首页>
外文OA文献
>SIKAP POLITIK PERSudDALAM KONFLIK ISRAEL-PALESTINA PASCA SERANGANudDI JALUR GAZA 26 DESEMBER 2008ud(Analisis Framing Sikap Politik Pers Konflik Israel-Palestina Pasca Serangan diudJalur Gaza 26 Desember 2008 Pada Tajuk Rencana Harian Republika danudKompas periode Desember 2008-Maret 2009)
【2h】
SIKAP POLITIK PERSudDALAM KONFLIK ISRAEL-PALESTINA PASCA SERANGANudDI JALUR GAZA 26 DESEMBER 2008ud(Analisis Framing Sikap Politik Pers Konflik Israel-Palestina Pasca Serangan diudJalur Gaza 26 Desember 2008 Pada Tajuk Rencana Harian Republika danudKompas periode Desember 2008-Maret 2009)
Skripsi ini berisi hasil analisis framing atau pembingkaian tajuk rencanaudHarian Kompas dan Republika sebagai opini media terhadap konflik Israel-udPalestina pasca serangan di Jalur Gaza 26 Desember 2008. Peneliti berupayaudmelihat kecenderungan keberpihakan kedua media tersebut terkait berbagaiudkepentingan termasuk kepentingan korporasinya, melalui model framing WilliamudGamson dan Modigliani.udTopik konflik Israel-Palestina pasca serangan di Jalur Gaza 2008 laluudmenjadi menarik untuk didalami karena secara umum, konflik Israel-Palestinaudsendiri merupakan konflik absolut yang telah berjalan ratusan tahun. Konflikudtersebut juga telah banyak menyita perhatian masyarakat dunia dan di Indonesia,udpermasalahan dua negara tersebut seringkali dimaknai sebagai konflik agama danudras yang tidak jarang menimbulkan aksi-reaksi yang berlebihan dari masyarakatudIndonesia. Kemudian secara khusus, konflik Israel-Palestina 2008 lalu merupakanudkonflik terbesar dalam kurun waktu 5 tahun ini yang menelan banyak korban sipil.udOleh karenanya konflik tersebut mendapatkan perhatian berlebihan dariudmasyarakat Indonesia dengan persepsi yang salah.udPemilihan dua media Kompas dan Republika dilatarbelakangi olehudperbedaan ideologi masing-masing media. Republika yang berkaidah agama Islamuddan Kompas yang berhaluan universal. Sehingga diharapkan dapat mengetahuiudlebih baik bagaimana kepentingan korporasi-organisasi, kepentingan industri danudideologi media mempengaruhi keberpihakan dan pembingkaian media terhadapudkonflik tersebut.udTelaah mengenai topik ini dilakukan dengan menggali data primer yaituudteks tajuk rencana (temuan tekstual) yang kemudian dianalisis denganudmenggunakan coding sheet sesuai dengan model Gamson dan Modigliani. Dataudsekunder yaitu : hasil wawancara yang kemudian disebut temuan kontekstual.udBerdasarkan temuan tekstual maupun kontekstual, peneliti menyimpulkanudbahwa Kompas cenderung berpandangan konflik Israel-Palestina sebagai konflikudperebutan wilayah dan tidak bersinggungan dengan sensitifitas agama. SedangkanudRepublika cenderung membingkai konflik tersebut dalam pandangan sensifitasanudagamis (Islam). Kecenderungan tersebut juga dilandaskan pada ideologi masingmasing,udnamun hanya Kompas yang juga menyesuaikan kebijakannya denganudmotto media. Sedangkan Republika yang bermotto “mencerdaskan kehidupanudbangsa” isi tajuknya tidak mencerminkan hal tersebut karena opininya tendensiusuddan subyektif ke-Islaman. Keduanya sama-sama berpihak pada Palestina denganudalasan yang juga berbeda. Motif keberpihakan tersebut juga berlandaskan padaudkepentingan – kepentingan media. Kompas memiliki dua kepentingan utama,udyaitu : untuk merubah citra koran Khatolik yang menempel padanya, danudmemberikan kesan “seimbang” untuk menghindari adanya protes, bentrok denganudTim Pembela Islam (TPI) sebagaimana yang pernah terjadi di tahun 1997 danud2006. Republika memihak Palestina secara terang-terangan dan menghujat Israeludsecara berlebihan diharapkan akan mendapatkan simpati dari masyarakatudIndonesia yang sebagian besar pemeluk agama Islam. Semua yang dilakukanudRepublika juga semata-mata untuk menaikkan revenue medianya
展开▼