首页> 外文OA文献 >Aktualisasi Pendidikan Seni Berperspektif Kebangsaan Dan Relevansinya Bagi Peningkatan Kualitas Pendidikan Nasional
【2h】

Aktualisasi Pendidikan Seni Berperspektif Kebangsaan Dan Relevansinya Bagi Peningkatan Kualitas Pendidikan Nasional

机译:国家视野下美术教育的实施及其对提高民族教育质量的意义

摘要

Ketertinggalan pendidikan di Indonesia sebenarnya tidak terkait dengan ilmu pengetahuan semata yang diberikan di lembaga pendidikan, tetapi terkait pula dengan ketertinggalan akses informasi seputar perkembangan IPTEK. Ketertinggalan akses ini secara fundamental disebabkan oleh dua hal, pertama penguasaan operasional perangkat teknologi informasi oleh pendidik, kedua karena belum semua lembaga pendidikan mampu memenuhi ketersediaan perangkat teknologi informasi yang mampu memberikan akses informasi global yang memadai. Hal ini pun disebabkan oleh faktor fundamental lainnya, yaitu kualitas SDM dan ketersediaan finansial. Faktor pertama terkait dengan kesenjangan kemajuan teknologi dengan dunia pendidikan yang kemudian melahirkan persoalan yang kedua yaitu ketertinggalan prestasi pendidikan. Kondisi demikian dapat kita saksikan di pulau-pulau terluar, terdepan, dan tertinggal yang berhadapan langsung dengan negara lain. Banyak anak yang tidak sekolah karena kekurangan guru, sehingga sering prajurit TNI yang bertugas di pos-pos pengamanan membantu proses belajar mengajar anak-anak di wilayah tugasnya,udKetertinggalan pendidikan terjadi juga pada elemen mendasar, yaitu cara hidup siswa didik. Jika dicermati, tampak bahwa masa kini masyarakat lebih mudah menginvestasikan kemampuan finansial dan cenderung menghabiskan waktu senggang pada pemenuhan ‘nafsu jalan-jalan’ dan tuntutan trend gaya hidup, daripada pengembangan kemandirian dan ilmu pengetahuan. Begitupun kemampuan siswa memecahkan masalah mengait juga pada kemampuan riset, karena riset di dalamnya mencakup kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan riset yang dimiliki oleh siswa akan sangat berpengaruh pada upaya melahirkan penemuan-penemuan baru yang datang dari dunia pendidikan. Maka proses pendidikan di negeri kita belum menekankan kemandirian dan perkembangan multidimensi individu. Perkembangan integral peserta didik seharusnya menjadi orientasi utama dalam pembenahan pendidikan. Selain negara juga harus berperan aktif mensinergikannya dengan kebijakan dan praktik pendidikan. udGlobalisasi juga memberi dampak nyata bagi ketertinggalan pendidikan di Indonesia. Budaya bermasyarakat diwarnai oleh perubahan yang cepat dan sulit diprediksi. Perubahan-perubahan IPTEKS menyerbu dan membelokkan arah orientasi kepribadian bangsa. Di sinilah tantangan bagi kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia yang dianggap sebagai tradisional bertemu dengan kebudayaan dari manca negara, yaitu kebudayaan Barat. Kebudayaan asli Barat adalah kebudayaan bangsa-bangsa di Eropa, seperti Perancis, Belanda, Finlandia, yang berkembang berdasarkan pengalaman-pengalaman dalam sejarah sebuah bangsa. Produk budaya Barat ini merupakan revolusi berpikir yang membentang dari paham humanisme, rasionalisme, individualisme, hingga minat teknologis. Meskipun dengan cara dan sistemnya masing-masing, kebudayaan khas negara-negara tersebut merupakan kebudayaan khas modern dengan teknologis modern sebagai produknya. Produknya adalah hasil-hasil teknologi dan sains dalam kehidupan masyarakat keseharian: media komunikasi, sarana mobilitas transportasi canggih, peralatan listrik canggih, dan persenjataan modern . Bebas nilai dan netral merupakan budaya yang dianut dengan tanpa memiliki implikasi ideologis atau keagamaan. Kebudayaan teknologis modern ini sangat ampuh mewujudkan sistem nilai dan norma baru. Menghadapi kebudayaan teknologis modern mengakibatkan kebudayaan Indonesia menjadi modern. Pada dasarnya, kebudayaan Indonesia tradisional dapat berubah menjadi kebudayaan teknologis modern, asalkan adanya pemahaman yang sama bahwa kebudayaan teknologis modern diperlukan untuk memecahkan persoalan bangsa, yaitu penciptaan kondisi bagi kesejahteraan umum dan keadilan sosial. udPada perjalanan waktu, kebudayaan Barat memiliki keturunan lain, yaitu kebudayaan modern tiruan, yang dikenal dengan kebudayaan semu atau pengetahuan semu, pseudosains. Kebudayaan tiruan tersebut “seolah” mencerminkan kegemerlapan teknologi modern, tetapi sebenarnya hanya memiliki simbol lahiriahnya saja, seperti kebudayaan supermarket, kebudayaan Coca Cola, pendidikan ranking dunia, duty free shop, dan lain-lain yang mencerminkan budaya artifisial. Anak kebudayaan artifisial adalah budaya konsumtif yang tidak menyumbangkan apapun pada identitas bangsa. Kita kehilangan kendali bagi diri kita dan kita tidak mampu menikmati sesuatu dengan sungguh-sungguh. Demikianlah persoalan muncul ketika kebudayaan Indonesia tradisional bertemu dengan kebudayaan teknologis semu. Kebudayaan semacam ini lah yang mengancam bangsa Indonesia karena kebudayaan ini tidak sejati, tidak substansial. Magnis Suseno meneybut kebudayaan ini menjadikan manusia Indonesia tanpa kepribadian, terasing, kosong, dan manusia latah. Kebudayaan modern tiruan inilah yang menyebabkan kita lepas dari kebudayaan tradisional kita sendiri, dan sekaligus juga tidak menyentuh kebudayaan teknologis modern sungguhan. Kita menjadi masyarakat yang seolah-olah modern tetapi bukan orang modern. udDengan demikian, kita dihadapkan dengan permasalahan: Apakah pendidikan nasional kita mampu mempertahankan identitasnya menghadapi budaya teknologis modern tiruan?
机译:印度尼西亚教育的落后实际上与仅在教育机构中提供的知识无关,而且与对科学和技术发展信息的获取滞后有关。这种滞后的访问从根本上是由两方面引起的,首先是教育者对信息技术设备的操作掌握,其次是因为并非所有的教育机构都能够满足能够提供对全球信息的充分访问的信息技术设备的可用性。这也是由其他基本因素引起的,即人力资源质量和财务状况。第一个因素与技术进步与教育界的差距有关,这又催生了第二个问题,即教育成果的不发达。可以在与其他国家直接打交道的外岛上看到这种情况,这些岛屿处于领先和落后状态。许多儿童由于缺少教师而不能上学,因此,经常在安全哨所工作的TNI士兵在他们的任务中帮助孩子的教学和学习,落后的教育也是一个基本要素,即学生的生活方式。如果仔细观察,似乎今天的人们更容易进行财务投资,倾向于将闲暇时间用于满足“散步的欲望”和生活方式趋势的要求,而不是发展独立性和科学性。同样,学生解决问题的能力也与研究能力有关,因为其中的研究包括解决问题的能力。学生拥有的研究能力将极大地影响从教育界诞生新发现的努力。因此,我国的教育过程并未强调个人的独立性和多维发展。学生的全面发展应该是改善教育的主要方向。此外,国家还必须在与教育政策和实践的协同作用中发挥积极作用。全球化对印度尼西亚的教育发展也产生了真正的影响。社会文化的特点是变化迅速且难以预测。科技的变化侵入并改变了国家人格的取向。这是印度尼西亚文化面临的挑战。被认为是传统的印尼文化与西方文化相融合。西方原住民文化是基于国家历史的经验而发展起来的诸如法国,荷兰,芬兰等欧洲国家的文化。西方文化的产物是思想的革命,它从人文主义,理性主义,个人主义一直延伸到技术利益。尽管以它们各自的方式和系统,这些国家的典型文化是一种以现代技术为产品的典型现代文化。它的产品是人们日常生活中技术和科学的产物:通讯媒体,先进的交通运输设施,先进的电气设备和现代武器。无价值和中立是一种不受意识形态或宗教影响的文化。这种现代技术文化对于实现新的价值体系和规范非常有效。面对现代技术文化,印尼文化变得现代。基本上,印度尼西亚可以将传统的文化转变为现代的技术文化,前提是人们普遍了解,需要现代的技术文化来解决该国的问题,即为公共福利和社会正义创造条件。随着时间的流逝,西方文化又产生了另一种后代,即人造现代文化,被称为伪科学或伪科学。人造文化“似乎”反映了现代技术的魅力,但实际上只有它的外在符号,例如超市文化,可口可乐文化,世界排名教育,免税商店以及其他反映人造文化的符号。人工儿童文化是一种消费文化,对国家的身份没有任何贡献。我们失去了对自己的控制,我们无法真正享受任何东西。因此,当传统的印尼文化与伪技术文化相遇时,就会出现问题。这种文化是对印度尼西亚人民的威胁,因为这种文化不是真实的,也不是实质性的。玛格尼斯·苏塞诺(Magnis Suseno)说,这种文化使印尼人民没有个性,疏远,空虚和健谈。正是这种人造的现代文化使我们脱离了自己的传统文化,同时也没有触及真正的现代技术文化。我们成为一个看起来现代而不是现代的社会。这样,我们面临一个问题:面对人造的现代技术文化,我们的国民教育是否能够保持其身份?

著录项

  • 作者

    Yudiaryani -;

  • 作者单位
  • 年度 2016
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号