首页> 外文OA文献 >STRATEGI BUDAYA MASYARAKAT BUGIS PAGATAN DALAM MENJAGA IDENTITAS KEBUGISANNYA DI TENGAH SITUASI MASYARAKAT MULTIKULTUR (SEBUAH KAJIAN INTERDISIPLINER BAHASA DAN BUDAYA)
【2h】

STRATEGI BUDAYA MASYARAKAT BUGIS PAGATAN DALAM MENJAGA IDENTITAS KEBUGISANNYA DI TENGAH SITUASI MASYARAKAT MULTIKULTUR (SEBUAH KAJIAN INTERDISIPLINER BAHASA DAN BUDAYA)

机译:在多元文化环境中保护遗产身份的布吉斯建筑文化策略(语言与文化的跨学科研究)

摘要

Penelitian ini merupakan penelitian yang sifatnya lintas disiplin ilmu yang melibatkan beberapa sudut pandang seperti sejarah, sosiolingustik dan kajian budaya. Hal tersebut dilakukan karena penelitian ini bermaksud menggambarkan satu objek dalam hal ini masyarakat Bugis-Pagatan secara komprehensif yakni menggambarkan objek dari banyak aspek. Dalam hal ini penelitian ini mengikuti apa yang disebut oleh Clifford Geertz sebagai ???thick description??? (deskripsi ketat). Karena itu dalam penelitian ini digunakan beragam teori terkait sejarah, sosiolinguistik dan kajian budaya.udDari penelitian ini terungkap bahwa secara historis keberadaan orang-orang Bugis di Pagatan dapat dibagi dalam beberapa periodisasi kedatangan. Imigran yang pertama tiba dan sekaligus yng mendirikan kerajaan Pagatan adalah orang-orang Wajo yang datang pada abad ke XVIII. Mereka inilah nantinya yang menjadi nenek moyang yang disebut sebagai orang Bugis-Pagatan. Selanjutnya terjadi imigrasi besar-besaran dari orang Bugis pada saat terjadinya huru-hara di Bone yang disebut rumpana Bone pada abad ke XIX, demikian pula peristiwa pemberontakan DI/TII yang dipimpin Kahar Muzakkar memicu migrasi orang Bugis pada pertengahan abad ke XX. Selanjutnya pada akhir abad ke XX, muncul para nelayan yang awalnya hanya mencari ikan di Pagatan, berangsur-angsur membawa keluarga mereka menetap di sana. Kelompok nelayan inilah yang dikenal dengan istilah Pappagatang.udOrang-orang Bugis-Pagatan mampu beradaptasi dengan orang-orang Banjar sebagai penduduk asli Kalimantan. Orang-orang Bugis juga mampu untuk berkiprah dalam berbagai sector, ekonomi, sosial dan politik, bahkan boleh dikatakan mereka cukup dominan dalam sector-sektor ekonomi dan politik. Bahkan salah satu ritual orang Bugis yang disebut mappanre tasi telah dijadikan oleh pemerintah daerah sebagai event tahunan yang setiap tahunnya telah berhasil menyedot banyak wisatawan.udOrang-orang Bugis secara arif mampu memainkan strategi budaya yang sifatnya adaptif. Mereka tidak terlalu mengedepankan sentimen etnis Bugis dalam berhubungan dengan etnis lainnya. Mereka bahkan sangat fasih berbahasa Banjar dan bercakap menggunakan bahasa tersebut ketika melakukan kontak dengan orang-orang Banjar. Orang-orang Bugis boleh dikatakan tidak memiliki lagi identitias tunggal sebagai orang Bugis, mereka memainkan strategi identifikasi sosial berdasarkan konteks. Saat tertentu identitas Arab dan Islam sangat menonjol, tetapi di saat lain identitas Banjar mereka ke depankan namun disaat tertentu mereka menampilkan sisi kebugisan mereka.
机译:这项研究是跨学科研究,涉及多个观点,例如历史,社会语言学和文化研究。这样做是因为本研究旨在在这种情况下全面描述Bugis-Pagatan社区的一个对象,即从多个方面描述对象。在这种情况下,这项研究遵循了Clifford Geertz所说的“厚实描述”。 (严格说明)。因此,在这项研究中,使用了与历史,社会语言学和文化研究有关的各种理论,从这项研究中可以发现,从历史上讲,Pagatan的Bugis的存在可以分为几个到达时期。第一个到达并建立Pagatan王国的移民是十八世纪来的Wajo人。这些人后来将成为所谓的武吉士-巴加坦人的祖先。然后,在19世纪的骨头暴动发生时,来自武吉士的大量移民被称为“乌鸦”,而在20世纪中叶,由Kahar Muzakkar领导的DI / TII起义引发了武吉士的移民。然后在20世纪末,出现了最初只是在帕加坦(Pagatan)寻找鱼的渔民,并逐渐将其家人定居在那里。这群渔民被称为Pappagatang,Bugis-Pagatan人民能够适应加里曼丹当地人的Banjar人民。武吉士也能够参与经济,社会和政治的各个部门,即使可以说它们在经济和政治部门中也很占主导地位。实际上,当地政府每年都会举办一项名为“ mappanre tasi”的武吉士(Bugis)仪式,每年成功地吸引许多游客,而武吉士则明智地发挥了适应性的文化策略。他们在与其他族裔打交道时并未强调武吉士族裔的情感。他们甚至能说一口流利的班加尔语,并且在与班加尔人联系时会说这种语言。可以说,武吉士人不再像武吉士那样具有单一的身份,而是根据情境扮演社会认同策略。在某些时候,阿拉伯和伊斯兰的身份非常突出,但在其他时候,他们的Banjar身份却是前卫的,但在某些时候,它们却表现出负面的一面。

著录项

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号