PEMBANGUNAN WILAYAH KECAMATAN BERBASIS KOMODITI PERTANIAN DI KABUPATEN KUDUS (PENDEKATAN LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE ANALYSIS) ud

摘要

Wulandani, 2008. “Pembangunan Wilayah Kecamatan Berbasis Komoditi udPertanian di Kabupaten Kudus (Pendekatan Location Quotient dan Shift Share udAnalysis)”. Di bawah bimbingan Ir. Ropingi, M. Si. dan Setyowati, S.P., M.P. udFakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. udAdanya otonomi daerah, pembangunan wilayah kecamatan di Kabupaten udKudus perlu dilaksanakan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada uddengan mengidentifikasi komoditi pertanian masing-masing kecamatan. Tujuan udpenelitian ini adalah mengidentifikasi komoditi pertanian yang menjadi basis masing-udmasing kecamatan di Kabupaten Kudus, mengetahui komponen pertumbuhan udproporsional dan pertumbuhan pangsa wilayah komoditi pertanian basis masing-udmasing kecamatan di Kabupaten Kudus, dan mengidentifikasi prioritas pengembangan udkomoditi pertanian basis masing-masing kecamatan di Kabupaten Kudus. udMetode dasar penelitian ini adalah deskriptif. Pengambilan daerah penelitian uddilakukan secara sengaja (purposive). Data yang digunakan adalah data sekunder. udAnalisis data yang digunakan yaitu analisis Location Quotient, analisis Shift Share, udserta gabungan analisis Location Quotient dan Shift Share. udHasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan identifikasi komoditi pertanian udbasis masing-masing kecamatan di Kabupaten Kudus, komoditi yang menjadi basis di udKabupaten Kudus yaitu padi sawah, padi gogo, jagung, ketela pohon, ketela rambat, udkacang tanah, kedelai, kacang hijau, bawang merah, kacang panjang, cabe, melinjo, udketimun, labu siam, bayam, belimbing, durian, jambu biji, jambu air, mangga, nangka, udnanas, pepaya, pisang, rambutan, tebu, kelapa, kapuk, kopi, cengkeh, mete, kapas, panili, udlele dumbo, tawes, mujair, nila, ikan karper, bandeng, lele lokal, gurami, bawal, ikan udgabus, ikan rucah, ikan bethik, ikan patin, benih ikan lele, benih ikan nila, sapi perah, sapi udpotong, kerbau, kuda, kambing, domba, babi, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam udburas, dan itik. Berdasarkan analisis komponen pertumbuhan proporsional komoditi udpertanian basis masing-masing kecamatan di Kabupaten Kudus, komoditi basis yang udmempunyai pertumbuhan cepat di Kabupaten Kudus yaitu padi sawah, pisang, pepaya, udnanas, belimbing, rambutan, jagung, ketela pohon, ketela rambat, tebu, cengkeh, kopi, udpanili, mete, ikan rucah, lele dumbo, tawes, nila, ikan bethik, ikan gabus, lele lokal, udgurami, bawal, ikan patin, bandeng, ikan karper, itik, kerbau, dan sapi perah. Berdasarkan udanalisis komponen pertumbuhan pangsa wilayah komoditi pertanian basis masing-udmasing kecamatan di Kabupaten Kudus, komoditi basis yang mempunyai daya saing di udKabupaten Kudus yaitu kacang hijau, mangga, pisang, bawang merah, padi sawah, udbelimbing, pepaya, jambu biji, kedelai, cabe, nangka, tebu, rambutan, jagung, nanas, udkacang tanah, durian, ketela pohon, padi gogo, ketimun, bayam, kacang panjang, kelapa, udkapas, kapuk, kopi, cengkeh, benih ikan lele, lele dumbo, lele lokal, tawes, ikan gabus, udikan bethik, ikan karper, ikan rucah, ayam ras petelur, ayam ras pedaging, ayam buras, udsapi potong, sapi perah, domba, kuda, itik, kerbau, dan kambing. Berdasarkan prioritas udpengembangan komoditi pertanian basis masing-masing kecamatan di Kabupaten Kudus, udkomoditi basis yang paling banyak menjadi prioritas utama pengembangan di Kabupaten udKudus yaitu pisang, lele dumbo, tawes, ikan gabus, ikan bethik, kerbau, dan nanas, udprioritas kedua yaitu padi sawah, domba, itik, ayam ras pedaging, mangga dan ikan udrucah, dan yang menjadi alternatif pengembangan yaitu kacang tanah dan kedelai.