances of electrical power which impact the sparks on the insulator in the transmission tower. Disturbances of the insulator can be caused by a Shielding Failure and back flashover on transmission towers. The failure of a shielding system can be determined by using the electrogeometric method and back flashover using traveling wave method. This study evaluate the AA tower SUTT 150 kV Rancaekek-Cikasungka, the results obtained value of 0.07 shielding failure disruption / 100 km / year, and the number of lightning / km / year is 425 strokes / 100 km / year. The evaluation results showed that the SUTT 150 kV tower is now well protected.
展开▼
机译:电力系统(STL)与内部和外部干扰都是分不开的,雷电是最常见的外部干扰之一。在地理上,印度尼西亚与赤道相交,使印度尼西亚成为热带气候,这导致印度尼西亚的年平均雷声日很高。根据BMKG万隆的数据,在2013-2014年,雷电天数的增加非常可观,分别是2013年的199雷电天和2014年的477雷电天。雷电天数的增加对雷击的密度产生了影响。高压输电线路上的雷击会导致电力分配中断,从而导致输电塔绝缘子着火。绝缘层的破坏可能是由于输电塔上的屏蔽故障(Shielding Failure)和回火(backfire电压)引起的。可以通过使用电几何方法来知道屏蔽系统的故障,而反向闪络使用行波方法可以知道。在这项研究中,对150 kV Rancaekek-Cikasungka塔式AA SUTT进行了评估,获得的结果是0.07干扰/ 100 km /年的干扰扰动值,雷击/公里/年的次数为425冲程/ 100 km /年。评估结果表明,目前安装的150 kV SUTT塔得到了很好的保护,属于良好类别,电力系统无法与内部和外部干扰区分开。最常见的外部干扰之一是闪电。赤道在地理上经过的印度尼西亚是热带气候,导致印度尼西亚每年都有雷暴天。根据BMKG万隆的数据,在2013-2014年,雷暴天数增加,2013年为雷暴天数199天,2014年为477雷暴天数。雷暴天数的增加影响雷击的密度。高压输电线路上的雷击会引起电力干扰,从而影响输电塔绝缘子上的火花。绝缘层的故障可能是由屏蔽故障和输电塔上的反闪引起的。屏蔽系统的故障可以通过使用电几何方法确定,并通过行波方法确定回闪。这项研究评估了AA塔SUTT 150 kV Rancaekek-Cikasungka,所得结果值为0.07屏蔽故障破坏/ 100 km /年,雷电/ km /年为425冲程/ 100 km /年。评估结果表明,SUTT 150 kV塔现在得到了很好的保护。
展开▼