首页> 外文OA文献 >Implikasi Pergeseran Sistem Pemilu Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi No.22-24/PUU-VI/2009 Dalam Mewujudkan Sistem Demokrasi di Indonesia
【2h】

Implikasi Pergeseran Sistem Pemilu Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi No.22-24/PUU-VI/2009 Dalam Mewujudkan Sistem Demokrasi di Indonesia

机译:选举后选举制度的含义第22-24号宪法法院/ PUU-VI / 2009对印度尼西亚建立民主制度的影响

代理获取
本网站仅为用户提供外文OA文献查询和代理获取服务,本网站没有原文。下单后我们将采用程序或人工为您竭诚获取高质量的原文,但由于OA文献来源多样且变更频繁,仍可能出现获取不到、文献不完整或与标题不符等情况,如果获取不到我们将提供退款服务。请知悉。
获取外文期刊封面目录资料

摘要

Putusan Mahkamah Konstitusi No. 22-24/PUU-VI/2009 mengubahudsistem pemilu DPR dan DPRD yang membatalkan Pasal 214 yang membawa perubahan dalam ketatanegaraan kita. Penggunaan sistem suara terbanyak dalam penentuan caleg terpilih merupakan penghargaan yang tinggi terhadap kedaulatanudrakyat, tetapi Putusan MK tersebut menyimpan sejumlah persoalan. Sistem kepartaian yang melembaga cenderung meningkatkan stabilitas politik dan efektifitas pemerintahan presidensiil sekaligus meneguhkan implementasi good governance. Rumusan masalah: Bagaimanakah implikasi Putusan MK No.22-24/PUU-VI/2009 dalam pemilu legislatif tahun 2009 di Indonesia terhadap sistem kepartaian? Bagaimanakah pengaruh Putusan MK No.22-24/PUU-VI/2009udterhadap stabilitas pemerintahan yang ada di Indonesia? Tujuan dari penelitian ini adalah;Untuk mengetahui secara komprehensib efektivitas Putusan MK No.22-24/PUU-VI/2009 dalam pemilu legislatif tahun 2009 di Indonesia terhadap sistem kepartaian, Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh Putusan Mahkamah Konstitusi No.22-24/PUU-VI/2009 terhadap stabilitas pemerintahan yang ada di Indonesia. Metode penelitian menggunakan pendekatan Non-Doktrinal yangudkualitatif. Putusan MK mencerminkan suara rakyat yang sesungguhnya. Putusan MK membawa perubahan dimana merupakan awal transisi sebagai upaya membawa proses demokrasi agar lebih baik. Tetapi sejumlah persoalan muncul yaitu mengesampingkan kepentingan partai politik dalam hal internal partai politik yang sudah ada dan sudah mapan misalkan: calon legislatif akan melakukan berbagai cara untuk memperoleh dukungan konstituen. dalam hal iniudakanmemunculkan persaingan tidak sehat sesame calon legislatif. Partai politik masih dominan dalam hal me-Recall dan PAW anggotanya yang tidak sejalan dengan partai. Kebebasan anggota partai politik dalam menyuarakan hak-haknya dibelenggu oleh partai politik, dengan dalih untuk pengawasan dan kontrol terhadap anggotanya. Pelaksanaan pemilu sering kali dikaitkan dengan stabilitasudpemerintahan. Dalam rangka menciptakan pemerintahan yang kuat, stabil, dan efektif perlu didukung pula oleh sistem pemilu dan sistem kepartaian yang sederhana. Dengan sistem kepartaian sederhana akan dapat dihasilkan tingkatudfragmentasi yang relatif rendah di parlemen, yang pada gilirannya dapat tercipta pengambilan keputusan yang tidak berlarut-larut. karena banyaknya partai politik peserta Pemilu akan berakibat sulitnya tercapai pemenang mayoritas.
机译:宪法法院的决定22-24 / PUU-VI / 2009改变了人民民主共和国和民主党的选举制度,取消了第214条,这改变了我们的国家行政管理。在选举民选候选人时使用最多投票权制度是对主权的高度赞赏,但是宪法法院的裁决存在许多问题。制度化的政党体系倾向于提高政治稳定性和总统府的效力,同时加强善治的实施。问题表述:宪法法院第22-24号决定/ PUU-VI / 2009年在印度尼西亚2009年立法选举中对政党制度有何影响?宪法法院第22-24号决定/ PUU-VI / 2009年如何影响印尼政府的稳定?这项研究的目的是:全面了解MK第22-24 / PUU-VI / 2009号决定在印度尼西亚2009年立法选举中对政党系统的有效性,以了解宪法法院第22-24 / PUU-号决定的影响VI / 2009,关于印尼治理的稳定性。研究方法使用非教义的非教义方法。宪法法院的裁决反映了人民的真实声音。宪法法院的决定带来了改变,这是过渡的开始,旨在使民主进程更上一层楼。但是出现了许多问题,例如,就已经存在和已经建立的内部政党而言,压倒了政党的利益,例如:立法候选人将使用各种方法获得选民的支持。在这种情况下,这将在立法候选人之间造成不健康的竞争。就罢免和PAW成员而言,与政党不符的政党仍占主导地位。政党以其监督和控制为借口,限制了政党成员表达权利的自由。选举通常与治理稳定性有关。为了建立强大,稳定和有效的政府,还必须支持选举制度和简单的政党制度。如果采用简单的政党制度,议会中会产生相对较低的分裂程度,这反过来又会造成旷日持久的决策。因为参加大选的政党数量众多,将导致难以获得多数票。

著录项

  • 作者

    EXFANDA DEKY VEVEN;

  • 作者单位
  • 年度 2011
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号