“Analisis Pola Persebaran Pasar Tradisional dan Pasar Modern di KotaudSurakarta dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG)” menjadi pilihanuddalam melakukan penelitian. Penelitian bertujuan untuk mengetahui polaudpersebaran pasar tradisional dan pasar modern di Kota Surakarta dan asosiasiudpersebaran pasar tradisional maupun pasar modern terhadap kawasan centraludbusiness district. Unit analisis penelitian menggunakan pendekatan morfologiudkota karena keberadaan pasar modern persebarannya tidak dapat dibatasi secaraudadministrasi wilayah. Pertumbuhan kota yang cukup pesat mempengaruhiudperkembangan pasar modern, sehingga perlu perhatian khusus agar keberadannyaudtidak saling bersinggungan dengan pasar tradisional atau pasar modern lainnya.udPasar tradisional pengelolaannya dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Pasar.udPengukuran pola persebaran pasar tradisional dan pasar modern di KotaudSurakarta menggunakan analisis tetangga terdekat (Nearest Neighbour Analysis)uddengan mencari skala T dan untuk proses perhitungannya memanfaatkan aplikasiudsistem informasi geografis. Menentukan batasan morfologi Kota Surakartaudberdasarkan arah perkembangan kota dengan menggunakan citra satelit resolusiudtinggi, termasuk penentuan kawasan central business district (CBD) didalamudwilayah morfologi Kota Surakarta. Data koordinat hasil survei lapangan denganudmenggunakan alat global positioning System (GPS) merupakan bagian dari dataudprimer. Untuk data daftar pasar, peta dasar Kota Surakarta dan sekitanya, sertaudcitra satelit resolusi tinggi Quickbird merupakan bagian dari data sekunder. Petauddasar Kota Surakarta yang digunakan sebagai bahan penelitian terlebih dahulu diudoverlay dengan citra satelit resolusi tinggi Quickbird untuk menetukan unitudanalisis dengan pendekatan morfologi Kota Surakarta. Data koordinat pasaruddimasukkan dalam peta morfologi Kota Surakarta untuk dilakukan analisis polaudpersebarannya. Menggunakan citra satelit resolusi tinggi Quickbird denganudbatasan morfologi kota menentukan kawasan central business district (CBD)uduntuk diasosiasikan dengan persebaran pasar tradisional, dan pasar modern.udHasil yang diperoleh dari analisis tetangga terdekat (nearest neighbourudanalysis) secara otomasi menggunakan arcview bahwa baik pasar tradisional danudpasar modern memiliki pola persebaran mengelompok. Hal ini dimungkinkanudkarena sebagian pasar tradisional, dan pasar modern letaknya tidak salingudberjauhan. Persebaran pasar tradisional dan pasar modern terhadap titik pusat kotauddimana pusat pemerintahan Balai Kota Surakarta sebagai acuan dengan membuatudring lingkaran dengan interval setiap satu kilometer hingga titik terjauh sampaiuddengan sepuluh kilometer untuk mengetahui persebaran pasarnya terhadap pusatudkota. Asosiasi persebaran pasar tradisional bahwa perkembangan ataupunudpersebarannya tidak bergantung pada kawasan central business district (CBD)udkarena beberapa pasar tradisional telah ada sebelum terbentuknya kawasanudtersebut, sedangkan untuk pasar modern perkembangannya lebih dipengaruhi atauudberada pada jalur utama menuju kawasan central business district (CBD).udAksesibiltas berdasarkan fungsi jalannya tidak berpengaruh pada pasar tradisionaludnamun pertumbuhan pasar modern akan sangat memperhatikan konektifitasnyaudterhadap kelas fungsi jalannya.
展开▼