IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PADA PENERIMAAN E-MONEY PADA KALANGAN MAHASISWA DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

摘要

Karena e-money dianggap memiliki banyak manfaat, untuk mendorong peningkatan jumlah penggunaan uang elektronik, Bank Indonesia mencanangkan Gerakan Non-Tunai dan melakukan sosialisasi-sosialisasi ke berbagai lapisan masyarakat, terutama kalangan mahasiswa. Akan tetapi, walaupun berbagai sosialisasi telah dilakukan, penerimaan e-money di Indonesia masih termasuk rendah. Berdasarkan penelitian sebelumnya, terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya penerimaan dan penggunaan teknologi, antara lain persepsi resiko, kondisi fasilitas, dan pengaruh sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ketiga faktor-faktor eksternal tersebut terhadap penggunaan uang elektronik di kalangan mahasiswa yang dilakukan dengan menguji pengaruh faktor-faktor tersebut menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Responden dalam penelitian ini berjumlah 350 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada mahasiswa strata satu pada 6 universitas di Yogyakarta. Analisis data menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa faktor eksternal yang paling berpengaruh dalam penerimaan e-money pada kalangan mahasiswa adalah kondisi fasilitas. Selain kondisi fasilitas, faktor eksternal lain yang juga berpengaruh adalah persepsi resiko.