首页> 外文期刊>Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi >Elderly nutritional status effection salivary anticandidal capacity against Candida albicans
【24h】

Elderly nutritional status effection salivary anticandidal capacity against Candida albicans

机译:老年人营养状况对白色念珠菌唾液抗念珠能力的影响

获取原文
       

摘要

Background: Elderly often suffer malnutrition and oral candidiasis. Candida albicans (C. albicans) which is the most prominent cause of oral candidiasis, is one of commensal oral micro-flora. Nutritional status affect the characteristic of saliva. Saliva is the regulator in the development of C. albicans from comensal into pathogen. Purpose: The purpose of this study was to determining the correlation between elderly nutritional status with salivary total protein and its activity in inhibiting C. albicans growth and biofilm formation. Methods: Using mini nutritional assessment 30 elderly were classified into normal and malnutrition groups. Total protein of unstimulated saliva was measured using Bradford protein assay. The colony forming unit (CFU) of C. albicans was counted on 72 hours on SDA cultures without (control) or with 2 hour saliva exposure. Biofilm formation was analyzed from the optical density of 10–5 C. albicans suspension without saliva exposure (control) or with exposure of 10.000 μg/ml saliva and incubated in 37° C for 2 days. The suspension was put into 96 well plates, stained with crystal-violet dye, and analyzed using microplate reader. Differences between groups were analyzed using independent t-test or Kruskall-Wallis. Correlation between variables was analyzed using Spearman test. Results: Salivary total protein of normal elderly (1.113.5 ± 1.1143.3) was higher than those of malnutrition (613.6 ± 253.6) but not statistically significant (p > 0.05). The CFU of C. albicans exposed to saliva of normal samples (2.060 cfu/ml) was significantly lower than control (24.100 cfu/ml) and those exposed to malnutrition saliva (5.513.3 cfu/ml). C. albicans biofilm formation is highest in controls (0.177), lower in those exposed to malnourished saliva (0.151) and lowest in those exposed to saliva of good nourished elderly (0.133). Conclusion: Although does not cause significant decrease of salivary total protein, malnutrition in elderly results in lower capacity of saliva in inhibiting the growth and declining the virulence of C. albicans.Latar belakang: Lansia sering menderita malnutrisi dan kandidiasis oral. Candida albicans yang merupakan penyebab utama terjadinya candidiasis, adalah salah satu mikroflora rongga mulut yang bersifat konvensional. Malnutrisi memengaruhi karakteristik saliva. Saliva merupakan regulator utama perkembangan Candida albicans (C. albicans) dari sifat konvensional menjadi bersifat patogen.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan korelasi antara status gizi lansia dengan total protein dan aktivitas saliva dalam menghambat pertumbuhan dan pembentukan biofilm C. albicans. Metode: Menggunakan mini nutritional assessment, 30 lansia diklasifikasikan menjadi kelompok gizi baik dan gizi buruk. Total protein unstimulated saliva diukur dengan metode Bradford protein assay. Colony forming unit (CFU) dihitung pada kultur C. albicans pada saburaud dextrose agar (SDA) berusia 72 jam yang sebelumnya telah dipaparkan saliva selama 2 jam. Kontrol adalah kultur C. albicans tanpa paparan saliva. Pembentukan biofilm adalah pengukuran optical density suspensi 10–5 C. albicans tanpa paparan saliva (kontrol) atau dengan paparan saliva 10.000 μg/ml dan diinkubasi pada suhu 37° C selama 2 hari. Suspensi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam 96 well plates, diberi pewarna crystal violet, dan diukur menggunakan microplate reader. Analisis data menggunakan uji beda t Independen atau Kruskall-Wallis, dan uji korelasi Spearman. Hasil: Total protein saliva lansia gizi baik (1.113,5 ± 1.1143,3) lebih tinggi dari lansia gizi buruk (613,6 ± 253,6) tetapi tidak bermakna secara statistik (p > 0,05). Pembentukan koloni C. albicans yang terpapar saliva lansia gizi baik (2.060 cfu/ml) secara signifikan lebih rendah dari kontrol (24.100 cfu/ml) dan daripada yang terpapar saliva lansia gizi buruk (5.513,3 cfu/ml). Pembentukan biofilm C. albicans tetinggi pada kontrol (0,177), lebih rendah pada yang terpapar saliva gizi buruk (0,151) dan terrendah pada yang terpapar saliva gizi baik (0,133). Kesimpulan: Meskipun malnutrisi tidak menyebabkan penurunan total protein saliva lansia, tetapi menurunkan kapasitasnya dalam menghambat pertumbuhan dan mengurangi virulensi C. albicans.
机译:背景:老年人经常营养不良和口腔念珠菌病。白色念珠菌(C. albicans)是口腔念珠菌病的最突出原因,是常见的口腔微生物区系之一。营养状况影响唾液的特性。唾液是白色念珠菌从彗星到病原体发育的调控因子。目的:本研究的目的是确定老年人营养状况与唾液总蛋白及其在抑制白色念珠菌生长和生物膜形成中的活性之间的相关性。方法:采用小型营养评估,将30名老年人分为正常和营养不良组。使用Bradford蛋白测定法测量未刺激唾液的总蛋白。在没有(对照)或有2小时唾液暴露的SDA培养上,在72小时内对白色念珠菌的菌落形成单位(CFU)进行了计数。从10–5 C.白色念珠菌悬浮液的光密度分析生物膜的形成,无唾液暴露(对照)或暴露有10,000μg/ ml唾液,并在37°C下孵育2天。将悬浮液放入96孔板中,用结晶紫染料染色,并使用酶标仪进行分析。使用独立t检验或Kruskall-Wallis分析组之间的差异。使用Spearman检验分析变量之间的相关性。结果:正常老年人的唾液总蛋白(1.113.5±1.1143.3)高于营养不良者(613.6±253.6),但无统计学意义(p> 0.05)。暴露于正常样品唾液中的白色念珠菌的CFU(2.060 cfu / ml)显着低于对照(24.100 cfu / ml)和暴露于营养不良唾液中的CFU(5.513.3 cfu / ml)。白色念珠菌生物膜形成在对照组中最高(0.177),暴露于营养不良唾液的人较低(0.151),而暴露于营养良好的老年人唾液的人最低(0.133)。结论:老年人营养不良虽然不会引起唾液总蛋白的显着降低,但导致唾液抑制白念珠菌生长和降低其毒力的能力降低。Latal belakang:Lansia sering menderita malnutrisi dan kandidiasis口服。白色念珠菌杨merupakan penyebab utama terjadinya candidiasis,亚达拉萨拉赫satu mikroflora rongga mulut杨bersifat konvensional。 Malnutrisi memengaruhi karakteristik唾液。唾液merupakan调节剂utama perkembangan白色念珠菌(C. albicans)dari sifat konvensional Menjadi bersifat patogen。方法:Menggunakan迷你营养评估,30 lansia diklasifikasikan menjadi kelompok gizi baik dan gizi buruk。总蛋白未刺激的唾液diukur dengan metode Bradford蛋白测定。菌落形成单位(CFU)dihitung pada kultur C. albicans pada saburaud葡萄糖琼脂(SDA)白俄罗斯72 jam yang sebelumnya telah dipaparkan saliva selama 2 jam。 Kontrol adalah kultur白色念珠菌tanpa paparan唾液。 Pembentukan生物膜adalah pengukuran光密度suspensi 10–5 C.白色念珠菌tanpa paparan唾液(kontrol)atau dengan paparan唾液10.000μg/ ml dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 2 hari。 Suspensi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam 96孔板,diberi pewarna结晶紫,dan diukur menggunakan酶标仪。 Analisis数据独立作者Atau Kruskall-Wallis和dan uji korelasi Spearman。 Hasil:总蛋白唾液lansia gizi baik(1.113,5±1.1143,3)lebih tinggi dari lansia gizi buruk(613,6±253,6)tetapi tidak bermakna secara statistik(p> 0,05)。 Pembentukan koloni C.albicans扬帕帕唾液lansia gizi baik(2.060 cfu / ml)secarasignifikan lebih rendah dari kontrol(24.100 cfu / ml)dan daripada扬帕帕唾液lansia gizi buruk(5.513,3 cfu / ml)。 Pembentukan生物膜C. albicans tetinggi pada kontrol(0,177),lebih rendah pada yang terpapar唾液gizi buruk(0,151)dan terrendah pada yang terpapar唾液gizi baik(0,133)。 Kesimpulan:蛋白质,唾液,蓝藻,总蛋白唾液蓝芽,白三叶。

著录项

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利
获取原文

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号