Sesuai Keputusan Presiden RI. No. 43 Th 1991 Tentang Konversi Energi, maka Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) selaku penyedia dan pengelola energi listrik di Indonesia telah melakukan salah satu kegiatan penelitian untuk dapat mewujudkan konservasi energi khususnya dalam hal penggunaan lampu penerangan dengan sumber energi listrik. udAkhir-akhir ini yang marak dihadapi masyarakat kita adalah pemadaman bergilir. Hal ini disebabkan karena minimnya pasokan listrik dari PLN dikarenakan jumlah pembangkit listrik tidak sesuai dengan kebutuhan listrik konsumen. Belum lagi jika ada kerusakan pembangkit, hal ini sangat meresahkan masyarakat karena semua aktivitas terhambat terutama dalam aspek pencahayaan atau penerangan. udPada penelitian ini digunakan pendekatan Design For Manufacturing and Assembly (DFMA) pada lampu emergency yang ada. Lampu yang akan diinovasi oleh penulis adalah Lampu darurat dari olahan limbah kayu yang telah dikembangkan oleh Apid Rustandi dari Universitas Bina Nusantara. udDari hasil penelitian desain produk inovasi mempunyai efisiensi perakitan yang tinggi dan biaya yang dikeluarkan juga rendah dibandingkan desain produk awal, yaitu sebagai berikut : telah diperoleh efisiensi perakitan desain produk awal (EA ) = 0,00471 dengan ongkos material desain produk awal (CA) = 406.000, sedangkan efisiensi perakitan desain produk inovasi (EI) = 0,0122 dengan ongkos material desain produk inovasi (CI) = 287.600. Jadi dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan efisiensi perakitan sebesar 61,39 %, dan terjadi penghematan biaya material sebesar 29,163 %. Desain inovasi juga mempunyai nilai tambah dari segi fungsi, yaitu dapat bekerja secara otomatis saat lampu padam dan dapat digunakan pada semua ruangan, hal ini memudahkan konsumen dalam menghadapi pemadaman listrik tanpa harus kesulitan mencari lampu. ud
展开▼