首页> 外文OA文献 >KONSTRUKSI SUBYEK-OBYEK BERITA KRIMINALud(Analisis Wacana Van Leeuwen Pembandingan Posisi Tersangka, Polisi Dan Korban Pada Narasai Cerita Headline Berita Kriminal Di Surat Kabar Harian Koran Merapi)ud
【2h】

KONSTRUKSI SUBYEK-OBYEK BERITA KRIMINALud(Analisis Wacana Van Leeuwen Pembandingan Posisi Tersangka, Polisi Dan Korban Pada Narasai Cerita Headline Berita Kriminal Di Surat Kabar Harian Koran Merapi)ud

机译:刑事新闻主体的构建(Van Leeuwen对默拉皮报中Narasai刑事新闻标题中嫌疑人,警察和被害人地位比较的话语分析)

摘要

Riksono, Anwar. 2008. Konstruksi Subyek-Obyek Berita Kriminal: Analisis Wacana van Leeuwen Pembandingan Pos/si Tersangka, Polisi dan Korban pada Narasi Cerita Headline Berita Kriminal di Surat Kabar Harian Koran Merapi. Skripsi. Tidak diterbitkan. IV + 326 halaman + 80 referensi. Headline atau Berita Kepala (BK) di halaman muka sebuah koran adalah tempat yang strategis dalam menyampaikan informasi. Tentu saja, konsep headline di jurnalisme kuning selalu dibuat menarik dengan karakteristik isi yang bombastis dan kadang menonjolkan sensualitas. Koran Merapi adalah salah satu koran yang mempunyai positioning sebagai koran hukum dan kriminal yang secara layout seringkali dikategorikan sebagai koran kuning. Di sisi lain, realitas kriminal selalu memunculkan beberapa tokoh, antara lain: tersangka, korban dan polisi. Bagi konstruktivisme, media massa akan selalu mengkonstruksi realitas nyata yang akan ditampilkan di media. Hal ini berarti, realitas di media akan udmengkonstruksi kembali tokoh-tokoh tersebut dalam media kriminal, dalam penelitian ini Koran Merapi. Penelitian ini dirumuskan dalam sebuah pertanyaan: bagaimanakah aktor udkriminal tersebut dikonstruksi oleh Koran Merapi? Dengan meggunakan pendekatan konstruksionis -melalui discourse analysis- penelitian ini hendak membongkar gagasan dasar atas konstruksi yang terj adi terhadap para aktor realitas kriminal. Selain itu, analisis van Leewuen sebagai analisis teksnya dan Norman Fairclough sebagai alat untuk menggali aspek konteksnya (socio-cultural dan discourse practice) digunakan untuk membongkar ketertindasan dan marjinalisasi aktor dalam berita kriminal. Temuan data menunjukkan bahwa dalam memberitakan realitas kriminal, Koran Merapi menggunakan teknik penceritaan kronologis. Setiap item berita terdiri dari tiga bagian, yang mencakup pemberitaan ketiga aktor. Bagian pertama menceritakan keseluruhan aktor. Bagian kedua menceritakan tentang korban dan tersangka. Bagian ketiga menceritakan tentang polisi dan tersangka. Dari keseluruhan item berita yang dianalisis, peneliti mendapatkan polanya. Polisi uddigambarkan sebagai orang yang hebat dan berperan sebagai superhero. Seluruh persoalan diselesaikan dengan mudah, sigap, terencana, dan selalu bekerja sama dengan sistem birokrasi yang mudah. Tersangka digambarkan sebagai orang yang kuat di depan korban tetapi lemah, tidak berdaya ketika di hadapkan kepada polisi. Dan korban sebagai aktor yang selalu terancam oleh kejahatan dan tidak bisa menumpasnya sendiri tanpa bantuan dari sang hero (polisi). Proses konstruksi atas aktor dalam pemberitaan kriminal adalah proses yang penuh dengan tekanan dan keterbatasan media dari aspek internal maupun eksternal. Hal ini dilihat dari dua dimensi, yakni: discourse practice dan dimensi socio-cultural. Yang menjadi catatan penting dari hasil analisa adalah: adanya dominasi kekuatan teks atau wacana yang dinilai sebagai bentuk realitas ketidakadilan dalam struktur sosial. Selalu ada ketimpangan akan peran sosial yang ada dalam realitas kriminal. ketidakadilan tersebut terjadi manakala uddominasi dan proses memarjinalkan aktor yang lain dilakukan dalam konteks budaya kekerasan. Polisi (aktor dominan) memanfaatkan peran sosialnya dalam konteks kekerasan sebagai alat untuk memojokkan tersangka. Hubungan inilah yang dinilai sebagai sebuah ketidakadilan peran sosial dalam pemberitaan tersebut. ud
机译:Riksono,安瓦尔。 2008年。《犯罪新闻主题的建构》:范·里文(Man Leeuwen)对《默拉皮日报》报道犯罪新闻头条故事中的职位/嫌疑犯,警察和受害者的话语分析比较。论文。未发布。 IV + 326页+ 80参考。报纸首页上的标题或头条新闻(BK)是传达信息的战略要地。当然,黄色新闻中的头条新闻总会因特有的夸张内容而变得有趣,有时甚至会加剧淫荡。默拉皮报纸是定位为法律和刑事报纸的报纸之一,其布局通常被归类为黄色报纸。另一方面,犯罪现实总是带来几个数字,包括:嫌疑人,受害者和警察。对于建构主义而言,大众媒体将始终构建将在媒体中展示的现实。这意味着,媒体的现实将在犯罪媒体中重建这些数字,在本研究中,《默拉皮报》。这项研究提出了一个问题:《默拉皮报》如何构造犯罪分子?通过使用建构主义的方法-通过话语分析-这项研究旨在消除犯罪现实参与者发生的建构的基本思想。此外,范·李文恩的文本分析法和诺曼·费尔克劳夫作为探索情境(社会文化和话语实践)的工具也被用来消除犯罪新闻中演员的压迫和边缘化。数据调查结果表明,默拉皮报在报道犯罪现实时使用了按时间顺序讲故事的技术。每个新闻都包括三个部分,其中包括三个参与者的报道。第一部分讲述整个演员。第二部分讲述了受害者和犯罪嫌疑人。第三部分讲述了警察和犯罪嫌疑人。从所有分析的新闻项目中,研究人员得出了结论。警察被认为是伟大的,并且是超级英雄。所有问题都可以轻松,轻松,有计划地解决,并且始终可以通过简单的官僚体系协同工作。犯罪嫌疑人被描述为在受害者面前坚强但在与警察面对面时虚弱无助的人。作为演员的受害者,总是受到犯罪威胁,如果没有英雄(警察)的帮助就无法压倒自己。犯罪报告中行为主体的构建过程是一个充满内在和外在因素的媒体压力和局限性的过程。这从两个方面来看,即话语实践和社会文化方面。从分析结果中需要注意的重要一点是:文本或话语力量的主导地位,被认为是社会结构中不公正现实的一种形式。在犯罪现实中,社会角色总是不平衡。当在暴力文化背景下进行统治和将其他行为者边缘化的过程时,就会发生这种不公正现象。警察(主要演员)在暴力事件中使用其社会角色作为抹黑犯罪嫌疑人的工具。这种关系被认为是报告中社会角色的不公。 ud

著录项

  • 作者

    Nugroho Anwar Riksono Dian;

  • 作者单位
  • 年度 2008
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种
  • 中图分类
  • 入库时间 2022-08-31 16:21:43

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号