Pemberian MP-ASI yang tepat waktu, adekuat dan aman merupakan investasi kesehatan bagi baduta di masa depan. Keberhasilan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) tidak terlepas dari emik yang ada di suatu masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi lebih mendalam tentang pola asuh pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) pada ibu baduta di Tanah Adat Kajang Ammatoa, Kabupaten Bulukumba yang terkait dengan pemahaman (MP-ASI, tindakan pemberian MP-ASI dan konsep makanan pantangan dan anjuran bagi baduta masyarakat Adat Ammatoa). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma etnometodologi. Teknik pengumpulan data adalah wawancara mendalam (indepth interview) dan observasi. Pengolahan data dilakukan secara manual menggunakan metode content analysis (analisis isi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh pemberian MP-ASI di masyarakat Adat Ammatoa berasal dari pemahaman ibu yang merupakan konsep ibu sendiri yang sangat dipengaruhi oleh sanro yang bertindak sebagai dukun atau ahli dalam memberikan informasi dalam segala hal perikehidupan di dalam masyarakat Ammatoa. Tindakan dalam pemberian MP-ASI tidak terlepas dari pengaruh sanro, beberapa ada yang sesuai dengan standar kesehatan, dan yang lain beresiko bagi kesehatan. Makanan anjuran adalah nasi yang merupakan hasil pertanian yang utama dengan nilai adat tinggi. Makanan pantangan didasarkan pada rasa makanan yaitu makanan pedis-pedis, pahit-pahit, manis-manis dan berminyak. Disarankan perlunya penyuluhan tentang pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI kepada ibu, serta bagi bidan perlu melakukan komunikasi interpersonal kepada sanro dengan mensinergikan konsep kesehatan dan ajaran Passang.udKata kunci : MP-ASI, Pemahaman, Tindakan, Makanan Pantangan, Baduta.
展开▼