PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA :Penelitian Tindakan Kelas di kelas X-2 SMA Negeri 6 Bandung

摘要

Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Sejarah untuk Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X-2 SMA Negeri 6 Bandung)”. Penelitian di dalam skripsi ini berkaitan dengan upaya peneliti untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah di kelas X-2 SMAN 6 Bandung. Penelitian dilakukan bersama guru sejarah tetap di kelas yang bersangkutan sebagai mitra penelitian dan rekan sejawat sebagai kolaborator penelitian. Dari hasil observasi pra-penelitan, mengindikasikan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa di kelas X-2 masih dapat dinilai rendah. Hal ini terlihat dari rendahnya kemampuan siswa di dalam: membuat dan menjawab pertanyaan yang bersifat pemahaman, mengidentifikasi permasalahan di dalam isi (konten) pembelajaran, menyusun informasi yang relevan, serta menarik kesimpulan pembelajaran. Oleh sebab itu, peneliti bersama kolaborator dan mitra peneliti mencoba mendesain bentuk pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, karena beberapa indikator kemampuan berpikir kritis yang telah disusun oleh para ahli dianggap sesuai untuk dapat memecahkan berbagai permasalahan tersebut. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena PTK adalah penelitian kolaboratif yang berfungsi meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas. Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini mengacu kepada model Kemmis dan Taggart, yang terdiri dari langkah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui kegiatan observasi, wawancara, dan studi dokumen (Lembar Kegiatan Siswa dan kuesioner). Penelitian ini terdiri dari empat siklus dan empat kali tindakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran sejarah dengan menerapkan metode Pemecahan Masalah mampu menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penerapan metode pembelajaran tersebut dapat mengkondisikan pembelajaran yang aktif, dinamis, dan kritis sehingga pada akhirnya mampu memecahkan permasalahan yang sebelumnya ditemukan pada saat observasi pra-penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas X-2 SMA Negeri 6 Bandung, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Pemecahan Masalah dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa telah menunjukan tingkat keberhasilan. Walaupun penelitian ini bukan merupakan hasil yang sempurna, peneliti mengharapkan jika hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan kualitas pembelajaran sejarah di kelas X-2 SMAN 6 Bandung yang menjadi subjek penelitian, dan lebih jauhnya dapat bermanfaat bagi perkembangan pembelajaran sejarah di dunia persekolahan.