GREEN SOLAR CELL : KOPIGMENTASI ANTOSIANIN HASIL ISOLASI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI NATURAL DYE SENSITIZED PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

摘要

Pemakaian bahan bakar fosil di Indonesia terus meningkat. Hal iniudmenyebabkan penurunan ketersediaan minyak bumi yang merupakan sumberudenergi yang tidak dapat diperbaharui. Beberapa usaha telah dilakukan untukudmengembangkan pemakaian sumber energi lain, salah satunya denganudmemanfaatkan energi matahari untuk sistem sel surya. Pemanfaatan tenagaudmatahari untuk keperluan energi di Indonesia masih kurang dari 1%. DSSC (DyeudSensitized Solar Cell) adalah sistem sel surya generasi ketiga yang relatif baru danudmasih memerlukan start up penelitian untuk peningkatan efisiensi. Salah satuudkomponen terpenting dalam DSSC adalah dye. Salah satu dye dari bahan alamudyang banyak digunakan adalah antosianin dari kulit manggis. Akan tetapiudpemanfaatan zat warna hasil isolasi murni antosianin dari kulit buah manggisudsebagai dye sensitizer masih memiliki kelemahan yaitu kestabilan warna yangudrendah. Oleh karena itu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkanudkestabilan warna merah dari antosianin adalah dengan kopigmentasi. Dalamudpenelitian kopigmentasi dilakukan dengan logam Sn dan asam tanat. Adanyaudkopigmentasi dengan logam dan molekul organik lain cenderung meningkatkanudstabilitas warna antosianin. Hal ini dikarenakan adanya interaksi antara strukturudantosianin dengan senyawa kopigmen membentuk kompleksasi logam.udMetode isolasi dilakukan secara eksperimental laboratorium denganudtahapan maserasi. Ekstrak yang telah diperoleh kemudian dipisah menjadiudbeberapa fraksi dengan metode kromatografi dan memfokuskan pada fraksi yangudberwarna merah pekat. Identifikasi senyawa kimia dilakukan dengan KLTud(Kromatografi Lapis Tipis) untuk membedakan fraksi antosianin yang diperoleh,udspektrofotometri UV-Vis untuk mengetahui absorbansi dan intensitas warnaudantosianin, FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) untuk mendeteksiudserapan gugus fungsi ekstrak antosianin, 1H NMR (Hydrogen Nuclear MagneticudResonance) untuk mendeteksi adanya gugus H dan 13C NMR (Carbon NuclearudMagnetic Resonance) untuk mendeteksi adanya gugus C pada antosianin hasiludekstraksi. Performasi DSSC diamati dengan melakukan pengukuran arus danudtegangan menggunakan Keithley 2602 A System Source. Adapun target luaranudyang diharapkan dalam penelitian ini yaitu terjadinya efek bathokromik pada hasiludsenyawa antosianin terkopigmentasi dan didapatkan nilai efektivitas yang lebihudtinggi dari performa DSSC yang menggunakan dye dari senyawa antosianin hasiludisolasi kulit buah manggis terkopigmentasi, dengan variabel kontrol ekstrakudantosianin tak ter-kopigmentasi.