首页> 外文OA文献 >PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH PEMEGANG KARTU KREDIT ATAS TAGIHAN FIKTIF DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG - UNDANG NO 10 TAHUN 1998 ATAS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NO 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN
【2h】

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH PEMEGANG KARTU KREDIT ATAS TAGIHAN FIKTIF DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG - UNDANG NO 10 TAHUN 1998 ATAS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NO 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

机译:对与1998年第10号法律相关的1992年第7号法律进行修正的与1998年第10号法律有关的有价证券信用卡持有人中的客户的法律保护

摘要

Kartu kredit merupakan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan tunai, di mana kewajiban pemegang kartu kredit dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu yang disepakati baik dengan pelunasan sekaligus (change card) ataupun dengan pembayaran secara angsuran. Dalam pelaksanaan terhadap tagihan fiktif yang tidak pernah nasabah ketahui darimana asal usul tagihan tersebut. Nasabah belum sama sekali memakai kartu kreditnya karena adanya kesalahan identitas pada kartu kredit. Permasalahan yang timbul antara lain mengenai : Bagaimana perlindungan hukum terhadap nasabah dalam perjanjian penerbitan kartu kredit, Bagaimana tanggung jawab pihak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dalam penyelesaian ganti rugi atas tagihan fiktif bagi nasabah bank menurut KUHPerdata dan Undang - Undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, serta Penyelesaian sengketa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Bank Indonesia terhadap nasabah Bank. Perjanjian kartu kredit yang dibuat oleh pihak penerbit mempunyai ketentuan tersendiri, namun ada bagian-bagian tertentu yang berbeda yaitu dengan mencantumkan klausula-klausula yang dapat melindungi kepentingan pihak penerbit yang mengalami kerugian.udPenelitian dilakukan oleh Penulis menggunakan Deskriptif Analitis yaitu menerangkan atau menggambarkan masalah-masalah yang menjadi objek penelitian untuk kemudian dianalisis bertujuan untuk memperoleh suatu uraian atau gambaran mengenai kartu kredit sebagai salah satu Produk dalam Perbankan serta perlindungan hukum atas tagihan fiktif terhadap nasabah pemegang kartu kredit. Metode yang digunakan oleh penulis adalah Yuridis Normatif melalui Penelitian Kepustakaan dan Penelitian Lapangan dengan melakukan wawancara.udKesimpulan yang diperoleh penulis mengenai Perlindungan Hukum oleh Pihak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terhadap nasabah pemegang kartu kredit atas tagihan fiktif. Berdasarkan Pasal 18 Undang-Undang Perlindungan Konsumen, perlindungan hukum terhadap nasabah pengguna jasa kartu kredit di antaranya, ketentuan kewajiban bank untuk memberikan informasi mengenai produk bank. Banyaknya bentuk penyalahgunaan kartu kredit, belum dapat diselesaikan dengan menggunakan undang-undang atau peraturan yang saat ini berlaku di negara kita. Apabila terjadi penyalahgunaan kartu kredit, baik yang dilakukan oleh pemegang kartu maupun adanya kelalaian dari pihak penerbit akan diselesaikan berdasarkan perjanjian kartu kredit yang dibuat antara penerbit dan pemegang kartu kredit. Peranan bank atas tagihan fiktif, bagi penyelesaian sengketa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Bank Indonesia terhadap nasabah Bank terkait tagihan fiktif yang di alami oleh nasabah haruslah tuntas. Penyelesaian sengketa perbankan antara nasabah dengan bank, haruslah berdasarkan PBI No. 8/5/PBI/2006 dengan cara Mediasi Perbankan yang dilaksanakan oleh Lembaga Mediasi Independen.udKata Kunci : Kartu Kredit, Perlindungan Hukum, Penyelesaian SengketaududCredit cards are the Payment Instrument that can be used to make payments on the obligations arising from an economic activity, including the purchase transaction and / or to make cash withdrawals, in which the liability of credit card holders met first by the acquirer or issuer and holder card is obliged to make payments on time as agreed well with the repayment at once (change card) or by payment in installments. In the implementation of the fictitious bills of customers who never know where the original charges. The Customer has not entirely put on her credit card because of an error on the identity of the credit card. The problems that arise among others: What legal protection to customers in credit card issuance agreement, How responsibility of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. in the settlement of compensation for fictitious charges for bank customers according to the Civil Code and the Act No. 10 year 1998 about Banking, as well as dispute resolution PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and Bank Indonesia to the Bank's customers. Agreements made by the credit card issuer has separate provisions, but there are certain parts of different namely by including clauses to protect the interests of the publishers who suffered losses.udThe study used descriptive analytical which explain or depict the problems of the research object for analysis is to obtain a description or picture of the credit card as one of the products in banking and legal protection of fictitious bills to credit card holders. The method used is normative juridical through literature research and field research by conducting interviews.udThe conclusions obtained on the Protection of Law Party PT Bank Mandiri (Persero) Tbk against credit card holders on fictitious bills. Based on Article 18 of the Consumer Protection Act, legal protection against credit card customer service users among others, the obligation of banks to provide information about bank products. The many forms of misuse of credit cards, can not be solved by using the laws or regulations currently in force in our country. In case of credit card abuse, whether committed by cardholders and their omission from the publisher will be settled by credit card agreement entered into between the issuer and the holder of a credit card. The role of banks on fictitious charges, for the settlement of disputes PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and Bank Indonesia related to the Bank's customers fictitious bills experienced by the customer must be completed. Banking dispute settlement between customers and banks, should be based on PBI No. 8/5 / PBI / 2006 by way of the Banking Mediation conducted by the Independent Mediation Institute.udKeywords: Credit Card, Protection Law, Dispute Resolution
机译:信用卡是一种基于卡的付款工具,可用于支付经济活动产生的义务,包括支出交易和/或提取现金,在这种情况下,信用卡持有人的义务首先由收款人或发行人以及持有人履行该卡必须在约定的时间通过同时还款(更改卡)或分期付款来付款。在实施虚拟票据时,客户永远不知道票据从何而来。由于信用卡身份错误,客户根本没有使用过他的信用卡。出现的问题包括:如何在信用卡发行协议中为客户提供法律保护,PT Bank Mandiri(Persero)Tbk的责任如何。根据有关银行的《民法》和1998年第10号法律,为银行客户的虚假索赔解决赔偿,以及解决PT Bank Mandiri(Persero)Tbk与Indonesia Bank之间针对银行客户的纠纷。发行人订立的信用卡协议有其各自的规定,但某些部分有所不同,即包括可以保护遭受损失的发行方利益的条款,是作者使用描述性分析进行的研究,即解释或描述问题-作为以后研究的研究对象的问题旨在获得对信用卡的描述或描述,该信用卡是银行中的产品之一,并且为信用卡持有人客户提供虚拟账单的法律保护。作者使用的方法是通过文献研究和实地研究进行访谈进行规范法学研究,得出有关PT Bank Mandiri(Persero)Tbk针对持有虚假信用卡持有人的客户的法律保护结论。根据《消费者保护法》第18条,使用信用卡服务的客户的法律保护包括银行提供有关银行产品信息的义务等。滥用信用卡的多种形式,无法使用当前适用于我国的法律或法规来解决。如果滥用了信用卡,持卡人所犯的错误和发行人方面的过失都将根据发行人与信用卡持有人之间的信用卡协议予以解决。必须完成银行在虚拟票据中的作用,以解决PT Bank Mandiri(Persero)Tbk和Indonesia Bank对银行客户的与客户经历的虚拟票据有关的纠纷。解决客户与银行之间的银行纠纷必须以PBI No. 8/5 / PBI / 2006由一家独立的调解机构进行的银行调解关键字:信用卡,法律保护,争议解决信用卡是一种付款工具,可用于支付产生的债务来自经济活动,包括购买交易和/或进行现金提取,在该活动中,收单人,发行人和持卡人首先承担的信用卡持有人的负债必须按约定的时间准时付款并立即还款(更改卡)或分期付款。在执行虚拟账单的客户中,他们永远不知道原始收费在哪里。由于信用卡身份错误,客户未完全使用她的信用卡。其中出现的问题包括:信用卡发行协议中对客户的法律保护是什么,PT Bank Mandiri(Persero)Tbk的责任是什么。根据《民法》和第1998年10月,向银行客户提供有关银行业务以及PT Bank Mandiri(Persero)Tbk和Indonesia Bank的争议解决方案。信用卡发行人达成的协议有单独的规定,但在某些方面有所不同,即包括保护遭受损失的发行人利益的条款,本研究使用描述性分析来解释或描述研究对象的问题。分析是为了获得信用卡的描述或图片,以作为对信用卡持有人的虚拟票据的银行和法律保护的产品之一。通过文献研究和访谈进行实地研究,采用的是规范性的司法方法,得出了关于PT Bank Mandiri(Persero)Tbk的法律党对虚假票据的信用卡持有人的保护的结论。根据《消费者保护法》第18条,针对信用卡客户服务用户的法律保护等,银行有义务提供有关银行产品的信息。滥用信用卡的多种形式,无法通过使用当前现行的法律或法规来解决。如果发生信用卡滥用,持卡人是否做出承诺以及是否被发行人遗漏,将由发行人和信用卡持有人之间订立的信用卡协议解决。必须完成银行在收取虚拟费用方面的作用,以解决PT Bank Mandiri(Persero)Tbk和Indonesia Bank与客户所经历的客户虚拟票据有关的纠纷。客户与银行之间的银行争议应以独立调解协会进行的银行调解为基础,以PBI No. 8/5 / PBI / 2006为准。 ud关键字:信用卡,保护法,争议解决

著录项

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号