首页> 外文OA文献 >PENGEMBANGAN KURIKULUM BERDASARKAN KOMPETENSI PADA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEJABAT FUNGSIONAL PEKERJA SOSIAL TINGKAT II DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG
【2h】

PENGEMBANGAN KURIKULUM BERDASARKAN KOMPETENSI PADA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEJABAT FUNGSIONAL PEKERJA SOSIAL TINGKAT II DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG

机译:基于教育能力培训课程的发展和大型民办社会福利教育培训中心的职能性官方社会工作者二级

摘要

Salah satu persoalan mendasar yang dihadapi oleh setiap sistem pendidikan dan pelatihanudadalah tidak terkaitnya antara program (kurikulum) yang d.gunakan dengan kebutuhan penggunaud(user). Persoalan tersebut sampai saat ini masing-masing berkembang dan kurang disadari olehudsebag.an besar otontas sistem pendidikan dan pelatihan. Imphkasi dar. hal tersebut terbentuk suatuudsikap skeptis (keraguan) terhadap sistem pendidikan dan pelatihan. Outcome sistem pendidikan danudpelatihan harus memben pengaruh positif kepada kinerja individu dan organisasi penogunaudBedasarkan hal tersebut di atas, peneliti berupaya untuk melakukan penelitfan dengan juduludPengembangan Kurikulum berdasarkan Kompetensi pada Pendidikan dan Pelatihan PejabatudvU^?TLPotZ?aJ°fl l1"^1 " dl BaM BeSar Pendidik™ dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung" Karena kurikulum merupakan konsep yang luas, maka penekananudpenehtian memfokuskan pada isi/materi kurikulum. Dengan fokus tersebut, maka dirumuskanudrumusan masalah penehtian, "Bagaimana mengembangkan isi/materi kurikulum berbasisudkompetensi pada Pendidikan dan Pelatihan Pejabat Fungsional Pekerja Sosial Tingkat II di BalaiudBesar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung". Dan rumusanudmasalah tersebut disusun pertanyaan-pertanyaan masalah sebagai berikut:ud1. Bagaimana deskripsi kompetensi-kompetensi pekerjaan sosial Pejabat Fungsional Pekerja SosialudTingkat II?ud2. Apa saja unsur-unsur yang melandasi pengembangan isi kurikulum Pelatihan Pejabat FungsionaludPekerja Sosial Tingkat II ?ud3. Bagaimana langkah-langkah pengembangan kurikulum Pelatihan Pejabat Fungsional PekerjaudSosial Tingkat II ?ud4. Faktor-faktor apa yang menghambat pengembangan kurikulum Pelatihan Pejabat FungsionaludPekerja Sosial Tingkat II ? BudBerdasarkan pertanyaan-pertanyaan masalah penehtian tersebut di atas, maka metodeudpendekatan yang digunakan dalam penehtian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif.udAlasan untuk menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui gambaran yang sesungguhnyaudtentang fokus penehtian, adapun teknik pengumpulan data adalah dengan teknik wawancara,udobservasi dan studi dokumentasi yang dilakukan secara simultan. Alat pengumpulan data adalahudpenehti sendin (human instrumen). Model anahsis data yang dilakukan dengan langkah-langkah :(a)udReduksi Data, (b). Display Data dan (c) Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi.udDalam pengujian keakraban data digunakan teknik pemeriksaan data, yaitu derajatudkepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan (dependebility) dan kepastianud(confirmability). Berdasarkan hasil penehtian, maka peneliti menemukan, isi kurikulum Pelatihan PejabatudFungsional Pekerja Sosial Tingkat II kurang relevan dengan kompetensi-kompetensi pekerjaan sosialudSedangkan Model Pengembangan Kurikulum Pelatihan Pejabat Fungsional Tingkat II cenderungudmenggunakan model adminsitratif. Hal mi dapat dilihat langkah-langkah yang dilakukan olehudpengembang, sebagai berikut, 1. Tahap munculnya gagasan, 2. Pembentukan Tim Pengembang, 3.udTahap Operasional, 4. Tahap Penerapan, dan 5. Tahap Evaluasi. Agar tujuan Pelatihan PejabatudFungsional Pekerja Sosial Tingkat II sesuai dengan harapan, maka isi/materi kurikulumnya harusudkurikulum berbasis kompetensi. Imphkasi dan hal tersebut, maka Pengembangan kurikulum PelatihanudPejabat Fungsional Pekerja Sosial Tingkat II seyogianya menggunakan langkah-langkah 1.Tujuanudprogram diklat, 2. Merumuskan kompetensi, 3. Merumuskan isi/materi Diklat, 4. Waktu dan 5.udMenentukan struktur kurikulum. kompetensi Rekomendasi yang disampaikan oleh penulisuddiantaranya ditujukkan kepada manajemen dari institusi Balai Besar Pendidikan dan PelatihanudKesejahteraan Sosial Bandung, bila merancang suatu Program Pendidikan dan Pelatihan FungsionaludTingkat II perlu melibatkan ahli kurikulum, memaksimalkan peranan widyaiswara dalamudpengembangan kurikulum, melibatkan ahli dalam bidangan pekerjaan.
机译:每个教育和培训系统面临的基本问题之一是,所使用的程序(课程)与用户需求之间没有联系。迄今为止,这些问题已经得到发展,而教育和培训系统的更大自主性则使人们认识不到。含义dar。它对教育和培训系统形成了怀疑的态度(怀疑)。教育系统的成果和培训必须对个人和组织组织的绩效产生积极影响,基于此,研究人员寻求以“基于官员的教育和培训能力”的课程开发为标题进行研究。udvU ^ TLPotZ?万隆BEARS Educator™和社会福利培训(BBPPKS)中的“ ^ 1”“由于课程是一个宽泛的概念,因此重点放在课程的内容/材料上。以此为重点,制定了对研究问题的评估”,如何发展内容/课程内容基于在万隆社会福利教育和培训中心(BBPPKS)进行的第二级社会工作者职能官员的教育和培训能力。问题的制定包括以下问题:社会工作能力社会工作者职能官员级别II? Ud2。二级社会工作者职能官员培训课程的内容发展的基础是什么?制定第二级社会和社会工作者职能官员培训课程的步骤是什么?哪些因素阻碍了功能官员培训第二级社会工作者课程的发展?基于上述研究问题,本研究采用的方法是定性方法,使用定性方法找出有关研究重点的真实情况的原因是因为数据收集技术是收集研究的技术。访谈,观察和文献研究同时进行。数据收集工具是审核工具(人工工具)。数据分析模型通过以下步骤执行:(a)数据缩减,(b)。数据显示和(c)结论与验证:在数据熟悉度测试中,使用了数据检查技术,即可信度,可传递性,可信赖性和可信赖性。根据研究结果,研究人员发现,二级社会工作者官方培训课程的内容与社会工作能力的相关性较小,而二级职能官员培训课程开发模型则倾向于使用行政模型。这可以从开发人员采取的步骤中看出:1.想法出现的阶段; 2.组建开发团队; 3.运营阶段; 4.实施阶段;以及5.评估阶段。为了使第二级社会工作者的官方培训目标符合期望,课程内容必须是基于能力的课程。这意味着,然后,第二级社会工作者功能培训课程的开发应使用以下步骤:1.教育和培训计划的目标; 2.制定能力; 3.制定培训内容; 4.时间和5.确定结构课程。作者提出的能力建议包括针对万隆教育培训学院管理的建议,在设计功能性教育和培训计划时,II级需要课程专家参与,最大程度地发挥讲师在课程开发中的作用,并邀请专家参与。工作领域。

著录项

  • 作者

    Yusup Eddy;

  • 作者单位
  • 年度 2013
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号